Sulteng Hari Ini

Petani yang Hilang di Desa Pendolo Poso Rabu Lalu (18/9/2019) Ditemukan Meninggal Dunia

Mayat tersebut ditemukan dalam posisi terbaring dan kaki terendam di air sungai.

Penulis: Haqir Muhakir |
DOK BASARNAS PALU
Warga setempat temukan mayat petani di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Senin (23/9/2019) siang. 

Minggu sore, Kantor SAR langsung mengirimkan 1 tim SAR menuju lokasi kejadian.

"Penyampaian dari pihak keluarga bahwa korban mengalami penyakit lupa atau pikun, karena faktor usia yang sudah tua," jelas Kepala Kantor Basarnas Palu, Basrano, Senin (23/9/2019) pagi.

Selain kata Basrano, keluarga korban mengakui bahwa kejadian serupa sudah pernah terjadi, namun saat itu korban diantar kembali ke rumah oleh masyarakat yang menemukan.

Petani Lansia itu juga diketahui sedang menjalani rawat jalan dari spesialis syaraf, karena korban menderita penyakit demensia dan dalam taraf penyembuhan.

Kronologi hilang

Basrano menjelaskan, Matius Tangkebua bersama istrinya Seti Posa, berangkat menuju sawahnya yang berada di kawasan Bulancupi Desa Pendolo, pada Rabu (18/9/2019) pagi.

Keduanya hendak mengairi sawah yang mengering karena kemarau.

Saat itu, di sawah milik Matius Tangkebua, sedang ada pekerja yang membajak.

Sesampainya di sawah miliknya, istri Matius Tangkebua pamit hendak membuat kopi untuk suaminya di sebuah pondok yang tak jauh dari sawah.

Sesampainya di pondok, Seti Posa menyadari bahwa suaminya tidak membawa cangkul untuk membuka jalan air pengairan sawah.

"Setelah selesai membuat api dan memasak air mama iwan menuju ke tempat korban untuk mengantarkan pacul (cangkul)," kata Basrano.

Namun saat tiba kembali di sawah, istri korban tidak melihat korban di tempat saluran air sawah.

Mengetahui kejadian tersebut istri korban bersama pekerja yang sedang membajak sawah dab seorang petani lainnya melakukan pencarian terhadap korban.

Namun hingga pukul 15.00 wita pencarian tidak membuahkan hasil.

"Selanjutnya istri korban pulang ke kampung dan melaporkan kepada ketua RT," kata Basrano.

Setelah itu kembali lagi keluarga bersama masyarakat dan pemerintah desa setempat melakukan pencarian.

Namun hingga pukul 24.00 wita, korban tetap tidak ditemukan, sehingga pencarian dihentikan dan keluarga berharap korban balik ke rumah.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved