Palu Hari Ini
Seorang Pria Asal Mantikulore Melapor ke Reskrim Polres Palu Usai Dikeroyok Oknum Satpol PP
Fikri Larasika (40), seorang warga Kecamatan Mantikulore, Kota Palu mendatangi Satuan Reserse Kriminal Polres Palu, Senin (2/9/2019).
TRIBUNPALU.COM, PALU - Fikri Larasika (40), seorang warga Kecamatan Mantikulore, Kota Palu mendatangi Satuan Reserse Kriminal Polres Palu, Senin (2/9/2019) malam.
Didampingi keluarga, pegawai swasta ini datang untuk melaporkan kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap dirinya.
Ia menuntut agar pelaku pengeroyokan yang menyebabkan dirinya terluka pada Senin pagi itu segera diamankan.
"Saya datang ke sini untuk menuntut keadilan ke pihak kepolisian," tegas Fikri usai melapor.

Diceritakannya, pada Senin pagi, satu mobil petugas Satpol PP bersama pimpinan datang ke rumah Fikri dengan maksud membawanya ke Kantor Satpol PP.
Namun, Fikri menolak karena pemanggilan itu sangat tidak mendasar dan tidak jelas.
"Saya bertanya ada masalah apa saya dipanggil, kata mereka (oknum Satpol PP, red.) 'kamu langsung ikut saja,'" terang Fikri.
"Pokoknya tidak usah banyak tanya, ini perintah langsung dari Kasat," tambah Fikri, mencontohkan perkataan oknum Satpol PP itu.
Fikri pun meminta surat panggilan untuk mengetahui alasan apa ia dipanggil.
• Prakiraan Cuaca Kota Palu untuk Pertengahan Pekan, Rabu Besok dan Kamis Lusa, 4-5 September 2019
• Mahasiswa Papua Diajak Kolaborasi Musik Etnik di Kota Palu
• Wali Kota Palu Beri Gelar Kehormatan Kaili pada Mahasiswa Papua yang Jalani Studi di Palu
Namun, salah seorang oknum yang diketahui korban berinisial ZN terus memaksanya untuk naik ke mobil sembari menarik baju Fikri.
Setelah Fikri jatuh, kemudian dirinya diseret dan diangkat ke atas mobil.
"Di saat itu mereka memukul saya, hingga mata kanan saya sedikit bengkak, saya juga luka di tangan dan kaki karena diseret," beber Fikri.
Ia pun kemudian dilempar ke atas mobil.
Tidak sampai di situ, aksi kekerasan masih berlanjut hingga di atas mobil.
Ia mendapat pukulan dan tendangan serta tangan dan lehernya dipegang agar tidak bisa bergerak.