Hari AIDS Sedunia
Peringatan Hari Aids Sedunia, Kemenkes Ajak 'Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya'
Setiap tahunnya, tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.
TRIBUNPALU.COM - Setiap tahunnya, tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.
Pada peringatan Hari AIDS Sedunia kali ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dalam menghentikan epidemi HIV/AIDS.
Kemenkes melalui akun Twitter dan Instagram resminya telah merilis data jumlah infeksi HIV di Indonesia, Minggu (1/12/2019).
Dinyatakan bahwa berdasar data pada Juni 2019, terdapat 349.882 kasus infeksi HIV di Indonesia.
Selain itu juga diungkapkan bahwa kasus infeksi HIV ini paling banyak terjadi pada kelompok usia 25 hingga 49 tahun.
Kemudian disusul oleh kelompok usia 20 hingga 24 tahun.
"#Healthies, taukah kamu bahwa 1 Desember diperingati sebagai #WorldAIDSDay?
Peringatan HAS merupakan momentum penting utk meningkatkan kepedulian masyarakat dunia dlm menghentikan epidemi HIV/AIDS, yg mana di Indonesia jmlah infeksi HIV sebanyak 349.882 (Juni 2019). #StopStigma" tulis akun Twitter @KemenkesRI.
• IDI Tanggapi Komentar Menkes Terawan Terkait Tindakan Dokter jadi Penyebab Tunggakan BPJS
• Peringatan World Antibiotic Awareness Week, Kemenkes Ingatkan Tidak Sembarangan Pakai Antibiotik
• Peringati Hari Anak Sedunia, Choi Siwon dan Artis SM Lainnya Rilis Lagu This is Your Day
Sementara itu, Kemenkes menambahkan bahwa pada tahun 2016, diperkirakan ada lebih dari 640 ribu orang yang menderita HIV/AIDS (ODHA).
Tidak berhenti sampai di situ, dinyatakan bahwa ODHA di Indonesia telah tersebar di seluruh Indonesia.
Hal ini berarti bahwa tidak ada provinsi di Indonesia yang bebas dari HIV/AIDS.
Terjadi penurunan infeksi HIV
Meski begitu, jumlah infeksi HIV mengalami penurunan hingga mencapai 37% pada tahun 2000 hingga 2018.
Angka kematian terkait dengan infeksi HIV juga turun hingga 45%.
"Antara tahun 2000-2018, infeksi HIV turun 37% & kematian terkait HIV turun 45%,
sebanyak 13,6 juta jiwa diselamatkan karena (ARV) ART," tulis akun Twitter @KemenkesRI.
Di tengah angin segar tersebut, dikatakan bahwa sebanyak 23% ODHA tidak melanjutkan pengobatan dengan ARV alias putus pengobatan.
Padahal berdasarkan informasi dari Kemenkes, ARV dapat dimanfaatkan secara gratis di RS maupun Puskesmas di 34 Provinsi.
#stopstigma Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya
Bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia ini, Kemenkes juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian guna menghentikan endemi HIV/AIDS.
Tidak hanya itu, Kemenkes juga mengajak masyarakat untuk menghentikan stigma yang selama ini berkembang dalam masyarakat.
Melalui tagar #stopstigma yang digaungkan melalui Twitter mau pun Instagram resminya, Kemenkes mengajak masyarakat untuk tidak menjauhi atau bahkan mengucilkan seorang penderita HIV.
Kemenkes menyatakan bahwa dalam kasus HIV/AIDS ini, yang seharusnya dijauhi adalah penyakitnya.
Selain itu, Kemenkes juga mengajak masyarakat untuk melakukan strategi STOP, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan dalam menghadapi kasus HIV ini.
• Pemerintah Provinsi Klaim Penderita Stunting di Sulteng Menurun
• Hari Kesehatan Nasional, Puluhan Anak di Kecamatan Marawola, Sigi Ikut Sunatan Massal
Hal tersebut dimaksudkan agar di tahun 2030 mendatang dapat tercapai Three Zero.
Sementara itu, tujuan dari Three Zero adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV
2. Tidak ada lagi kematian akibat AIDS
3. Tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS alias ODHA.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)