Dikenal Banyak Prestasi, Nadiem Makarim Ungkap Cerita Unik: Pertama Dipuji Ibu Setelah Jadi Menteri

Suami dari Franka Franklin tersebut mengaku bahwa ia baru pertama kali mendapat pujian dari sang ibunda setelah diangkat menjadi menteri Jokowi.

Tangkap Layar Youtube Najwa Shihab
Mendikbud Nadiem Makarin dan Najwa Shihab 

TRIBUNPALU.COM - Nadiem Makarim telah secara resmi memegang jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Di usianya yang masih 35 tahun, mantan CEO GoJek ini pun dinobatkan sebagai menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju.

Meskipun menjadi menteri paling muda, namun kiprah Nadiem tidak bisa dipandang sebelah mata.

Nadiem merupakan lulusan dari Brown University yang kemudian melanjutkan jenjang S2nya di Harvard University.

Tak berhenti sampai di situ, perusahaan startup yang didirikannya, yakni GoJek disebut sebagai perusahaan unicorn pertama di Indonesia.

Melalui GoJek, Nadiem juga disebut telah membuka banyak lapangan pekerjaan di Indonesia.

Kemendikbud Unggah Pidato Sambutan untuk Hari Guru, Pak Nadiem Jadi Trending di Twitter

Masuk Daftar TIME 100 Next 2019, Nadiem Makarim Disebut Bawa Semangat Anak Muda ke Kabinet Jokowi

Namun siapa sangka, di balik segala kisah prestasinya yang mentereng tersebut, Nadiem memiliki cerita yang cukup unik.

Nadiem mengaku bahwa ia baru pertama kali mendapat pujian dari sang ibunda setelah diangkat menjadi menteri Jokowi.

Pernyataan tersebut ia ungkapkan saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Mata Najwa On Stage di UTC Semarang pada Sabtu (23/11/2019).

Pada acara itu juga turut diundang Anggota DPR RI Slamet Riyadi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Bermula dari pernyataan yang diajukan oleh Najwa Shihab mengenai peran keluraga terhadap keputusan yang diambil oleh para pejabat muda tersebut hingga akhirnya berani mengambil jabatan penting yang saat ini dipegang.

Menjawab pertanyaan tersebut, Nadiem menceritakan orang tuanya sangat jarang memberikan pujian kepadanya.

"Waktu saya masih kecil itu jarang-jarang dapat pujian dari orang tua. Misalkan dapet angka (nilai) yang baik atau ada prestasi atau apapun itu jarang sekali dikasih pujian," ungkapnya dikutip TribunPalu.com dari tayangan di kanal Youtube Najwa Shihab.

Ia pun bertanya-tanya mengapa orang tuanya tidak memberinya pujian.

Padahal menurut Nadiem, ia termasuk orang yang punya prestasi cukup baik di sekolah.

Hingga akhirnya saat menginjak usia 20-an, pria yang saat ini akrab dengan sapaan 'Mas Menteri' ini memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada sang ibunda.

"Nggak pernah dipuji?" tanya Najwa Shihab.

"Nggak pernah dipuji. Jadi waktu saya umur dua puluhan saya langsung nanya sama ibu saya. Ini kapan mau dipujinya?" ungkapnya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, sang ibunda pun memberikan jawaban yang mengejutkan.

"Buat apa dipuji, emang kamu udah pernah melayani negerimu," sambung Nadiem menirukan jawaban ibunya kala itu.

Jawaban dari sang ibu pun membuat Nadiem akhirnya mengerti alasan mengapa selama ini ia tidak pernah mendapat pujian dari orang tuanya tersebut.

Nadiem Makarim Ingin Ubah Ruang Rapat di Kantor Kemendikbud, Najwa Shihab: Apakah Itu Cuma Simbol?

Gaya Pakaian Nadiem Makarim saat Kunjungan ke Jatim Jadi Sorotan, Kenakan Celana Jin dan Kemeja

Nadiem melanjutkan bahwa pujian pertama dari sang ibunda ia dapatkan setelah dilantik menjadi menteri.

