8 Sorotan di Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan PM Belanda Mark Rutte, Kompak Kenakan Batik
Presiden Joko Widodo kedatangan tamu spesial di Istana Kepresidenan Bogor, yakni Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte, pada Senin (7/10/2019).
TRIBUNPALU.COM - Pada Senin (7/10/2019) hari ini, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki agenda yang berbeda, di tempat yang berbeda pula.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang melakukan kunjungan kerja ke Kota Palu, Sulawesi Tengah dengan agenda meninjau hunian tetap (huntap) di sejumlah titik yang diperuntukkan warga korban bencana.
Selain itu, Jusuf Kalla juga memimpin rapat tentang rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo kedatangan tamu spesial di Istana Kepresidenan Bogor, yakni Perdana Menteri Belanda.
Kedatangan Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, di Istana Kepresidenan Bogor pun disambut oleh Joko Widodo.
Mobil yang membawa Mark Rutte tiba di lokasi sekitar pukul 11:00 WIB.
Ada beberapa hal yang bisa disoroti mengenai pertemuan antara Joko Widodo dengan PM Belanda Mark Rutte.
Berikut TribunPalu.com telah merangkumnya dari laman Kompas.com dan Tribunnews.com.
1. Presiden Joko Widodo dan PM Mark Rutte sama-sama mengenakan batik.

Kompak.
Mungkin itu adalah kata yang tepat saat melihat pakaian yang dikenakan Joko Widodo dan Mark Rutte.
Keduanya terlihat mengenakan kemeja batik lengan panjang.
Bedanya, kemeja batik yang dikenakan Joko Widodo berwarna biru dongker, sedangkan kemeja Mark Rutte berwarna cokelat.
Mengutip laman setkab.go.id, PM Mark Rutte didampingi oleh Penasehat Utama Bidang Luar Negeri dan Pertahanan serta Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Penanggulangan Terorisme Belanda, yang kesemuanya juga mengenakan kemeja batik.
• Sekjen Gerindra Akui Ada Pembicaraan soal Posisi Menteri dengan Jokowi
• Terdeteksi Mengandung Zat Penyebab Kanker, Ini Daftar 5 Produk Ranitidin yang Ditarik BPOM
• Tiba di Kota Palu, Wapres Jusuf Kalla Pastikan Huntap di Kelurahan Duyu Siap Dibangun
2. Sambutan dari jajaran pemerintahan Joko Widodo.
Kedatangan PM Belanda Mark Rutte tak hanya disambut Joko Widodo seorang diri, tetapi sejumlah tokoh dari jajaran pemerintahannya.
Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPT Suhardi.
3. Tanam pohon.

Sebagaimana 'ritual' yang dilakukan saat menerima kunjungan resmi kenegaraan, Joko Widodo mengajak Mark Rutte untuk menanam pohon damar bersama-sama.
Lokasi penanaman pohon damar Joko Widodo dan Mark Rutte berada di halaman belakang Istana Bogor.
Mark Rutte merupakan satu di antara sejumlah tamu negara yang diajak menanam pohon di Istana Bogor.
Sebelumnya, Joko Widodo mengajak Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan menanam pohon di Istana Bogor, pada Rabu (24/7/2019) lalu.
Pohon yang ditanam oleh Joko Widodo dan Sheikh Mohamed adalah pohon damar.
Pada 28 Juni 2018, saat berkunjung ke Indonesia, Presiden Timor Leste Francisco Guterres Lú Olo juga diajak menanam pohon bersama Joko Widodo.
Pohon yang ditanam oleh Presiden Jokowi dan Presiden Lú Olo adalah pohon keben.
Mengutip laman ksp.go.id, pohon keben dinobatkan sebagai pohon perdamaian sejak tahun 1986.
Penanaman pohon keben oleh Jokowi dan Lú Olo menjadi penanda semangat untuk terus menjaga perdamaian Timor Leste dan Indonesia serta dunia.
Saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Namibia Hage Gottfried Geingob pada 30 Agustus 2018, Presiden Joko Widodo juga mengajak menanam pohon bersama-sama.
Jenis pohon yang ditanam saat itu adalah pohon kayu ulin, mengutip laman setkab.go.id.
4. Menlu Retno Marsudi menyebut, kedatangan PM Belanda Mark Rutte memiliki 'misi khusus.'
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kedatangan PM Belanda Mark Rutte kali ini dikhususkan untuk memberi ucapan selamat secara langsung kepada Presiden Joko Widodo.
Yakni, selamat atas terpilihnya kembali Joko Widodo menjadi presiden untuk periode kedua, 2019-2024.
"Beliau (Rutte) ingin mengkhususkan kunjungan kali ini sebagai congratulatory visit. Jadi untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden setelah proses pemilu selesai, beliau (Jokowi) terpilih, dan beliau insya Allah dilantik 20 Oktober nanti," kata Retno kepada wartawan usai pertemuan Jokowi dan PM Rutte di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (7/10/2019).
Meski begitu, saat menyampaikan keterangan pers bersama, Mark Rutte sama sekali tak menyinggung soal ucapan selamat atas terpilihnya Joko Widodo untuk periode kedua.
Mark Rutte hanya membahas hubungan dekat antara Indonesia dan Belanda.
"Negara kita merupakan negara dekat, tidak hanya di level politik namun juga hubungan antara masyarakat. Banyak warga negara Belanda yang lahir di Indonesia atau punya keturunan secara langsung maupun secara sejarah," kata dia.
• Retno Marsudi Jelaskan Bagaimana Kerusuhan 22 Mei di Pandangan Dunia Internasional
• Pimpin Pertemuan DK PBB, Menlu RI, Retno Marsudi Angkat Isu Soal Palestina
5. Kali ketiga kunjungan PM Belanda Mark Rutte.
Tahun 2019 bukanlah kali pertama PM Belanda Mark Rutte mengunjungi Indonesia.
Sebelumnya, Mark Rutte telah berkunjung pada 2013 dan 2016.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, PM Mark Rutte memang pernah berjanji mengunjungi Indonesia setiap tiga tahun sekali.
Tujuannya, untuk memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Belanda.
"Dan janji itu dipenuhi," kata Retno.
6. Kelapa sawit.

