Palu Hari Ini

Rayakan HUT RI ke-74, Warga Kelurahan Nunu Gelar Lomba Panjat Pisang untuk Anak

Alih-alih membuat lomba panjat pinang, warga Kelurahan Nunu justru membuat lomba panjat pisang.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Suasana lomba panjat pisang 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia masih begitu terasa di pekan terakhir bulan Agustus 2019 di Kota Palu.

Terbukti masih banyak sejumlah perlombaan digelar.

Salah satunya di Kelurahan, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Minggu (25/8/20190 sore.

Alih-alih membuat lomba panjat pinang, warga justru membuat lomba panjat pisang.

Lalui Upacara Tea Pai dengan Roger Danuarta, Cut Meyriska Mengaku Senang dapat Angpau

Jika dilihat, lomba panjat pisang ini justru memiliki tantangan yang jauh lebih sulit.

Pasalnya media pemanjatan bukannya di tancapkan ke sebidang tanah, namun digantung.

Sehingga membuat pohon pisang itu bergoyang bak ayunan.

Butuh keseimbangan ekstra untuk dapat meraih hadiah yang disiapkan di pucuk pohon.

Suasana lomba panjat pisang di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulteng, Minggu (25/8/2019)
Suasana lomba panjat pisang di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulteng, Minggu (25/8/2019) (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Kurang lebih 15 anak dari 5 kelompok yang ikut meramaikan lomba panjat pisang ini.

Masing-masing kelompok diberi kesempatan 2 menit pemanjatan untuk dua paket hadiah.

Prakiraan Cuaca 33 Kota Besar Indonesia, Senin (26/8/2019), Medan Hujan Sepanjang Hari

"Iya kami sengaja memberi waktu dan membatasi hadiah yang diambil agar semua anak dapat hadiah semua," jelas salah satu panitia, Imam Afandi.

Kegiatan ini, digagas oleh para pemuda yang ada di lorong 1 Kelurahan Nunu.

Imam mengatakan, selain memperingati HUT kemerdekaan, lomba ini dilaksanakan untuk menghibur anak-anak korban bencana.

Suasana lomba panjat pisang di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulteng, Minggu (25/8/2019)
Suasana lomba panjat pisang di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulteng, Minggu (25/8/2019) (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

"Kami semua korban, tapi yang paling rentan itu adalah anak-anak, jadi butuh kegiatan seperti ini agar anak-anak bisa melupakan tragedi itu," terangnya.

Ia berharap, pemuda di Kota Palu lebih sering melaksanakan kegiatan serupa.

Menurut Imam, kegiatan lomba yang mengundang derai tawa sangat ampuh memulihkan psikologis para korban bencana.

"Bukan hanya anak-anak, pemuda, orang tua yang menonton pasti ikut gembira juga," pungkasnya.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved