Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Tewas, Ini 4 Hal yang Harus Diwaspadai Indonesia
Pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdagi dikabarkan tewas dalam serangan malam pasukan khusus Amerika Serikat.
Asep juga menegaskan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri tetap konsisten lam melakukan langkah penegakan hukum terhadap terduga teroris di Tanah Air.
Densus 88 terus memantau seluruh jaringan teroris yang berada di Indonesia.
"Namun pada prinsipnya, Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya-upaya penegakan hukum terhadap pelaku aksi teror atau teroris ini. Jadi pada prinsipnya, semua jaringan di Indonesia, semuanya dalam pantauan Densus 88," lanjut dia.
• Moge Terjaring Operasi Zebra Candi 2019 karena Gunakan Klakson Tak Standar, Ini Daftar Denda Tilang
• Tanggapan Amien Rais, Prabowo Diangkat Sebagai Menteri Pertahanan: Kalau Saya Bapaknya Saya Merestui
2. Terorisme tak akan terhapus begitu saja.
Kematian pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghadi menandai hilangnya tokoh sentral di tubuh ISIS.
Mengutip laman Tribunnews.com, hal ini diungkapkan oleh pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta.
Namun tak hanya itu, Stanislaus juga menyebut tewasnya Abu Bakar al-Baghdadi tidak serta merta menghapus terorisme.
Sebab, terorisme lebih terkait pada persoalan paham radikal ketimbang persoalan tokoh pemimpin.
"Paling utama adalah ISIS akan kehilangan tokoh sentralnya, sehingga jika kaderisasi belum siap akan memerlukan waktu tertentu untuk konsilidasi memilih pemimpin baru," kata Stanislaus.
"Namun tewasnya Abu Bakar al-Baghdadi tidak serta merta akan menghapus terorisme, karena terorisme lebih kuat pada persoalan paham radikal bukan pada persoalan tokoh pemimpin," lanjut Stanislaus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/10/2019).
Selain itu, Stanislaus menyoroti kemungkinan eksisnya kelompok lain di Suriah akibat tewasnya Abu Bakar al-Baghdadi.
Kelompok yang dimaksud adalah Jabhat al-Nusra atau lebih dikenal dengan nama Front Nusra.
Ia menjelaskan bahwa Jabhat al-Nusra merupakan salah satu faksi yang memberontak dari pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah.
Menurutnya, kelompok ini adalah salah satu pemberontak kuat dalam Perang Sipil Suriah yang telah diakui secara resmi sebagai afiliasi al-Qaeda di Suriah dan Libanon.
"Kelompok Jabath al-Nusra berbaiat setia kepada pemimpin Al-Qaidah, Ayman al-Zawahri. Jabhat al-Nusra diketahui sudah masuk dalam daftar organisasi teroris yang ditetapkan oleh PBB dan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Rusia," kata dia.