Benny Wenda Disebut Dalang Kerusuhan Papua, Wiranto: Dia Menyebarkan Opini Salah Tentang Indonesia
Menko Polhukam Wiranto buka suara tentang sosok Benny Wenda yang disebut sebagai dalang dari kerusuhan Papua.
TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto buka suara tentang sosok Benny Wenda yang disebut sebagai dalang dari kerusuhan Papua.
Seperti diketahui sebelumnya Kepala Staf Kepres
• Raphael Maitimo Ungkap Alasan Pernah Tinggalkan PSM Makassar Lalu ke Persib, Mengaku Ada Teror
idenan Moeldoko menyebut Benny Wenda merupakan aktor penunggang yang menyebabkan kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
"Ya jelas toh, jelas Benny Wenda itu (aktor kerusuhan)," ujar Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/9/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Wiranto sosok Benny Wenda adalah seorang aktivis yang bergerak di luar negeri untuk mendiskreditkan Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Wiranto dalam acara Primetime News yang tayang di Metro TV.
• 3 Megatransfer yang Gagal Terjadi pada Bursa Transfer Musim Panas 2019
"Iya kalau Benny Wenda itu sudah kita kenal sebagai aktivis yang terus bergerak ke luar negeri untuk terus mendiskreditkan Indonesia," ujar Wiranto.
Salah satu cara yang dilakukan Benny Wenda untuk mendiskreditkan Indonesia adalah dengan cara membuat opini-opini yang salah tentang Indonesia.
"Dia menyebarkan opini-opini yang salah tentang Indonesia, dia mengatakan bahwa Indonesia menganaktirikan Papua kemudian juga menyebutkan ada pelanggaran HAM, tiap hari pembunuhan, penyiksaan dan sebagainya."
"Itu kan kita anggap sebagai lawan yang terus menyebarkan opini yang salah tentang Indonesia," sambung Wiranto.
Namun menurut Wiranto opini-opini salah yang dibuat oleh Benny Wenda dapat dicounter oleh seluruh kalangan dengan cara menunjukkan realita yang ada di Papua dan Papua Barat.
"Kita bisa dengan mudah mengcounter opini yang dibangun Benny Wenda yang sesat itu dengan realitas yang ada, dengan apa yang betul-betul terjadi di Papua dan Papua Barat," tuturnya.
Awal Kejadian Kerusuhan di Papua
Awalnya sejumlah massa melakukan aksi demontrasi memprotes dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Seperti diketahui sebelumnya, polisi menangkap paksa 43 mahasiswa Papua untuk dibawa Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
• Cerita Sopir Dump Truck Sesaat Sebelum Kecelakaan Tol Purbaleunyi: Mas, Rem Saya Blong
Penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Wakil Kepala Polrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan.
Sebelumnya, situasi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, kembali mencekam, saat didatangi sejumlah anggota organisasi masyarakat.
Kasus ini berawal dari dugaan adanya perusakan Bendera Merah Putih oleh mahasiswa.
• Sedang Cacar Air? Ini Makanan yang Perlu Dihindari Beserta 3 Fakta tentang Cacar Air
Namun, hal tersebut sudah dibantah oleh mahasiswa asal Papua tersebut.
Kerusuhan di Manokwari
Akibat kejadian tersebut, massa yang berada di Manokwari Papua melakukan aksi protes pada Senin (19/8/2019) pagi.
Aksi protes tersebut disampikan dengan cara menyebar ke sejumlah jalan sambil membawa sejumlah senjata tajam dan spanduk.
Massa yang membawa senjata tajam menebang pohon kemudian digunakan untuk memblokade jalan.
Sejumlah jalan yang diblokade meliputi Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi dan jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Tak hanya memblokade jalan, massa juga melakukan pembakaran gedung DPRD Papua Barat.
• Jadwal Tanding Wakil Indonesia di Taiwan Open 2019 Babak Pertama; Laga Hafiz/Gloria Pukul 15.30 WIB
Kerusuhan di Fakfak
Kerusuhan kembali terjadi di Papua Barat pada Rabu (21/8/2019).
Jika sebelumnya kerusuhan terjadi di Manokwari, kali ini kerusuhan terjadi di Fakfak.
Dari sumber TribunPalu.com di Fakfak, menyatakan sejumlah kios di pasar Tamburani terlihat terbakar.
Hal ini membuat ketakutan yang dirasakan oleh warga setempat.
Bahkan ada warga yang memutuskan untuk mengungsi kepedalaman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kerusuhan di Deiyai
Aksi demo hingga menimbulkan kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Kali ini aksi demo terjadi Kabupaten Deiyai, Rabu (28/8/2019) tepatnya di depan Kantor Bupati setempat.
Aksi demo ini merupakan yang kedua kalinya.
• Moeldoko Tuding Benny Wanda jadi Dalang dari Maraknya Kerusuhan di Papua
Sebelumnya hal serupa pernah terjadi pada 24 Agustus lalu.
Dalam aksi kali ini, massa menyerang aparat keamanan gabungan TNI dan Pori.
Aksi tersebut menyebabkan salah satu anggota TNI tewas karena terkena panah.
Tak hanya itu, sejumlah anggota Polri juga dikabarkan mengalami luka akibat aksi tersebut.
Tonton video lengkapnya:
(TribunPalu.com)