Bulutangkis

Jadi Nomor 1, The Minions Sulit Kalahkan Gengsi The Daddies? Ini Beda Major Events dan Super Series

Meski jadi nomor satu dunia, kenapa Marcus/Kevin masih sulit kalahkan gengsi Hendra/Ahsan? Ini penjelasan beda turnamen Super Series dan Major Events.

Dokumen PBSI
Meski jadi nomor satu dunia, kenapa Marcus/Kevin masih sulit kalahkan gengsi Hendra/Ahsan? Ini penjelasan beda turnamen Super Series dan Major Events. 

TRIBUNPALU.COM - Sebagai pasangan nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo belum bisa meraih kemenangan prestisius sepanjang tahun ini.

Padahal sejak dipasangkan pasangan berjuluk The Minions ini sudah mendapatkan 25 gelar Super Series.

Sepanjang tahun ini pun, Marcus/Kevin sudah mengumpulkan 7 gelarnya dengan raihan poin yang sulit disalip oleh lawan-lawannya di sepuluh besar dunia.

Namun, ketangguhan The Minions ini belum komplit lantaran belum memenangi Major Event yang memiliki gengsi paling prestisius dalam dunia badminton.

Sempat Viral, Peserta Bernama N Ikuti Audisi Beasiswa PB Djarum di Solo

Tahun ini, ketangguhan Marcus/Kevin ini pun runtuh oleh seniornya sendiri, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Digelar di Swiss pada 19-25 Agustus, Hendra/Ahsan sukses menyabet gelar prestisius BWF World Championships 2019.

Kemenangan Hendra/Ahsan ini pun ramai dibicarakan lantaran mampu mempertahankan gelar di usia yang tidak lagi muda bagi keduanya.

Apalagi saat itu ganda putra yang digadang-gadang adalah Marcus/Kevin.

Intip Rumah Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan; Begini Megahnya Interior Berhias Deretan Medali

Sementara, The Minions gagal melangkah sejak di babak kedua.

Tak hanya itu, meski menjadi Raja Super Series, Marcus/Kevin juga terjegal di All England.

All England yang merupakan turnamen Super 1000 paling bergengsi dan diakui dunia, gagal ditaklukan The Minions.

Bahkan Marcus/Kevin harus terhenti sejak di babak pertama pada laga tersebut.

Namun, permainan Marcus/Kevin kini perlu diacungi jempol lantaran mendapatkan dua gelar Super 750 dalam dua pekan terakhir.

Tweet War! BWF Puji Minions: Siapa yang Bisa Hentikan Mereka? Akun All England Balas dengan Foto Ini

Momen kemenangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di French Open 2019 tak luput dari perhatian media asing.

Hal ini ditunjukkan oleh akun Twitter resmi Badminton World Federation (BWF), @bwfmedia.

Pada akun Twitter itu, BWF mengunggah sebuah video berjudul 'Indonesian Titans' itu berisi pencapaian pasangan ganda putra nomor satu dunia itu.

Sepanjang perjalanan karier bulutangkis mereka, setidaknya Marcus/Kevin sudah meraih 15 gelar BWF World Tour.

Tujuh di antaranya telah dikumpulkan oleh Minions sepanjang tahun 2019.

Sebanyak 52 laga pun sudah dilakoni Minions dan mereka hanya kalah tujuh kali selama menjalani pertandingan BWF World Tour.

Dengan pencapaian Marcus/Kevin ini pantas jika akun BWF menyebut mereka sebagai "Indonesian Titans" alias 'raksasanya Indonesia.'

Update Klasemen BWF World Tour Usai French Open 2019: Tersisa 5 Turnamen Jelang Final Desember Nanti

Dalam keterangan unggahannya pun BWF menuliskan kalimat yang menarik.

"The Magic Minions. Can anything or anyone stop them? (The Magic Minions. Adakah sesuatu atau seseorang yang bisa menghentikan mereka?)" tulis @bwfmedia pada unggahannya Selasa (29/10/2019).

Unggahan itu pun ramai diserbu warganet Indonesia.

"Badan boleh mungil, tapi skill," balas @annazuhria.

"Tengil dan selalu nge kill," komentar @FaisalHamzah_11.

Romantis dengan Melati, Begini Jawaban Praveen Jordan saat Ditanya Warganet: Ucok Sayang Meli Nggak?

