Jelaskan 5 Program Prioritas Kabinet Indonesia Maju, Joko Widodo: Pembangunan SDM yang Paling Sulit
Jokowi menyampaikannya dalam acara Kompas 100 CEO Forum yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (27/11/2019).
TRIBUNPALU.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan lima program kerja prioritas pada periode kedua masa kepemimpinannya.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (27/11/2019).
Jokowi mengatakan prioritas pertama dalam masa kerja lima tahun ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Menurut penuturan Jokowi, pembangunan SDM merupakan pekerjaan yang paling sulit.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga masih terus dikerjakan pada pemerintah Jokowi kali ini.
Meskipun program tersebut sudah menjadi prioritas pada periode sebelumnya.
Jokowi menekankan akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Sudah beberapa kali saya sampaikan, lima yang akan kita kerjakan. Prioritas pertama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ini adalah hal yang paling sulit," terang Jokowi.
"Tidak gampang menyelesaikan memperbaiki masalah SDM ini. Setelah lima tahun yang lalu kita bekerja keras fokus di pembangunan infrastruktur meskipun ini lima tahun ke depan tetap kita lanjutkan," tambahnya.
Jokowi juga menjelaskan prioritas kerjanya yang lain.
Di antaranya adalah melakukan pemangkasan regulasi yang menurut penuturan Jokowi akan dikerjakan dengan omnibus law.
Omnibus Law merupakan undang-undang yang dibuat memang untuk mengerjakan sebuah isu besar dan dapat menghilangkan atau merubah undang-undang yang lain.
Selain itu, prioritas kerja Jokowi juga terdapat pemangkasan birokrasi di Indonesia serta melakukan tranformasi ekonomi.
"Tetapi fokus kita adalah di pembangunan sumber daya manusia, melanjutkan pembangunan infrastruktur," jelas Jokowi.
"Kemudian penyederhanaan regulasi yang nanti akan kita kerjakan dengan omnibus law."
"Dan penyederhanaan birokrasi kita serta yang terakhir adalah transformasi ekonomi."
• Utang Rp 22 Juta Diduga Jadi Motif Satpam OJK Bunuh Diri di Gedung Kantor
• Miliki Sejumlah Data, Polisi Nilai Laporan Dewi Tanjung Soal Kasus Novel Berpotensi Dihentikan
• Tolak Hormat Bendera karena Keyakinan, Ini Sanksi yang Didapat 2 Siswa di Batam
Menurut laporan dari Bank Dunia, yang diterima oleh Jokowi sebanyak 54 persen pekerja di Indonesia merupakan balita yang terkena stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita dikarenakan kekurangan gizi kronis.
Hal tersebut membuat Jokowi menjadikan stunting sebagai program prioritas dalam melakukan pembangunan SDM.
"Yang terberat di bidang pembangunan sumber daya manusia adalah kita tau laporan dari bank dunia yang sampai kepada saya," kata Jokowi.
"Menyampaikan 54 persen dari pekerja kita dulunya adalah balita yang mengalami stunting."
"Ini adalah angka yang sangat besar sekali. Oleh karena itu stunting menjadi program prioritas kita dalam pembangunan sumber daya manusia."
Jokowi menjelaskan prevalensi stunting anak balita di Indonesia masih tinggi.
Ketika itu, Indonesia berada di angka 37 persen. Kemudian selama lima tahun kemarin dapat menurun hingga kurang lebih 27 persen.
Sehingga Jokowi menekankan pada masa kerjanya selama lima tahun ke depan akan menekan masalah stunting hingga berada pada angka 14 persen.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)