Kabar Tokoh
Sempat Berseteru, Kivlan Zen Beri Ucapan Sayang dan Doa untuk Kesembuhan Menkopolhukam
Kivlan Zein mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
TRIBUNPALU.COM - Mayor Jenderal TNI (Purnawiran) Kivlan Zein mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
Hal tersebut diungkapkan lewat sebuah video yang diambil di bangsal RSPAD Gatot Subroto.
Seperti diketahui saat ini Kivlan tengah dirawat di rumah sakit menjalani perawatan pasca-operasi pengangkatan sisa granat nanas di bagian paha kirinya yang tertanam sejak 1977.
Dalam keadaan berbaring Kivlan mengucapkan doa untuk kesembuhan Wiranto.
"Assalamualaikum Pak Wiranto, semoga cepat sembuh, saya sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa Pak Wiranto," ujar Kivlan dilansir dari tayangan di kanal Youtube Kompas TV, Rabu (16/10/2019).
• Penusukan Wiranto Dianggap Settingan, Mahfud MD: Itu Kejam dan Sadis!
• Sekjen PDIP Sebut hanya Hanum Rais Saja yang Anggap Wiranto Ditusuk Hanyalah Settingan
"Semoga Allah memberikan perlindungan kepada Pak Wiranto," sambungnya.
Tak hanya itu dalam video berdurasi singkat tersebut, Kivlan mengungkapkan rasa sayangnya kepada Wiranto.
"Dan juga saya sayang kepada Pak Wiranto, semoga kesembuhan kepada kita berdua," tuturnya.
Kivlan juga mengirimkan bunga untuk Wiranto.
Ia menuturkan bahwa bunga tersebut sebagai tanda persaudaraan antara dirinya dan Wiranto.
"Hari ini saya menyampaikan rasa prihatin saya dan rasa simapti saya kepada Pak Wiranto dan semoga Allah melindungi kita berdua, terima kasih."
"Bunganya sebagai suatu tanda bahwa semua manusia adalah persaudaraan," pungkasnya.
Sebelumnya Kivlan dan Wiranto sempat berseteru.
Hal ini lantaran Kivlan menilai Wiranto telah menjeratnya atas tuduhan kasus makar.
Menurut Kivlan, hal itu terjadi lantaran dirinya vokal dalam mengkritik pemerintah.
Hal itu disampaikan Kivlan dalam pertemuan dengan pimpinan DPR.
Selain Kivlan, hadir pula sejumlah orang yang terjerat kasus hukum atas tuduhan makar, seperti Rachmawati Soekarnoputri, Ahmad Dhani, dan Hatta Taliwang.
"Saya merasa ada pihak ingin saya masuk penjara karena saya vokal. Mungkin boleh jadi, boleh jadi Wiranto," ujar Kivlan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/1/2017), dikutip dari Kompas.com.
"Ya boleh jadi, saya tidak menuduh. Jangan nanti dalam UU ITE saya menuduh," kata dia.
Akan tetapi, Kivlan tidak menyebutkan alsannya menyebutkan nama Wiranto.
Menurut dia, penetapan dirinya sebagai tersangka kasus dugaan makar tidak memiliki unsur yang kuat.
Tuduhan itu, menurut Kivlan, di antaranya mengkhianati negara dan dilakukan dengan senjata.
"Kami ini kan menyatakan ingin mengubah ketatanegaraan kembali ke UUD 45 yang asli. Tidak dapat dikatakan makar, tidak dapat dipidana," ujar Kivlan.
• Diduga Jadi Perencana Upaya Pembunuhan Wiranto, Kivlan Zen Minta Perlindungan Menko Polhukam
• Kivlan Zen Berikan Iming-iming Liburan ke Manapun untuk Keluarga Eksekutor Pembunuhan 4 Tokoh
Wiranto Bantah Telah Menjerat Kivla Zen dalam Kasus Makar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menanggapi pernyataan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein yang menuding telah menjeratnya atas tuduhan makar.
"Jatuhkan apa? Urusan saya ini sudah banyak, kok jatuh menjatuhkan orang," ujar Wiranto di
Kompleks Istana Presiden, Selasa (10/1/2017). "Jadi, enggak ada ya. Enggak ada kaitannya sama sekali," kata Wiranto.
Wiranto Tantang Kivlan Zein Sumpah Pocong
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto membantah pernyataan Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen yang menyebutnya sebagai dalang kerusuhan 1998.
Wiranto pun menantang mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu untuk sumpah pocong.
Wiranto turut mengajak calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang saat itu menjabat Panglima Kostrad.
"Saya berani, katakanlah berani untuk sumpah pocong saja. Tahun 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu, saya, Prabowo, Kivlan Zen, sumpah pocong kita," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/2/2019), dikutip dari Kompas.com.
"Siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan itu. Supaya terdengar di masyarakat, biar jelas masalahnya. Jangan asal menuduh saja," kata mantan Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI ini.
(TribunPalu.com/Kompas.com)