Ia mengaku pujian tersebut ia terima sekira dua minggu yang lalu.

"Ketika akhirnya melayani negeri baru dapet pujian. Apa pujiannya waktu itu?" tanya Najwa Shihab.

"Kata.. saya bangga dengan kamu, itu baru terucap," ujar Nadiem.

Nadiem mengatakan bahwa kalimat tersebut akhirnya ia terima karena sang ibu mengetahui bagaimana beratnya tantangan yang harus dihadapi pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim itu sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Keberanian Nadiem untuk menerima tantangan itulah yang kemudian membuat sang ibu merasa bangga kepadanya.

Simak video selengkapnya

Nadiem Makarim Ingin Ubah Ruang Rapat di Kantor Kemendikbud

Usai pelantikan Kabinet Indonesia Maju, sejumlah menteri mulai menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan.

Satu di antaranya adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Langkah awal yang dilakukan oleh Nadiem ini bisa dibilang tidak biasa.

Nadiem Makarim ingin mengubah ruang rapat di Kantor Kementerian Pendidikan dan Budaya menjadi lebih berkonsep open space, seperti kantor perusahaan startup.

Hal ini terlihat dalam sebuah video yang ditayangkan oleh Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa On Stage.

Saat itu Najwa Shihab memutarkan sebuah video singkat saat Nadiem Makarim mengelilingi satu persatu ruang yang ada di kantor kementerian tersebut.

Namun ketika memasuki ruang rapat sponta Nadiem Makarin langsung bertanya kepada salah satu staf apakah dia bisa melakukan perubahan terhadap ruangan itu.

"Jadi, ini secara teknis ruang meeting saya? Kalau saya misalnya mau ubah sedikit, bisa? Untuk menciptakan kantor yang lebih open gitu, bisa?" ungkapnya dalam video tersebut.

Ternyata Nadiem Makarim memiliki alasan tersendiri untuk melakukan perubahan terhadap ruangan tersebut.

"Jadi ruang meeting itu harus diubah terbuka supaya semua orang bisa lihat? Gimana sih?" tanya Najwa Shihab.

Mantan CEO Gojek ini menjelaskan bahwa ruangan yang tertutup dapat membantasi ruang gerak karyawan.

Tak hanya itu setiap karyawan juag tidak menjadi transparan terhadap tugas yang dikerjakannya.

"Karena banyak ruangan tertutup semua jadi kita nggak bisa saling melihat, saling transparan, kalau milenial enaknya kerja itu kita berbenturan gitu," ujar Nadiem.

Lebih lanjut Nadiem juag mengatakan bahwa ruangan yang minim sekat dapat membuat pekerja kantor akan lebih banyak berinteraksi, dan pekerjaan akan dilakukan lebih efisien.

"Tiba-tiba lagi ngambil atau lagi makan ada perbincangan lalu ada ide baru terus dilaksanakan," sambungnya.

Nadiem merasa ruangan yang tertutup dapat membuat karyawan menjadi sulit untuk berinovatif.

"Kalau semua terpisah-pisah gitu susah berinovasi, makannya saya pengen dibuka dikit, dilonggarin dikit sekatnya," paparmya.

Najwa Shihab lantas menanyakan apakah perubahan yang dilakukan oleh Nadiem merupakan suatu simbol tentang keterbukaan birokrasi.

"Dan itu pendekatan yang dilakukan bukan hanya bicara ruangan ya tapi juga bagaimana kemudian mas menteri bisa melihat seharusnya birokrasi itu bisa lebih terbuka, ruang meeting itu cuma simbol aja sebetulnya?" tanya Najwa Shihab.

"Betul, kalau kita menjadikan open office belum tentu organisasi kita menjadi inovatif kan, tapi cara kita bekerja itu lebih paradigma, paradigmanya adalah kita solution oriented, hasilnya apa yang kita ciptakan, cara kesananya harus fleksibel gitu, kita nggak bisa linier aja," jelas Nadiem.

"Kita harus melakukan lompatan," pungkasnya.

Simak video selengkapnya

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved