Serba-serbi Mobil Kepresidenan Joko Widodo yang Baru, Masih Pakai Merek yang Sama dan Alasan Istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggunakan mobil dinas kepresidenan yang baru. Simak serba-serbi mobil dinas yang baru ini.
Sudah ada dua merek yang bertarung di tender, yakni Mercedes-Benz dan BMW.

• Tips Mudik dengan Mobil Pribadi: Simak Cara Memegang Setir yang Baik dan Benar
• Tips Mudik dengan Mobil Pribadi: Kenali 3 Ciri-ciri Kampas Rem Sudah Aus dan Harus Diganti
Alasan tetap pilih Mercedes-Benz
Heru menjelaskan, keputusan pemerintah menujuk Mercedes-Benz karena sudah teruji selama ini dibanding merek lainnya.
"Ya dua merk (BMW dan Mercedes-Benz) itu yang terbaik dan tentunya after sales sevice-nya yang sudah bisa teruji," kata Heru.
Menurut Heru, dua mobil kepresidenan yang baru belum tentu oleh Presiden Jokowi saja, karena ada kemungkinan wakil presiden turut menggunakan mobil baru karena usianya sama-sama di atas 10 tahun.
"Mungkin Pak Presiden satu dan pak wakil presiden satu, nanti Pak Mensesneg (Pratikno) yang akan mengatur itu," ujar Heru.
Pemilihan Mercedes-Benz untuk mobil kepresidenan dilakukan dengan penunjukkan langsung, bukan memakai sistem tender umum seperti pengadaan mobil menteri dan pejabat setingkat menteri.
Hal ini dilakukan karena diperuntukkan bagi pengamanan Presiden dan Wakil Presiden.
Sebelumnya, Heru menyampaikan mobil kepresidenan yang digunakan Presiden Jokowi saat ini dinilai sudah tidak layak karena berusia 10 tahun lebih dan kerap mogok.
"Mobil itu kan mobil khusus, contohnya anti peluru dan lain-lain. Dan elektroniknya itu ada umurnya, jadi ada umur 10 tahun ya sudah (harus diganti), kalau sudah 10 tahun kalau diperbaiki sulit," ujar Heru.
Heru menjelaskan, mobil kepresidenan saat ini sebanyak delapan unit dan dibagi dua oleh Presiden dan Wakil Presiden.
Sehingga, pengadaan memang diperlukan karena kegiatan presiden yang padat dan luasnya wilayah Indonesia.
"Misalnya Presiden seperti kemarin ke Bali, berarti dari suatu tempat ke Halim sudah satu mobil, satunya harus cadangan. Sudah dua di Jakarta, nah satunya lagi di Bali, seharusnya ada cadangan, tapi kan tidak ada," ucap Heru.
Heru menjelaskan, mobil yang digunakan Presiden sering mogok dan sistem elektrikanya kerap bermasalah, misalnya power window-nya tidak bisa digunakan, audio yang menyala tiba-tiba dan lainnya yang membuat tidak nyaman.
"Waktu itu pernah ada indikator yang warna merah kuning itu nyala semuanya. Ya berarti tidak boleh dipakai," ucap Heru.