Keluarga Tak Punya Biaya, Kakak-Beradik di Luwu Dipasung selama 15 dan 7 Tahun karena Gangguan Jiwa
Dua anak pasangan Abdul Salam dan Halima terpaksa dipasung karena menderita gangguan jiwa. Sayangnya mereka tak memiliki biaya untuk me
Saldi sempat dirawat di Rumah Sakit Dadi Makassar dan kondisinya sempat membaik hingga bisa pulang ke rumah.
Namun, satu bulan kemudian penyakit Saldi kembali kambuh.
Saldi memiliki kondisi yang sama dengan kakaknya, yaitu badan lemas.
Hal itu membuat orangtuanya harus melepas pasungan.
Kini Saldi dan Anita hanya bisa berbaring di tempat tidur karena fisik yang lemah.
• Penyerang dalam Bus di Kecelakaan Maut Cipali Disebut Alami Gangguan Jiwa
• Istri Teroris Pimpinan MIT Ali Kalora, Bebas Penjara dan Kembali ke Poso, Kapolda: Tetap Kita Awasi
• Fakta Seputar Kasus Balita Dianiaya hingga Tubuhnya Lebam, Awalnya Orangtua Sebut Keracunan Obat
Berbagai upaya sejak belasan tahun lalu sudah dilakukan Abdul Salam dan istrinya demi kesembuhan kedua anaknya.
Misalnya berobat secara medis maupun spritual, meski harus berutang.
Abdul dan istrinya kini pasrah dan tetap berupaya merawat kedua anaknya sambil bekerja secara serabutan.
Keduanya mengumpulkan daun sagu untuk membuat atap rumbia demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Ia sebenarnya berharap mendapat bantuan dari pemerintah daerah.
Namun sayang, bantuan tak kunjung datang.
“Setiap hari kami mengurusnya, kalau kambuh dan parah lagi penyakitnya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa mengambil daun sagu untuk buat atap, karena harus dijaga. Kalau mau makan, yah apa adanya saja kami pasrah saja sama yang kuasa,” ujar dia.
(Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selama 15 Tahun Kakak Beradik di Sulsel Dipasung karena Menderita Gangguan Jiwa"