Dalam pertemuan dengan PM Belanda Mark Rutte di Istana Bogor, Senin (7/10/2019), Joko Widodo menyebut keduanya membahas kerja sama perdagangan.
Joko Widodo juga sempat menyinggung kebijakan Uni Eropa yang melarang produk kelapa sawit.
Padahal selama ini, Indonesia merupakan salah satu negara produsesn kelapa sawit terbesar di dunia.
"Di bidang perdagangan kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan yang terbuka dan fair," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama PM Rutte di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (7/10/2019).
"Dalam konteks ini saya sampaikan kembali concern Indonesia untuk kebijakan Uni Eropa terhadap kelapa sawit," ujar Jokowi.
Joko Widodo juga menyebut Belanda merupakan satu di antara mitra penting Indonesia di Eropa, baik dalam bidang perdagangan, investasi, maupun pariwisata.
Bahkan, Belanda menjadi mitra perdagangan nomor dua terbesar, mitra investasi nomor satu, dan mendatangkan wisatawan nomor empat terbesar bagi Indonesia.
"Saya juga menghargai kerja sama yang baru saja ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda di New York tanggal 26 September 2019 yang lalu, mengenai pengembangan kapasitas petani kecil sawit untuk menghasilkan kepala sawit yang lestari," kata Jokowi.
7. Pernyataan PM Mark Rutte dalam kunjungan kali ini.
Selain menyinggung hubungan dekat antara Indonesia dengan Belanda, PM Mark Rutte membahas sejumlah isu yang kompleks.
"Saya juga juga membahas isu yang kompleks seperti kelapa sawit dan produksi yang berkelanjutan. Kami berupaya untuk mengubah situasi kompleks ini menjadi peluang," ujar Rutte.
"Seperti yang tadi MoU baru saja ditandatangani. Dan MoU tersebut akan fokus pada pengembangan kapasitas petani skala kecil," kata dia.
PM Belanda kelahiran 14 Februari 1967 tersebut mengungkapkan besarnya nilai perdagangan Indonesia dan Belanda yang berada di angka 3,8 miliar Euro.
Mark Rutte berpendapat, banyak peluang untuk meningkatkan angka tersebut.
Mark Rutte juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Joko Widodo.
Ia mengaku, selalu senang saat berkunjung ke Indonesia.
Ia juga mengungkapkan sejumlah agenda selama di Indonesia.
Mark Rutte membuka secara resmi Kedutaan Belanda yang baru saja direnovasi di Jakarta, Senin siang.
Pada sore hari ia akan berkunjung ke salah satu perguruan tinggi di Bogor.
8. Presiden Joko Widodo sampaikan apresiasi kepada pemerintah Belanda.
Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Belanda yang dia nilai konsisten dalam menghargai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sebagai penutup, saya sampaikan apresiasi kepada pemerintah Belanda yang secara konsisten, tegas menghormati kedaulatan NKRI," kata Jokowi saat pernyataan pers bersama PM Mark Rutte.
Namun, Jokowi tak menjelaskan lebih jauh mengenai maksud pernyataannya soal kedaulatan NKRI.
Begitu juga PM Mark Rutte yang tak menyinggung soal kedaulatan NKRI dalam pernyataan persnya di hadapan awak media.
Dua kepala negara tersebut lebih banyak bicara soal meningkatkan kerja sama strategis di berbagai bidang.
(TribunPalu.com/Rizki A., Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono, Kompas.com/Ihsanuddin)