Yang menarik perhatian dari unggahan @bwfmedia ini adalah balasan dari akun ofisial All England.

Akun @YonexAllEngland tersebut membalas unggahan @bwfmedia dengan sebuah foto.

Rupanya, @YonexAllEngland membalas dengan foto Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang sedang berswafoto di podium sambil memamerkan medali.

Akun itu pun seakan mengingatkan ofisial BWF bahwa ada The Daddies yang menjegal Minions di ajang paling prestisius, Badminton World Championships 2019.

"Hi @bwfmedia (emoji tangan melambai)," tulis @YonexAllEngland.

4 Potret Manis Praveen dan Melati: Beri Surprise, Pelukan Selebrasi hingga Gandeng Tangan di Podium

Aksi 'tweet war' lucu antara BWF dan Yonex All England ini pun ramai dikomentari warganet Indonesia.

"Wkwk Yonex sama BWF ngapain sih haha," tulis @IntanMaylani.

"Ayo baku hantam!" tulis @EkaWrdhni.

"Gelud gelud gelud," tulis @wniings.

"they only can stop by each other. Minions stop by daddies. And daddies stop by minions and tiredness," komentar @Ji2hyun2.

Tapi ada pula yang membalasnya lagi dengan foto Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berhasil mengalahkan Minions dua kali.

"Wait...wait...we already stopped Minion twice," tulis @enienie.

Update Ranking BWF Usai French Open 2019: Greysia/Apriyani Turun 2 Strip, Gregoria Mariska Terpental

Lalu apa bedanya Super Series dan Major Event?

Pembagian ajang Super Series ini sudah diberlakukan sejak 2018.

Dikutip TribunPalu.com dari badmintonindonesia.org, Badminton World Federation (BWF) telah membuat regulasi baru pada 8 Januari 2018.

Dalam aturan baru ini, BWF membagi tiga grade dengan beberapa level di dalamnya.

Pada Grade 1 berisi Olimpiade dan BWF Major Events.

Yang temasuk Major Events yakni Badminton World Championships (BWC) alias Kejuaraan Dunia, BWC Junior, BWC Junior atau Suhandinata Cup, BWC Senior, Piala Thomas dan Uber, dan Sudirman Cup.

Sementara yang termasuk dalam Grade 2 adalah rangkaian ajang BWF World Tour.

Dalam Grade 2 ini ada enam level sebagai berikut:

Level 1 : HSBC BWF World Tour – Finals (Guangzhou)

Level 2 : HSBC BWF World Tour – Super 1000
1. Indonesia Open
2. China Open
3. All England

Level 3 : HSBC BWF World Tour – Super 750
1. Denmark Open
2. Malaysia Open
3. China Open
4. Jepang Open
5. French Open

Melati Sempat Pasrah, Begini Cara Praveen Jordan Semangati Rekannya di Final French Open 2019

Level 4 : HSBC BWF World Tour – Super 500
1. Indonesia Masters
2. Korea Open
3. Malaysia Masters
4. India Open
5. Hong Kong Open
6. Singapura Open
7. Thailand Open

Level 5 : HSBC BWF World Tour – Super 300
1. Thailand Masters
2. Swiss Open
3. Jerman Open
4. New Zealand Open
5. Australia Open
6. Amerika Serikat Open
7. Spanyol Masters
8. Taiwan Open
9. Macau Open
10. India Open
11. Korea Masters

Level 6 : BWF Tour – Super 100
1. Indonesia Masters
2. Perancis Open
3. China Open
4. Kanada Open
5. Jepang Masters
6. Rusia Open
7. Vietnam Open
8. India Open
9. Belanda Open
10. Jerman Open
11. Skotlandia Open

Skuat Indonesia Batal Ikuti Korea Masters Super 300: Termasuk Marcus/Kevin, 14 Nama Ini Juga Mundur

Sementara Grade 3 berisi Continental Circuit yakni, International Challenge, International Series, dan Future Series.

Dengan adanya aturan baru ini, BWF mewajibkan para pemain tunggal yang ada di jajaran rangking 15 besar dunia, serta pemain ganda di 10 besar dunia untuk mengikuti setidaknya 12 turnamen.

Yakni terdiri dari tiga turnamen level 2, lima turnamen level 3, serta empat dari tujuh turnamen level 5.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved