Penjelasan BMKG Soal Rendahnya Tingkat Kegempaan di Kalimantan, Calon Lokasi Ibu Kota RI yang Baru

Ada 'sedikit kelebihan' yang dimiliki Pulau Kalimantan jika dikaitkan dengan bencana alam yang kerap melanda Indonesia; gempa bumi.

(Biro pers setpres)
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Wacana perpindahan ibu kota negara RI semakin kencang berembus.

Lokasi ibu kota negara RI yang baru telah diumumkan, meski belum dijelaskan secara persis di mana.

Hal ini diketahui saat Presiden Joko Widodo menyampaikan rencana pemindahan ibu kota negara RI dari DKI Jakarta ke Pulau Kalimantan.

Presiden Joko Widodo menyampaikannya dalam pidato kenegaraan di depan anggota MPR/DPR RI pada Jumat (16/8/2019) lalu.

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan Kalimantan menjadi lokasi baru ibu kota negara RI adalah faktor keamanannya dari bencana alam.

Diketahui, DKI Jakarta saat ini rawan banjir.

Tak hanya itu, DKI Jakarta juga diklaim sebagai salah satu kota di dunia yang paling cepat tenggelam.

Diwartakan Tribunnews.com mengutip johnenglander.net, Jakarta ditetapkan sebagai kota yang memiliki percepatan kenaikan permukaan air laut tertinggi di dunia.

Yakni, sekitar 10 kaki atau tiga meter dalam tiga puluh tahun terakhir.

Selain itu, ada 'sedikit kelebihan' yang dimiliki Pulau Kalimantan sebagai lokasi ibu kota yang baru jika dikaitkan dengan bencana alam yang kerap melanda Indonesia; gempa bumi.

Di antara pulau-pulau yang berada di wilayah Indonesia, Pulau Kalimantan dinilai memiliki aktivitas kegempaan yang paling rendah.

Hal ini diungkapkan dalam rilis berita yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Minggu (24/8/2019).

BMKG mencatat, Pulau Kalimantan adalah satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.

"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).

Peta sebaran titik terjadinya gempa bumi di wilayah Indonesia.
Peta sebaran titik terjadinya gempa bumi di wilayah Indonesia. (bmkg.go.id)

Kondisi seismisitas Pulau Kalimantan yang relatif rendah ini berdasarkan sejumlah fakta, yakni:

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved