Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan, Adian Napitupulu: Mau Ditaruh Mana Lagi?

Dalam deretan 38 nama menteri Kabinet Indonesia Maju, terdapat nama Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Kanal YouTube Najwa Shihab
Adian Napitupulu. 

TRIBUNPALU.COM - Pada Rabu (23/10/2019), Presiden Republik Indonesia Jokowi telah mengumumkan 38 nama menteri anggota kabinet pemerintahannya selama lima tahun ke depan periode 2019-2024.

Jokowi memperkenalkan susunan kabinetnya dengan nama "Kabinet Indonesia Maju".

Dalam deretan 38 nama menteri Kabinet Indonesia Maju, terdapat nama Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Diketahui, Jokowi meminta Prabowo Subianto untuk membantu sang Presiden dalam pemerintahan 5 tahun ke depan.

Keputusan itu menimbulkan berbagai pro dan kontra lantaran Prabowo adalah matan rivalnya di Pemilihan Presiden 2019.

Presenter Najwa Shihab bahkan mempertanyakan mengapa Prabowo Subianto ditunjuk langsung menteri.

Pertanyaan itu dilayangkan kepada Arief Poyuono yang dikenal masyarakat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Coldplay Bakal Rilis Album Baru Everyday Life, Ini Kejutan 2 Single Baru Mereka

Presiden Jokowi Beberkan Alasan Kenapa Pilih Prabowo jadi Menteri Pertahanan

Dilantik Menjadi Menhan, Prabowo: Presiden Beri Saya Tugas Perkuat TNI

Arief Poyuono menjelaskan bahwa Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan karena mendapat permintaan langsung dari Joko Widodo.

"Dia (Prabowo Subianto) yang diminta oleh Pak Joko Widodo. Dia bercerita, dia diminta untuk membantu masalah pertahanan," kata Arief Puyuono.

"Yang diminta sama Pak Joko Widodo kan Pak Prabowo langsung. Ya, dia yang diminta, berarti dia juga yang harus menerima langsung, dong," kata Arief Poyuono.

"Walaupun sebetulnya tidak mau atau memang mau juga?" tanya Najwa Shihab.

Arief Poyuono menjelaskan bahwa Prabowo Subianto memiliki jiwa nasionalis yang tinggi.

"Ya, Pak Prabowo itu kan punya jiwa yang sangat mengabdi kepada negara Indonesia ini. Itu artinya ketika kepala negara atau Pak Joko Widodo meminta untuk mengurusi dan membantu di bidang pertahanan, dia (Prabowo Subianto) tentu menerima," terang Arief Poyuono.

"Secara refleks dan berasal dari jiwanya," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Arief Poyuono menjelaskan bahwa Prabowo Subianto bersedia membantu Joko Widodo sesuai dengan apa yang telah dijanjikan sebelumnya.

"Pertama, dia (Prabowo Subianto) sudah mengatakan sejak awal, jika ia diminta untuk membantu, dia akan bersedia. Dia selalu komitmen dengan ucapannya," tutur Arief Poyuono.

Secara terang-terangan, Arief Poyuono mengatakan bahwa sang Presiden tidak salah memilih Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Pertahanan karena memang Prabowo adalah ahlinya.

"Dan memang Pak Joko Widodo nggak salah memilih dia. Karena dia ahlinya dalam bidang pertahanan," lanjut dia.

Kemudian, Najwa Shihab bertanya kepada politisi PDIP, Adian Napitupulu.

Najwa Shihab menyinggung pernyataan Adian Napitupulu yang pernah mengatakan bahwa Prabowo dipecat dalam dunia militer justru bisa memimpin jenderal jika masih menjadi presiden.

Dan apa yang kita lihat saat ini Prabowo menjadi atasan pra jenderal lantaran kini menyandang status sebagai menteri pertahanan.

"Bang Adian, apakah Anda ingin berkomentar? Karena yang saya ingat anda pernah bilang yang jadi persoalan kalau Pak Prabowo menang jadi capres ia akan menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Laut, Darat dan Udara.

Bagaimana dia akan melantik para jenderal, repotnya orang yang melantik adalah tentara yang pernah dipecat," papar Najwa Shihab.

Hasil FP1 MotoGP Australia 2019: Vinales Tercepat, Rossi Masuk 5 Besar

Dilantik Menjadi Menhan, Prabowo: Presiden Beri Saya Tugas Perkuat TNI

"Anda bolak-balik menegaskan track record Prabowo sebagai tentara yang dipecat dan sekarang tentara yang dipecat itu menjadi menteri pertahanan?," tanya Najwa.

"Ya tapi dia tidak melantik tentara-tentara," balas Adian Napitupulu.

Adian Napitupulu membantah dirinya menerima Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.

Di mata Adian Napitupulu, bidang pertahanan adalah keahlian yang dimiliki Prabowo Subianto.

Dan jika diletakkan di posisi kementerian lainnya, menurut Adian Napitupulu, tidak akan cocok.

"Oh jadi Anda sekarang memaklumi sekarang?," tanya Najwa Shihab lagi.

"Bukan memaklumi, tapi mau ditaruh di mana lagi? Menteri Ekonomi enggak mungkin, Menaker enggak mungkin yang dia tahu cuma seperti pertahanan ya di situ aja dulu," jelas Adian Napitupulu.

Politisi sekaligus Anggota DPR ini tidak menjamin Prabowo Subianto bisa bertahan dalam lima tahun ke depan.

"Tapi apakah kemudian akan berlangsung lama? Belum tentu juga kan seperti itu," kata Adian Napitupulu.

"Anda menduga ada kemungkinan di reshuffle di tengah jalan?," ucap Najwa mengonfirmasi.

"Tambah marah Gerindra kalau di reshuffle Ketua Umumnya," sambung Najwa.

Adian Napitupulu mengatakan Partai Gerindra tidak akan marah.

Pasalnya, Arief Poyuono selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sudah memberikan nilai 99 persen pada keputusan pemilihan menteri oleh Jokowi.

Itu artinya nilai tersebut seolah mengatakan bahwa keputusan Presiden Joko Widodo sudah sangat memuaskan bagi Partai Gerindra.

"Oh sudah tidak bisa marah, sudah 99 persen kok masih marah," kata Adian sambil menunjuk Arif.

(Penulis: Elma Gloria Stevani)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Dugaan Adian Napitupulu soal Prabowo Subianto Mau Jadi Menteri Pertahanan: Mau Ditaruh di Mana Lagi?

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved