Palu Hari Ini

Muhammad Indrid, Bahagiakan Anak Penyintas Bencana Palu Lewat Cerita Dongeng

Bermodalkan satu boneka yang diberi nama Cilo, Muhammad Indrid menceritakan kisah-kisah yang bisa membangkitkan keceriaan anak-anak.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Muhammad Ingrid saat mendongeng di PAUD Kelurahan Tondo, Kota Palu, Kamis (5/9/2019 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Banyak cara untuk membuat anak tersenyum.

Khususnya bagi mereka yang sempat mengalami trauma setelah dilanda bencana.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Muhammad Indrid, salah satu relawan Kampung Dongeng Kota Palu.

Bermodalkan satu boneka yang diberi nama Cilo, Muhammad Indrid menceritakan kisah-kisah yang bisa membangkitkan keceriaan anak-anak.

Indrid adalah salah satu relawan di Komunitas Kampung Dongeng Kota Palu.

Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Maut Cipularang Langgar Aturan Batas Maksimal Dimensi

Biasanya ia mendongeng untuk anak-anak di hunian sementara (Huntara) di Kota Palu.

Namun juga terkadang ia diundang di beberapa sekolah untuk menceritakan kisah-kisah lucu dan inspiratif.

Lewat Komunitas Kampung Dongeng Indrid tidak hanya mendongeng bagi anak penyintas bencana di Kota Palu saja.

Ia juga kerap mendongeng di beberapa kabupaten tetangga yang juga terdampak bencana pada 28 September 2018 silam.

"Kami juga sudah masuk ke sekolah dan huntara di Kabupaten Sigi, ada beberapa juga di Donggala hingga di Parigi Moutong," kata Indrid, Kamis (5/9/2019).

Menjadi pendongeng kata Indrid, memiliki banyak kebahagiaan, terlebih laga saat di mana ketika dirinya berhasil membuat anak tersenyum.

Di situlah lahir kepuasan tersendiri bagi mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia FKIP Untad Palu ini.

Saat ini, pendongeng di Kota Palu berjumlah 23 orang mulai dari kalangan mahasiswa hingga guru aktif sebut Indrid.

Sehingga Komunitas Kampung Dongeng bisa meng-cover beberapa wilayah yang menjadi sasaran.

"Saya selalu menyemangati teman-teman bahwa, kegiatan mendongeng ini sesungguhnya bagaimana kepedulian kita terhadap anak-anak," tegasnya.

"Sebab, kita ketahui, pascabencana, anak-anak banyak mengalami tekanan dari lingkungan," tambahnya.

Komunitas Kampung Dongeng kata Indrid, sudah lama terbentuk di Indonesia sejak 2009, namun untuk Kota Palu, baru berdiri sejak bulan November 2018 lalu.

"Alhamdulillah di Kota Palu sudah jalan beberapa bulan ini, dan sangat ditemia oleh masyarakat," katanya.

Sebab, yang menjadi objek mereka adalah anak-anak yang tinggal di huntara, atau pun mereka yang masih belajar di kelas sementara.

Ceritanya pun bukan hanya sekadar menghibur, tapi membawa isi cerita yang punya pesan dan cinta untuk anak-anak dengan tujuan memotivasi para anak penyintas agar peduli sesama dan lingkungan.

Pasha Ungu Mengaku Sudah Kantongi Mandat dari PAN untuk Maju di Pilgub Sulawesi Tengah

Kampung Dogeng Kota Palu sendiri kegiatannya sudah cukup banyak.

Sejak beberapa bulan lalu didirikan, mereka selalu intens memberikan cerita dongeng kepada anak-anak.

Bahkan sesekali diselingi dengan kediatan kado peduli.

Meski awalnya dongeng di Kota Palu masih terasa asing, namun perlahan dikenalkan ternyata dongeng bisa memacu semangat anak.

Meski terkadang para relawan pendongeng ini terkendala dengan anggran.

Namun kata Indrid, yang terpenting niat bagaimana membahagiakan anak-anak bisa bahagia lewat cerita.

"Karena anak itu dunianya bermain, dan cerita merupakan tempat untuk menyampaikan pesan agar menimbulkan rasa senang," tutupnya. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved