Ada Usulan Pelantikan Presiden Dipercepat, Ali Mochtar Ngabalin: Bapak Presiden Taat Pada Peraturan
Ali Mochtar Ngabalin mengklarifikasi kabar yang beredar terkait adanya usulan untuk mempercepat pelantikan presiden.
TRIBUNPALU.COM - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengkalrifikasi kabar yang beredar terkait adanya usulan untuk mempercepat pelantikan presiden.
Ngabalin menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo akan taat pada aturan yang berlaku.
Seperti diketahui pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, 20 Oktober 2019.
"Dalam setiap keputusan maupun dalam setiap statemen bapak presiden terkait dengan regulasi yang ada dengan konstitusi yang ada, bapak presiden selalu taat pada aturan," ujar Ngabalin dilansir dari kanal Youtube Metrotvnews.
Terkait percepatan pelantikan presiden itu merupakan usulan dari sejumlah mantan relawan Pro Jokowi dan bukan permintaan dari presiden.
"Karena itu ketika beliau berjumpa dengan sejumlah mantan relawan pro jokowi (projo)," ujar Ngabalin.
Ada beberapa pertimbangan yang membuat Projo mengusulkan perceptan pelantikan presiden.
Salah satunya adalah karena tanggal 20 Oktober jatuh pada hari Minggu.
Dan pada hari Minggu banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
"Ketua umum Projo, Pak Budi Ari menyampaikan apakah ada kemungkinan pelantikan bisa dipercepat karena pertimbangannya hari itu adalah hari Minggu hari Ahad ya, ada car free day ada orang olahraga di senayan," sambungnya.
Ngabalin menambahkan bahwa perbicangan terkait percepatan pelantikan presiden hanyalah perbincangan ringan.
"Mereka bincang ringan sebenarnya dengan bapak presiden, ya bapak presiden senyum saja, dan tidak ada perbincangan lagi," imbuhnya.
Usulan Pelantikan Presiden Dipercepat
Ketua Umun DPP Projo Budi Arie Setiadi menjelaskan, dalam pertemuan di Istana Negara, Jumat (27/9/2019), Presiden Jokowi mengungkapkan hal usulan pelantikan dimajukan satu hari dari jadwal.
Seperti diketahui pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, 20 Oktober nanti.
"Presiden Jokowi sudah mengusulkan. Meminta tanggal pelantikan dimajukan sehari menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019," ungkap Budi, Sabtu (28/9/2019), dilansir dari TribunnewsWiki.com
Ia mengungkapkan persiapan dilakukan setelah sejumlah pemimpin kelompok pendukung atau relawan saat bertemu Presiden Jokowi di Istana.
"Teknisnya sedang diatur. Tapi antusiasme tinggi. Jutaan pendukung Jokowi siap hadir," kata Budi.
Jokowi Bertemu Mantan Relawan Pro Jokowi
Presiden Jokowi batal bertemu perwakilan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak revisi KUHP dan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah kepastian pembatalan itu, Presiden bertemu dengan para relawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019) sore.
Ketua Golkar Jokowi, Rizal Mallarangeng mengatakan, dalam pertemuan itu para relawan memberikan dukungan dan menyampaikan simpati atas berbagai masalah yang saat ini terjadi.
"Apa yang terjadi pada masalah beliau di Papua, apa yang bisa kita sumbangkan, apa yang terjadi dengan demonstrasi di Jakarta dan berbagai daerah soal UU KPK, RKUHP, itu kan menimbang-nimbang dari berbagai perspektif," kata Rizal.
(TribunPalu.com)