Waspada Foto Berpose Jari ''V'' dan Kunci Sidik Jari di Ponselmu Rawan Pencurian Data, Ini Alasannya
Berhati-hatilah sebelum mengunggahnya karena pose jari 'V' dan kunci sidik jari di smartphone Anda rawan pencurian sidik jari dan data pribadi Anda.
TRIBUNPALU.COM - Pose dua jari yang diacungkan membentuk huruf 'V' atau perlambang 'peace' saat berfoto telah awam dijadikan masyarakat sebagai pose andalan.
Tapi sadarkah Anda jika dengan pose tersebut bisa membahayakan diri Anda?
Saat ini berbagai modus kejahatan selalu bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti halnya foto pose jari 'V' yang Anda unggah di media sosial secara sembarangan.
Ya, semakin canggihnya teknologi membuat pelaku kejahatan bisa memanfaatkan sidik jari pada kedua jari Anda yang terlihat di kamera.
Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu bisa dengan mudah mencuri sidik jari Anda hanya dengan sebuah foto dengan pose tersebut.
Apalagi pada jarak dekat atau selfie akan mempermudah pelaku kejahatan menyomot sidik jari Anda.
• Cara Mudah Mengunci WhatsApp Menggunakan Fitur Pemindai Sidik Jari
Cara menghindari pencurian data, perhatikan jarak dan kualitas foto
Untuk itu, Vice Director Shanghai Information Security Trade Association Zhang Wei mengingatkan siapapun untuk tidak mengambil foto dengan pose itu dari jarak dekat.
Mengutip laman Kompas.com, Zang menyebut, foto dengan dua jari berbentuk “V” tersebut alangkah baiknya tidak perlu diunggah ke internet apabila diambil dari jarak kurang dari 3 meter.
“Gaya semacam itu yang diambil dalam jarak 1,5 meter dapat diduplikasi 100 persen untuk menjadi sebuah sidik jari yang sempurna, sedangkan jika diambil dari jarak 1,5-3 meter dapat diduplikasi hingga 50 persen,” kata Zang.
Pencurian sidik jari ini, menurut Zang mungkin dilakukan dengan menggunakan teknologi kepandaian buatan dan mengekstraknya menjadi pola sidik jari yang cukup detail.
Sidik jari hasil ekstrak itu kemudian bisa dimanfaatkan untuk mengakses sejumlah informasi penting milik si korban, yang pasti akan menimbulkan kerugian.
Segala sesuatu yang mendasarkan sistemnya dengan sidik jari bisa dijebol dengan kejahatan ini, misal akses pintu, pembayaran perbankan, dan lain-lain.
• Mulai Sekarang, Stop Pose Foto dengan Gaya Jari Berbentuk V, Apa Bahayanya?
Tak hanya jarak, tetapi sudut, fokus, dan pencahayaan yang pas juga masih rawan pencurian
Seorang profesor di bidang identifikasi sidik jari dari Department Automation Tsinghua University Feng Jianjiang membenarkan sidik jari yang terlihat di kamera dapat dengan mudah dikopi.
Akan tetapi, ia tidak bisa memastikan berapa jarak aman untuk menghindari hal ini.
“Sidik jari beberapa orang tidak bisa dikopi (pada jarak tertentu) karena masalah yang ada pada kulit mereka. Tetapi, sidik jari itu akan begitu jelas terlihat jika diambil dari jarak, sudut, fokus, dan pencahayaan yang pas,” kata Feng.
Untuk itu, Feng menyarakan orang-orang untuk mengecek tingkat kejelasan sidik jari mereka dengan cara memperbesar foto yang diambil sebelum mengunggahnya ke internet atau media sosial.
Data Sidik Jari di Smartphone Rentan Dicuri
Selama ini mengunci ponsel smartphone menggunakan sidik jari dianggap sebagai cara yang paling aman.
Namun riset terbaru dari FireEye Technologies justru membuktikan sebaliknya, kunci sidik jari bisa dijebol dan datanya digunakan untuk melakukan serangan lain.
Para peneliti FireEye Technologies yang menemukan kelemahan tersebut, Tao Wei dan Yulong Zang, mengatakan hacker bisa dengan mudah menyalin gambar sidik jari dalam sensor fingerprint smartphone untuk membobol sistem keamanan ponsel.
Hal ini bahkan bisa dilakukan dari jarak jauh.
• Jadi Viral di Media Sosial, Simak Bahaya Penggunaan FaceApp
Kedua peneliti turut mencatat bahwa sebagian besar smartphone yang punya sensor sidik jari masih rentan diserang dengan cara itu karena tidak dibekali dengan pengamanan khusus.
Dalam penelitian mereka terungkap bahwa kunci kemanan berupa data image sidik jari di beberapa perangkat smartphone bisa diakses tanpa harus melakukan rooting.
Setelah serangan berhasil masuk, setiap sidik jari yang terekam sensor bisa otomatis disalin hacker.
"Dalam serangan ini, data sidik jari korban langsung jatuh ke tangan penyerang. Sekali mendapatkannya, hacker bisa terus memanfaatkan data itu untuk berbagai kejahatan lain," ujar Zhang, seperti dikutip KompasTekno dari ZD Net, Jumat (7/8/2015).
Potensi masalah pun dapat membesar berkali-kali lipat.
Dalam empat tahun ke depan saja bisa jadi akan semakin banyak vendor yang menyematkan sensor sidik jari di ponsel smartpone mereka.
Sementara itu, sidik jari juga banyak dipakai sebagai alat identifikasi seperti di imigrasi, catatan kriminal, atau untuk transaksi keuangan.
Bayangkan sidik jari tersebut bisa disalin dengan mudah.
Hacker yang mendapatkannya bisa saja memanfaatkan data itu untuk berbagai tindak kejahatan lain.
• Mencuri Data Pribadi Pengguna, Dua Pria Pembuat Kuis Dituntut Facebook
Merk smartphone teraman yang sediakan fitus sensor sidik jari
Sejauh ini ada beberapa ponsel yang menggunakan sensor sidik jari, yaitu Samsung, Huawei, HTC dan Apple.
Dua gadget, yaitu HTC One Max dan Samsung Galaxy S5 sudah dikonfirmasi memiliki kelemahan yang dimaksud.
Sementara itu, Zhang dan rekannya enggan menyebutkan vendor mana yang paling aman.
Tapi mereka memberi catatan khusus untuk iPhone buatan Apple karena memasang keamanan tambahan berupa enkripsi pada sensor fingerprint miliknya.
"Bahkan jika penyerang bisa membaca sensor sidik jari itu, tanpa memiliki kunci enkripsinya, dia tak akan bisa menyalin foto sidik jari pengguna," pungkas Zhang.
Para vendor smartphone yang disebutkan mengalami masalah ini sudah bertindak dan menambal lubang keamanan di produk masing-masing.
Segera setelah mendapat informasi dari para peneliti keamanan, mereka langsung membuat solusinya.
(TribunPalu.com/Kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/peace-pose.jpg)