Jejak Pendidikan Arsul Sani, Hakim MK yang Kini Dilaporkan Soal Dugaan Ijazah Palsu
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arsul Sani, tengah menghadapi masalah serius terkait integritas akademiknya.
TRIBUNPALU.COM - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arsul Sani, tengah menghadapi masalah serius terkait integritas akademiknya.
Ia baru saja dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penggunaan ijazah doktor atau S3 palsu.
Pihak yang melaporkan Arsul Sani adalah Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi.
Aliansi ini dikenal sebagai kelompok masyarakat yang fokus pada pengawasan dan evaluasi pelaksanaan konstitusi serta lembaga-lembaga negara.
Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi melaporkan Arsul Sani pada Minggu, (16/11/2025).
Laporan yang dilayangkan Hakim MK Arsul Sani tertuju pada gelar doktor yang diperoleh dari Collegium Humanum di Warsawa, Polandia.
Gelar doktoral tersebut diklaim diraih oleh Arsul Sani pada tahun 2023.
Menurut para pelapor, mereka memiliki bukti yang menguatkan dugaan ijazah palsu tersebut.
Bukti tersebut salah satunya didasarkan pada berita yang beredar di Polandia.
Berita itu terkait penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Polandia.
KPK Polandia dikabarkan sedang memeriksa legalitas kampus Collegium Humanum.
Kampus tersebut diduga terlibat dalam praktik yang tidak sah atau penerbitan ijazah palsu.
Koordinator Aliansi, Betran Sulandi, mengatakan bahwa penyelidikan KPK Polandia ini menjadi dasar pelaporan mereka.
“Bukti yang kami dapatkan atau yang kami terima, salah satunya itu adalah pemberitaan, pemberitaan terkait dengan penyelidikan salah satu Komisi Pemberantasan Korupsi yang ada di Polandia yang coba untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan legalitas kampus, yang mana kampus tersebut itu merupakan kampus yang di mana salah satu hakim berkuliah mendapatkan titel S3 di tahun 2023," kata Betran Sulandi, Kordinator Aliansi ini, Minggu (16/11/2025) seperti dikutip dari Kompas.com.
Walaupun sudah mendatangi Bareskrim Polri, laporan Aliansi ini belum langsung diterima secara resmi.
| Pemprov Sulteng Pastikan Beasiswa Berani Cerdas Tetap Jalan, Batas Berkas hingga 25 November |
|
|---|
| Berani Cerdas S2 Tak Ada Jalur Afirmasi, Fokus pada Jurusan Spesifik yang Dibutuhkan Daerah |
|
|---|
| Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun 2026 |
|
|---|
| Kasus Dugaan Pelecehan di SMA Madani Palu Dilimpahkan ke Polisi |
|
|---|
| Oknum Guru SMA Madani Palu Nonaktif Usai Dugaan Pelecehan Seksual |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Arsul-Sani-0534.jpg)