Menkopolhukam Diserang, Ali Ngabalin: Bukan Faktor Wiranto Tapi Faktor Ajaran Sesat yang Dianut

Ali Mochtar Ngabalin buka suara terkait kasus penyerangan yang menimpa Menkopolhukam, Wiranto oleh orang tak dikenal.

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTANA
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. 

TRIBUNPALU.COM - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin buka suara terkait kasus penyerangan yang menimpa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto oleh orang tak dikenal.

Menurut Ngabalin kejadian ini terjadi bukan karena faktor kesalahan dari Wiranto.

Melainkan faktor ajaran sesat yang dianut oleh pelaku.

"Saya mau bilang bahwa bukan faktor Wirantonya tetapi memang faktor pemahaman dan ajaran islam yang sesat dan menyesatkan," ujar Ngabalin dilansir dari tayangan di kanal Youtube Talk Show tvOne.

Ngabalin mengecam bahwa serangan yang dilakukan oleh pelaku kepada Wiranto merupakan aksi yang sangat brutal dan biadab.

"Apa itu umpama pemerintah dan negara itu disebut sebagai togut maka serangan ini adalah serangan brutal, biadab karena menggunakan simbol-simbol islam, karena ada pekik Allah Akbar lho dalam kegiatan yang sangat brutal, dalam kegiatan penuh kebiadaban kayak begini," tuturnya.

Lebih lanjut Ngabalin menegaskan bahwa siapapun yang melakukan tinda kekerasan maka harus dilawan.

"Melakukan penyerangan kepada siapa saja yang melakukan kekerasan di negeri ini patut kita melakukan perlawanan," sambungnya.

Presiden Joko Widodo juga mengutus pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku yang melakukan aksi biadan dan brutal seperti ini.

"Karena itu presiden mengatakan harus diusut tuntas sampai keakarnya, karena mereka selalu menggunakan simbol islam atas kebenaran jalan suci untuk amaliyah untuk keselamtan, kebahagiaan di akhirat ini kan brutal nggak boleh, tanggung jawab kita semua," imbuhnya.

"Islam begitu damai, begitu indah, begitu suci begitu bersih mereka kotori dengan perilaku biadab seperti ini," pungkas Ngabalin.

Pengamat Intelijen, Soleman B Ponto Beberkan Alasan Mengapa Wiranto yang Dijadikan Sasaran Penusukan

Kondisi Terkini Wiranto, Jokowi: Sudah Bisa Berkomunikasi dan Ingin Segera Pulang Ikut Rapat Kabinet

Pengamat Terorisme: Pejabat Negara yang Bisa Jadi Sasaran Serangan Tak Hanya Wiranto

Pengamat Intelijen Sebut Alasan Wiranto Jadi Sasaran Penusukan

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Ponto menilai bahwa penyerangan terhadap Wiranto dilakukan secara spontan tanpa terencana.

Pelaku melakukan penusukan ketika mendapatkan kesempatan.

"Saya kira tidak direncanakan, ini spontan ketika dia mendapat kesempatan itu dimanfaatkan," ujar Soleman B Ponto, dilansir dari tayangan di kanal Youtube Metrotvnews.

Lebih lanjut Soleman menuturkan bahwa kelompok yang menyerang Wiranto ini memiliki pendapat siapapun yang menghambat mereka itu adalah musuh.

Dan musuh harus ditiadakan ketika mendapatkan kesempatan.

"Mereka ini sudah punya kelompok sendiri, cara pandang negara seperti apa, dia punya cara pandang tersendiri, sehingga siapa pun yang berbeda pendapat itu adalah musuh yang harus dihilangkan, kapan dihalangkan ya saat dia mendapatkan kesempatan," sambungnya.

Soleman juga memberikan sejumlah alasan dijadikannya Wiranto sebagai sasaran penusukan.

Pertama lantaran adanya kesempatan, kedua karena Wiranto dianggap sebagai orang terkenal.

"Dia melihat ada kesempatan, kedua kedua pak wiranto kan sangat terkenal orang yang sangat keras untuk melawan itu sehingga dalam otaknya dia ah ini pak wiranto kesempatan datang kali ini, nah itu dimanfaatkan sebaik-baiknya," paparnya.

Tak hanya itu, Wiranto juga dianggap sebagai musuh karena ia menolak dan selalu mengecam adanya gerakan-gerakan radikalisme, seperti HTI.

Lantaran dianggap musuh maka Wiranto harus dihilangkan.

"Karena selama ini kan Pak Wiranto, HTI bubarkan semua bubarkan kan ada di pak Wiranto, sehingga Pak Wiranto dianggap musuh bersama bagi kelompok ini sehingga harus ditiadakan," sambungnya.

"Di dalam kepalanya dalam alam tidak sadar, bahwa orang ini adalah penghambat kami sehingga harus dihilangkan," imbuhnya.

Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Orang Tak Dikenal

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dikabarkan ditusuk orang tak dikenal hari ini, Kamis (10/10/2019).

Wiranto ditusuk saat sedang berada di Banten.

Informasi ini dibenarkan Mabes Polri.

"Ya, untuk pelaku sudah diamankan," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, ketika dikonfirmasi, Kamis (10/10/2019).

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan saat ini Kapolda Banten tengah berada di lokasi tempat Wiranto ditusuk.

Namun, ia tak bisa berbicara banyak, lantaran masih menunggu informasi lebih lanjut.

"Kapolda (Banten) ada di TKP. Saat ini sedang diperiksa dulu," kata dia.

BIN Sebut Pelaku Penusukan Wiranto Anggota JAD Bekasi

Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan mengatakan bahwa pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, SA alias Abu Rara adalah anggota dari JAD Bekasi.

"Bahwa dari dua pelaku ini kita sudah bisa mengidentifikasi bahwa pelaku adalah kelompok JAD Bekasi," ujar Kepala BIN Budi Gunawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019), dilansir dari tayangan di kanal Youtube Kompas TV.

Dari hasil deteksi BIN, Abu Rara mulanya bergabung dalam sel JAD Kediri.

Namun kemudian Abu Rara teridentifikasi pindah ke Bogor lantaran cerai sang istri.

"Kita tahu bahwa saudara Abu Rara ini dari sel JAD Kediri sudah kita deteksi sudah pindah ke Bogor," tuturnya.

"Kemudian karena cerai dengan istri pertama pindah ke Menes, difasilitasi oleh salah satu Abu Syamsuddin JAD dari Menes untuk tinggal," sambungnya.

"Beberapa kegiatan yang bersangkutan sudah dideteksi dan sudah dalam pengembangan," sambung BG.

Budi Gunawan menuturkan bahwa pihaknya dari awal telah mendeteksi kegiatan yang akan dilakukan JAD.

"Dari awal kita sudah mendeteksi bahwa dari kelompok-kelompok JAD juga ingin membuat instabilitas dengan melakukan amaliyah, termasuk Abu Rara," tuturnya.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved