Demonstrasi di DPR
Faisal Amir, Mahasiswa Korban Demo di DPR yang Alami Pendarahan di Kepala Kini Mulai Siuman
Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia bernama Faisal Amir yang dikabarkan meninggal dunia setelah aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR mulai siuman.
TRIBUNPALU.COM - Mahasiswa semester VII Universitas Al Azhar Indonesia bernama Faisal Amir yang dikabarkan meninggal dunia setelah aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR mulai siuman.
Hal ini diungkapkan oleh kerabat Faisal Amir, Jonathan Hercules.
"Alhamdulillah Puji Tuhan sekarang Faisal sudah mulai siuman," ujar Jonathan.
Meskipun sudah siuman namun saat ini Faisal masih berada di dalam ruang ICU untuk terus mendapatkan penanganan khusus dari tim dokter.
"Dan sekarang masih di ruangan ICU untuk mendapatkan penanganan khusus dari dokter," sambungnya.
• Bambang Soesatyo Minta Polisi Usut Tuntas Kekerasan Terhadap Faisal Amir
• Polisi Jemur Pelajar STM yang Ikut Berdemo ke DPR Karena Ajakan Pesan Berantai
Jonathan menjelaskan bahwa Faisal mengalami luka yang cukup serius di sejumlah bagian tubuhnya.
Seperti ada retak di dalam rongga kepala dan luka memar di bagian bahu kanan.
"Faisal mengalami pendarahan otak dalam dan ada keretakan dalam rongga kepala itu yang pertama yang kedua ada patah tulang di bagian bahu kanan dan memar itu informasi yang kami dapat dari tim dokter semalam," ujarnya.
Terkait kejadian yang dialami oleh Faisal, pihak keluarga akan mengambil jalur hukum.
"Keluarga akan mengambil langkah proses hukum yang sebagaimana mestinya, bagaimana keadilan ini ditegakkan," ujarnya.
Tidak hanya melapor pada pihak kepolisian, keluarga juga akan membuat laporan kepada Komnas HAM.
"Yang kedua, setelah kami melihat situasi Faisal yang sudah siuman kami akan lakukan proses hukum mungkin pelaporan pada pihak kepolisian lalu kepada Komnas HAM," tuturnya.
Jonathan lantas menceritakan kronologi ditemukannya Faisal pada saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR.
"Itu Faisal ada di deket Taman Ria Senayan, ditemukannya tersebut setelah adanya aksi pembubaran paksa dari pihak kemanan."
"Setelah ada aksi tersebut diketahui oleh beberapa mahasiswa yang ada di lapangan bahwa ada korban terjatuh, alhasil ternyata di sekitar situ ada teman-teman yang satu almamater dengan Faisal dan diketahui itu adalah Faisal, langsung dilakukan evakuasi ke RS Pelni," tuturnya.
• Demo Pelajar di Depan Gedung DPR Ricuh, Dua Motor Dibakar hingga Tutup Arus KRL
Aksi Demonstrasi Mahasiswa Terjadi di Sejumah Daerah Indonesia
Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi terjadi di sejumlah daerah, Senin (23/9/2019) kemarin hingga hari ini Selasa (24/9/2019).
Mereka menuntut pemerintah dan DPR membatalkan sejumlah rancangan undang-undang yang dianggap memberangus kebebasan sipil dan melemahkan agenda pemberantasan korupsi sesuai amanat reformasi.
Di Jakarta, aksi unjuk rasa dipusatkan di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Mahasiswa di kota-kota besar, seperti Yogyakarta, Bandung, Malang, Cirebon, dan di Provinsi Sumatera Barat juga turun ke jalan menyuarakan tuntutan mereka.
Dalam tuntutannya, mahasiswa menolak pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK) yang dinilai akan melemahkan KPK.
Mahasiwa juga meminta DPR menunda pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) karena sejumlah pasal dinilai berisiko memberangus kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat.
Adapula sejumlah rancangan undang-undang yang dianggap bermasalah, yakni RUU Pemasyarakatan, RUU Sumber Daya Air, dan UU Pertanahan.
Demo Mahassiwa di DPR Berakhir Ricuh
Demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR pada Selasa (24/9/2019) berakhir ricuh.
Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR.
Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka.
Namun mahasiswa tetap berusaha untuk melawan dengan melempari botol, bambu dan batu kepada polisi.
Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
Kerumunan mahasiswa mulau terpencar.
Tembakan gas air mata dan semprotan air dari water cannon akhirnya memukul mundur para mahasiswa.
Meski sudah dipukul mundur menjauhi depan Gedung DPR, bentrok antara mahasiswa dan polisi masih berlanjut hingga malam hari.
Bentrokan salah satunya terjadi di kawasan Simpang Susun Semanggi.
Lantaran suasan kembali memamnas, pihak kepolisian akhrinya menembakkan gas air mata kepada mahasiswa.
(TribunPalu.com)