Ahok Dikabarkan Bakal Jadi Petinggi Perusahaan BUMN, Ini 5 Orang yang Nyatakan Penolakan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ramai diperbincangkan setelah dikabarkan akan menduduki jabatan tertentu di BUMN.
"Kita mengingatkan ada Undang Undang BUMN, ada Undang Undang Persero Terbatas sebagai dasar dari pimpinan atau pemimpin BUMN," tambahnya.
"Harapan kita Pak Ahok bisa membawa kebaikan, bukan bikin kisruh memimpin BUMN. Jadi jangan diulangi lagi karakter yang kurang baik, waktu memimpin DKI (Jakarta) dengan petantang-petenteng, memaki," ucap Andre Rosiade.
2. Said Didu
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengatakan jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi petinggi BUMN dapat dicoba di posisi komisaris.
Hal tersebut diungkapkan Said Didu dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/11/2019).

Said Didu ingin melihat terlebih dahulu apakah ada perubahan karakter dari Ahok ketika menjabat sebagai komisaris.
"Dicoba dulu di komisaris. Apakah ada perubahan karakter di beliau," terang Said Didu.
Said Didu menuturkan seluruh masyarakat tahu karakter Ahok yang suka membentak dan merasa paling benar.
Menurut Said Didu dalam dunia bisnis mengenai memberikan dan mendapatkan, dibutuhkan kerja sama yang baik.
"Saya selama ini yang publik tau, beliau suka membentak, merasa paling benar," kata Said Didu.
"Padahal dalam bisnis get and gift, memberikan dan mendapatkan. Itu harus kerja sama yang baik," imbuhnya.
Menjadi direktur berarti mewakili urusan perusahaan di dalam maupun di luar.
• Jika Ahok Masuk BUMN, Kader PSI Ini Siap Ajukan Diri untuk Jadi Asisten atau Jubir
• Beda Pendapat Buya Syafii Maarif dan Novel Bamukmin Soal Isu Ahok Jadi Bos BUMN
3. Novel Bamukmin

Walau bukan orang dalam lingkaran BUMN, tapi Novel Bamukmin menolak Ahok masuk ke BUMN.
Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu meminta pemerintah supaya tidak memaksakan Ahok menjabat sebagai direktur utama di perusahaan di bawah BUMN.