Terkini Internasional
Tikiiri Si Gajah Kurus Sri Lanka yang Sempat Viral Lantaran Dipaksa Berparade 10 Hari Akhirnya Mati
Gajah kurus Sri Lanka atau akrab disebut Tikiiri dikabarkan mati. Gajah yang sempat viral lantaran dipaksa berparade 10 hari ini mati di usia 70 tahun
Tak hanya rantai yang mengikat kakinya, tubuh Tikiiri juga ditutupi kustom warna-warni untuk menutupi keprihatinan fisiknya.
"Tidak ada yang melihat air matanya, dia terluka oleh cahaya terang yang menghiasi topengnya, dan kesulitan melangkah ketika kakinya dibelenggu," ujar Save Elephant.
Dikutip dari Kompas.com lebih lanjut, Tikiiri bekerja untuk kuil Tooth di Kota Kandy dan menyerukan publik untuk meminta kepada Perdana Menteri Sri Lanka untuk mencegah 'kekejaman' ini.
World Animal Protection menyebut ada 3.000 ekor gajah yang dipakai untuk kepentingan hiburan seantero Asia, dengan 77 persen di antaranya diperlakukan kejam.
Juru bicara Kuil Tooth kepada Metro kemudian menanggapi dengan mengatakan mereka selalu "memperhatikan dan menyayangi" binatang selama berlangsungnya festival.
• Berniat Cari Cula Badak, Seorang Pemburu Gelap Malah Tewas Diinjak Gajah dan Dimakan Singa
Muncul Petisi "Save Tikiiri from barbaric abuse"
Setelah ramai diperbincangkan, seorang warganet bernama Joannna Davidson memulai sebuah petisi dukungan untuk menyelamatkan Tikiiri dari eksploitasi ini.
Ditujukan untuk Ranil Wickremesinghe, petisi ini berisi ajakan untuk menghentikan penyiksaan terhadap Tikiiri.
"Untuk sebuah upacara, semua memiliki hak untuk berkeyakinan selama kepercayaan itu tidak mengganggu atau merugikan orang lain. Bagaimana kita dapat menyebut ini sebagai berkat, atau sesuatu yang suci, jika kita membuat hidup orang lain menderita?" tulis Joanna dalam ajakan petisi online tersebut.
Dari pantauan TribunPalu.com, petisi online berjudul "Save Tikiiri from barbaric abuse" ini sudah ditandatangani 10.083 pendukung.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)