BWF World Tour Finals 2019
Momen Cerdik Kevin Sanjaya di BWF World Tour Finals Dropshot Memukau hingga Disebut Punya Ilmu Sihir
Begini momen cerdik Kevin Sanjaya di laga kontra Liu Yu Chen/Li Jun Hui di BWF World Tour Finals 2018 dropshot memukau hingga disebut punya ilmu sihir
TRIBUNPALU.COM - Jelang BWF World Tour Finals 2019, momen epic sepanjang turnamen prestisius kembali ramai diulas publik.
Pasalnya, performa yang tengah meningkat dari pasangan ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memang sedang digadang-gadang bisa membawa pulang piala BWF World Tour Finals tahun ini.
Wajar saja publik berharap banyak dari kemenangan pasangan berjuluk The Minions ini lantaran tahun lalu, tak satu pun piala BWF World Tour Finals 2018 dibawa pulang.
Beruntung mereka pulang tidak hanya dengan tangan kosong, tetapi pasangan nomor satu dunia itu dinobatkan sebagai penerima penghargaan Male Player of The Year oleh BWF pada Senin (10/12/2018).
• Kilas Balik BWF World Tour Finals 2018; Tak Bawa Gelar, Kini Indonesia Tambah 1 Wakil Ganda Campuran
Namun, keberuntungan sedang tidak memihak skuat Indonesia kala itu.
Padahal kala itu Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menampilkan performa terbaiknya saat berada di babak penyisihan grup A di sektor ganda putra.
Cedera leher yang dialami Marcus Gideon memaksa pasangan ini harus walkover di laga melawan Han Cheng Kai/Zhou Hao Dong.
Saat melawan Li Jun Hui/Liu Yu Chen, The Minions harus mengakui keunggulan lawan dalam laga straight game.
Namun, bukan Kevin Sanjaya namanya jika tidak menampilkan teknik-teknik apiknya saat berlaga di lapangan.
Perlawanan sengit ditampilkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya untuk melawan pasangan berjuluk Duo Menara tersebut.
• Ceritakan Suka Duka Atlet, Praveen Jordan Minta Warganet Bijak: Jauh dari Orang Tua, Masih Dibully
Video momen epik ini pun diunggah oleh akun fanbase bulutangkis @ftosports pada Selasa (19/11/2019).
Di video pertama akun tersebut mengunggah soal langkah antisipasi yang cerdik dari Kevin Sanjaya.
Di poin 3-6 di game pertama, terjadi rally panjang dengan bola-bola lambung.
Tepat di pukulan ke-33, Kevin Sanjaya pun cepat menghentikan rally panjang itu dengan sergapan di depan net.
Trik dropshot itu pun membuat komentator BWF, Steen Pedersen terpukau dengan kecerdikan Kevin Sanjaya.
"Oh dia sangat cepat. Dia benar-benar tidak pernah kehilangan trik dan akal," puji Steen sembari tertawa.
"Dia mengantisipasinya, lihat ini, dia mundur dan tiba-tiba sedikit menyergap," jelas Steen dalam tayangan ulang.
• Tweet War! BWF Puji Minions: Siapa yang Bisa Hentikan Mereka? Akun All England Balas dengan Foto Ini
"Sergapan keren Kevin di World Tour Final tahun lalu ini ujung raketnya juga melewati net loh wkwk. Hongkong Open menjadi turnamen Super +500 terakhir tahun ini. Ini berarti turnament besar cuman tinggal satu tahun ini yaitu World Tour Final. Mampu kan Minions meraih gelar ke 9nya tahun ini?" tulis akun @ftosports dalam keterangan unggahannya.
Diunggahan kedua memperlihatkan video adu drive cepat yang terjadi pada poin 7-9 di game kedua.
Penyelamatan-penyelamatan Kevin Sanjaya dari serangan Liu Yu Chen membuat rally semakin menegangkan.
Pasalnya, dengan tekanan dan bola-bola cepat, Kevin Sanjaya tidak menyerah begitu saja untuk memenangkan rally tersebut.
• Aksi Tengil Kevin Sanjaya di Final Fuzhou China Open: Tak Niat,Pura-pura Panik, Sampai Disebut Licik
Bahkan sang komentator pun tidak menyangka bahwa Kevin Sanjaya masih bisa terus mengembalikan bola keras Liu Yu Chen meskipun rally dimenangkan oleh Li/Liu.
"Bagaimana bisa shuttlecock tetap terus kembali? Ini benar-benar tidak masuk akal, tapi harus gagal di akhir" kata komentator keheranan melihat aksi cerdik Kevin Sanjaya sembari tertawa lepas.
Sang komentator pun menyebut Kevin Sanjaya sebagai penyihir yang sedang melakukan sihir dengan raketnya.
"Li harus benar-benar maju ke depan karena si penyihir sedang melakukan sihirnya," ungkap komentator yang masih keheranan.
• Momen Pilu Anthony Ginting; Nekat Lawan Cedera di Asian Games & Tahan Tangis di Final Hong Kong Open
Kilas balik BWF World Tour Finals 2018
Meski tak membawa pulang satupun gelar di ajang BWF World Tour Finals tahun lalu, kini Indonesia memiliki lebih besar untuk menghadapi turnamen pamungkas tahun ini.
Pada gelaran BWF World Tour Finals 2018, Indonesia hanya mengirimkan 6 wakil yang tersebar pada empat sektor.
Dua nama di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto.
Dua wakil andalan ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Satu wakil di ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda campuran juga memiliki satu wakil Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, serta nihil di wakil tunggal putri.
Sayangnya, meski berada di unggulan pertama, Marcus/Kevin tidak berhasil membawa gelar lantaran Marcus Gideon mengalami cedera di leher belakangnya.
Tonton videonya di sini:
• Momen Dramatis Anthony Ginting Gagal jadi Juara; Kecewa Dicurangi Wasit hingga Dibela Atlet Lain
Tahun ini, Indonesia menambah satu wakil di sektor ganda campuran yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang sekarang berada di posisi lima besar dunia.
Selain itu, nama Tommy Sugiarto tercoret dan tergantikan oleh Jonatan Christie yang kini berada di posisi enam dunia.
Selebihnya skuat Indonesia masih berupa nama-nama yang sama di tahun kemarin.
Setiap sektor akan dibagi menjadi dua grup dengan empat peserta.
Lalu, setiap peserta akan melakoni laga melawan tiga peserta lain di babak penyisihan grup.
• Update Ranking BWF Pekan 47: Tiga Ganda Putra Indonesia Masih Mendominasi, Nozomi Okuhara Turun Lagi
Untuk bisa memasuki babak pertama peserta setidaknya harus mendapat dua kemenangan dari tiga laga di masing-masing grup.
Akan ada dua wakil yang mewakili grupnya untuk melawan wakil dari grup lain.
Setelah mendapatkan empat wakil, barulah memasuki babak pertama final BWF World Tour Finals.
Tak berhenti di sana, keempat wakil kembali beradu untuk memperebutkan posisi semifinal sampai akhirnya berada di babak final.
Uniknya, sebelum melakoni laga BWF World Tour Finals para pebulu tangkis terlebih dahulu disambut dalam acara gala dinner.
Acara tersebut menjadi acara resmi sebagai penyambutan sekaligus penghargaan kepada atlet bulutangkis dunia.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)