Cerita Atlet

Momen Pilu Anthony Ginting; Nekat Lawan Cedera di Asian Games & Tahan Tangis di Final Hong Kong Open

Begini dua momen pilu kekalahan Anthony Sinisuka Ginting; nekat meski alami cedera di Asian Games 2018 dan tahan tangis di final Hong Kong Open 2019.

Kolase Tribunnews dan badminton.org
Begini dua momen pilu kekalahan Anthony Sinisuka Ginting; nekat meski alami cedera di Asian Games 2018 dan tahan tangis di final Hong Kong Open 2019. 

TRIBUNPALU.COM - Usai mengalami kekalahan dramatis di Hong Kong Open 2019, nama Anthony Sinisuka Ginting kembali menjadi perbincangan publik.

Anthony Ginting harus menerima kekalahan atas tuan rumah, Lee Cheuk Yiu pada laga final Minggu (17/11/2019) sore.

Momen kekalahan yang menyesakkan ini sebenarnya bukan pertama kali bagi Anthony Ginting.

Sebelumnya, laga Anthony Ginting pada partai beregu putra Asian Games 2019 silam pun berlangsung dramatis.

Di laga sengit melawan wakil China, Shi Yu Qi, Anthony Ginting tetap memberikan penampilan terbaiknya meskipun sudah terkapar akibat cedera paha yang dialaminya.

Laga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (22/8/2018) malam tersebut harus berakhir rubber set.

Update Klasemen BWF World Tour Usai Hong Kong Open 2019: Nihil Gelar, Indonesia Mandek di Posisi 3

Kecewa dengan PSSI, Aliansi Suporter Indonesia Boikot Laga Timnas di Malaysia

Sebenarnya ia sempat merebut kemenangan gim pertama dengan skor 21-14, kemudian di game kedua kalah tipis dengan poin 21-23.

Namun, di game pamungkas yang sebenarnya sudah unggul 3 poin atas Shi Yu Qi sebuah kejadian tidak mengenakkan pun terjadi.

Anthony Ginting mengalami kram saat berada di poin 15-12.

Suara riuh penonton Istora Senayan pun mengiringi poin demi poin yang diraih Anthony Ginting.

Karena tak ingin menyerah begitu saja, Anthony Ginting sempat dua kali meminta bantuan medis kepada wasit.

Namun, untuk ketiga kalinya Anthony Ginting memutuskan menyerah tetapi ditolak wasit karena disangka ingin meminta bantuan medis lagi.

Di poin 20-21, ia pun keluar lapangan dan berbaring menahan sakit sembari menunggu bantuan medis datang.

Melihat rivalnya cedera fatal, Shi Yu Qi pun langsung menghampiri Anthony Ginting sembari memberikan semangat kepadanya.

Hingga akhirnya petugas medis datang membawa tandu menuju luar venue dengan diiringi tepuk tangan penonton sebagai apresiasi terhadap perjuangan Anthony Ginting.

(TRIBUN/IRWAN RISMAWAN)

Presiden Joko Widodo bersama sang istri dan Menpora Imam Nahrawi pun menonton laga menegangkan ini.

Tak berselang lama, Jokowi pun menjenguk Anthony Ginting yang terbaring lemah saat menjalani perawatan.

Nama Anthony Ginting pun melekat di hati lantaran perjuangannya yang begitu dramatis.

(BIRO PERS, MEDIA, DAN INFORMASI SEKRETARIAT PRESIDEN)

Tonton videonya di sini:

Tak selesai di situ, tahun ini pun Anthony Ginting menciptakan momen dramatis saat melakoni laga final Hong Kong Open 2019.

Bermain apik dalam laga rubber set, Anthony Ginting akhirnya harus menerima kekalahan pelik atas wakil tuan rumah, Lee Cheuk Yiu pada Minggu (17/11/2019).

Padahal permainan apik dari Anthony Ginting sudah cukup meyakinkan lantaran unggul di babak pamungkas.

Namun, terjadi suatu momen yang cukup menarik perhatian dalam laga final tersebut.

Tepatnya, di poin kritis babak pamungkas 20-21, sang wasit melakukan keputusan kontroversial yang merugikan Anthony Ginting.

Atas tindakan wasit tersebut, Anthony Ginting harus menjadi runner up di empat kali laga finalnya.

Tak hanya berhenti di situ, terdapat momen dramatis lain saat laga final yang berlangsung di Hong Kong Coliseum tersebut.

Berikut TribunPalu.com merangkum beberapa momen dramatis yang terjadi saat laga final Anthony Ginting:

1. 'Dicurangi' wasit

Dalam poin kritis 20-21 wajib bagi pebulutangkis untuk tidak membuat kesalahan sendiri demi meraih kemenangan.

Namun, pukulan balasan Anthony Ginting dianggap 'fault' oleh wasit.

