Terkini Internasional
Hal-hal Seputar Kebakaran Semak di Australia, 3 Orang Tewas, Ratusan Koala Diperkirakan Mati
Wilayah pantai timur Australia (termasuk Sydney) bersiap menghadapi ancaman kebakaran semak terburuk di negara itu.
"Menurut kami, semua binatang yang ada di sana terbakar. Ini seperti kremasi," kata Presiden Koala Conservation Australia, Sue Ashton.
Sejauh ini, baru 16 ekor koala yang sudah berhasil diselamatkan.
Diwartakan sky.com, para perawat satwa di Port Macquarie Koala Hospital, lokasi di mana para koala dirawat, meyakini bahwa dibutuhkan setidaknya 10 hari untuk memeriksa dampak kebakaran ini terhadap populasi koala.

• Viral Toko Jaya Abadi, Buka Tiap Hari, Pagi hingga Sore,Tidak Menjual Apa-apa,Ini Penjelasan Pemilik
• Roy Kiyoshi Bantah Klaim Geprek Bensu Milik Ruben Onsu Pakai Pesugihan
• Buat Prank Jadi Pocong, 5 Siswa SMP di Semarang Ditangkap Polisi
Masih mengutip laman sky.com, sekitar 1.500 pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi 70 titik api yang tersebar di New South Wales, negara bagian dengan populasi penduduk paling padat di Australia.
Ribuan orang terpaksa harus dievakuasi.
Citra satelit juga menunjukkan, asap kebakaran semak di Australia bahkan telah mencapai Selandia Baru.
Kebakaran semak atau bushfire sebenarnya merupakan peristiwa yang umum terjadi selama bulan-bulan musim panas di Australia yang disebabkan oleh iklim negara itu yang kering dan panas.
Namun, para peneliti menyebut, semakin intensnya kebakaran semak di Australia tidak bisa dilepaskan dari perubahan iklim.
Mengutip laman The Guardian, keterkaitan antara meningkatnya emisi gas rumah kaca dan risiko terjadinya kebakaran semak memang rumit, tetapi cukup jelas menurut sejumlah perspektif sains.
Perubahan iklim memang tidak menyebabkan kebakaran semak, tetapi fenomena ini malah dapat memperburuk kejadian bushfire.
Sejumlah faktor berkontribusi pada risiko kebakaran semak, termasuk temperatur, kekeringan, material yang mudah terbakar, kecepatan angin, dan kelembapan udara.
Wilayah Australia terbukti mengalami peningkatan temperatur udara.
Menurut Badan Meteorologi Australia dan CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation), Australia telah mengalami peningkatan suhu sebesar 1 derajat Celsius sejak tahun 1910.
Temperatur udara ini diprediksi masih akan terus meningkat.
• Kebakaran Masif Landa Hutan Hujan Amazon di Brazil, Asapnya Dapat Terlihat dari Luar Angkasa
• Kebakaran Hutan dan Lahan 2019, Apa Saja Komentar Para Pejabat dan Tokoh Politik?
• Masifnya Kebakaran Amazon hingga Pecahkan Rekor, Peta Ini Tunjukkan Parahnya Sebaran Titik Api
Periode antara tahun 2019 hingga musim panas 2020 menjadi periode dengan suhu panas dan kering yang tak biasa di sebagian besar wilayah Australia.