Kepala BPI Kemendes PDT Dorong Penguatan Data Desa untuk Pengembangan Koperasi Merah Putih
Kegiatan yang dibuka Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria itu diikuti Ketua Koperasi Merah Putih dari berbagai daerah.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT) menggelar webinar alias seminar online, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan yang dibuka Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria itu diikuti Ketua Koperasi Merah Putih dari berbagai daerah.
Hadir sebagai narasumber Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Herbert Siagian, Staf Ahli menteri Bidang Menajemen Konektivitas Prayudi Syamsuri serta Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa Mulyadin Malik.
Dalam sambutannya, Wamen Ahmad Riza Patria mengukit Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di tingkat desa dan kelurahan.
Baca juga: BPI Kemendes PDT Dorong Desa Jadi Subjek Pembangunan Berasaskan Rekognisi dan Subsidiaritas
Ahmad Riza menyebut, percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih mencakup pengadaan lahan dan badan hukum.
"Untuk lahan, kalau bisa tidak usah beli atau sewa. Pakai lahan pemerintah, instansi negara lain yang ada di daerah itu," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta 2020-2022 itu
Ahmad Riza juga memaparkan data pembentukan Koperasi Merah Putih di Indonesia untuk etape pertama.
"Ada 81.697 badan hukum terbentuk untuk etape pertama. Namun target etape kedua belum tercapai. Olehnya, akhir Oktober ditargetkan 15 ribu koperasi sudah beroperasi," ujarnya.
Ahmad Riza juga menyentil soal kontraktor pembangunan gedung Koperasi Merah Putih harus memprioritaskan perusahaan dan tenaga lokal.
Kepala BPI Kemendes PDT Mulyadin Malik dalam pemaparannya sebagai narasumber mengulas materinya bertajuk "Mengganali Potensi Desa/Kelurahan dalam Pengembangan Koperasi Merah Putih".
Baca juga: Maskapai Sriwijaya Air Buka Rute Poso-Makassar, Cek Jadwal dan Harga Tiket
Dia mendorong pelengkapan data guna pengembangan kebijakan dan penyusunan keterpaduan pembangunan desa.
"Ada beberapa tantangan kami hari ini. Belum ada sarana desa dan koperasi, sosialisasi kurang, sumber daya manusia minim sehingga perlu disiapkan bimtek massif serta pembiayaan untuk bisnis koperasi," jelas Mulyadin Malik.
Jebolan program Doktor program Studi Ilmu Manajemen/MSDM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berharap, data desa berkaitan dengan kondisi dan potensi dapat terhimpun dari 1.000 titik di etape awal Koperasi Merah Putih.
Adapun data desa dimaksud Mulyadin mencakup informasi dasar (data demografi, data kelembagaan desa), potensi dan sumber daya(potensi ekonomi, potensi sosial budaya, potensi sumber daya alam).
Selain itu data pembangunan dan kesejahteraan (data kesehatan, pendidikan, kemiskinan, ketenagakerjaan) dan data spasial (peta batas desa, penggunaan lahan serta peta wilayah pembangunan).
Badan Pengembangan dan Informasi Desa
Kementerian Desa
Ahmad Riza Patria
Koperasi Merah Putih
BPI Kemendes PDT
Mulyadin Malik
Makan Bergizi Gratis
Arnold: Program Makan Gratis Harus Dievaluasi, Ini Soal Nyawa |
![]() |
---|
DPRD Parimo Minta Program MBG Dihentikan Usai Keracunan Massal Siswa |
![]() |
---|
BGN Nonaktifkan Sementara 56 Dapur MBG, 3 dari Sulawesi Tengah |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Parimo: Pelatihan Penjamah dan Sertifikat Higiene Wajib Sebelum Program MBG Berjalan |
![]() |
---|
DPRD Parimo Soroti Lemahnya Administrasi Program MBG, Camat Taopa Sebut Belum Layak Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.