Wasit asal Jerman, Joerg Hupertz menganggap raket Anthony Ginting melewati atau mengenai net.

Padahal dari tayangan ulangnya, Anthony Ginting berhasil memenangkan adu netting yang sukses memasuki bidang permainan lawan tanpa menyentuh dan melewati net.

Sialnya, poin yang seharusnya menjadi penyeimbang Anthony Ginting, justru diberikan kepada Lee Cheuk Yiu yang merupakan wakil satu-satunya dari negara tuan rumah.

2. Dibela Anders Antonsen dan Jonatan Christie

Kegagalan Anthony Ginting untuk menjuarai Hong Kong Open 2019 akibat dinyatakan fault menjadi perhatian tunggal putra terbaik Denmark, Anders Antonsen.

Ia menganggap bahwa pukulan Anthony Ginting tidak bisa dinyatakan sebagai fault.

Antonsen pun berharap jika terjadi situasi seperti ini bisa diajukan challenge seperti dalam teknologi hawkeyes.

Hal itu diungkapkan Antonsen dalam unggahan Instagram Story-nya, @anders_antonsen.

"No fault. Should be able to call a challenge on these situations (Tidak melanggar, seharusnya bisa untuk menggunakan challenge untuk situasi seperti itu)" tulis @anders_antonsen.

Rekan senegaranya, Jonatan Christie pun memberikan semangat untuk Anthony Ginting saat mengetahui adanya 'kecurangan' di final Hong Kong Open 2019.

Melalui unggahan Instagram Story-nya, @jonatanchristieofficial, ia memberikan kalimat semangat dengan foto latar belakang tayangan podium tunggal putra.

"Tetap semangat bro, ini kehendak Tuhan, selanjutnya harus lebih baik lagi," tulis Jonatan Christie.

(Instagram Story @jonatanchristieofficial)

3. Anthony Ginting tak kuasa tahan tangisan di luar lapangan

Atas keputusan wasit yang mustahil untuk diganggu gugat, Anthony Ginting tidak bisa menahan kesedihannya.

Setelah keluar dari lapangan, Anthony Ginting pun membungkukkan badannya untuk sesaat karena tak sanggup lagi menahan air matanya.

Namun, sikap sportifitas Lee Cheuk Yiu pun tampak ketika ia langsung bergegas menghampiri untuk memberikan kekuatan pada rivalnya itu.

Momen dramatis itu pun diabadikan oleh akun Twitter @BadminTalk.

"Lee Cheuk Yiu menghibur Anthony Sinisuka Ginting setelah pertandingan yang menegangkan," tulis @BadminTalk.

4. Anthony Ginting tampak sendu di podium

Saat menaiki podium, Anthony Ginting tampak menyeka keringat dan tidak bersemangat saat melambaikan tangannya kepada publik.

Komentator BWF, Gillian Clark pun memberikan tanggapannya soal kejadian kontroversial tersebut.

"Kekecewaan sangat jelas dari wajah Anthony Ginting," kata komentator yang akrab dipanggil Oma Gill tersebut.

Pasalnya, laga final ini adalah laga keempat bagi Anthony Ginting dan belum sekalipun ia berhasil merebut emas tahun ini.

5. Ungkapan kekecewaan Anthony Ginting

Anthony Ginting mengaku sempat kecewa dan marah karena keputusan wasit yang tidak adil.

Meskipun harus mengalami kekalahan karena dirugikan oleh wasit, Anthony Ginting tetap menunjukkan pribadi berkelasnya dan mengatakan bahwa ia harus siap menerima apapun hasilnya.

"Tentunya saya sangat kecewa, marah dan merasa keputusan wasit tidak fair. Ini terjadi di poin kritis dan saya merasa tidak ada yang salah. Tapi namanya permainan, saya harus bisa menerima, ada yang menang dan ada yang kalah," ujar Anthony Ginting dikutip TribunPalu.com dari laman resmi PBSI.

Ia juga menyatakan kalau dirinya sudah mempersiapkan diri dengan baik lantaran ia tahu akan berhadapan dengan wakil tuan rumah yang tentunya akan bermain dengan percaya diri di kandang sendiri.

"Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik, saya tahu Lee akan bermain dengan percaya diri di depan publiknya sendiri. Waktu di game kedua itu memang ada perubahan cara main karena kondisi angin," lanjutnya.

Di game pamungkas, Anthony Ginting mengaku tidak mudah untuk kembali bangkit setelah tertinggal jauh dan akhirnya harus berakhir secara kontroversial dan ia mengaku kekalahan ini terjadi karena faktor kurang keberuntungan.

"Di game ketiga saat ketinggalan, saya ingat di babak sebelumnya saya pernah begini dan bisa menang, lalu saya semangat lagi dan bisa menyusul. Tapi akhirnya seperti ini. Saya kurang beruntung," pungkasnya.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved