Kak Seto Usulkan 'Kurikulum Milenial' ke Nadiem Makarim, Sekolah Cukup 3 Hari Seminggu

Usulan Kak Seto agar sekolah hanya 3 hari seminggu di mana satu harinya hanya 3 jam belajar pada Mendikbud Nadiem Makarim menuai sorotan.

TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Dr Seto Mulyadi S.Psi., M.Si. atau biasa dikenal sebagai Kak Seto saat mendatangi Polresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (11/4/2019) sore. Kak Seto mengharapkan penanganan kasus ini dapat memberikan keadilan bagi pelaku maupun korban. 

TRIBUNPALU.COM - Usulan Kak Seto pada Mendikbud Nadiem Makarim menuai sorotan.

Kak Seto mengusulkan agar sekolah hanya 3 hari seminggu dimana satu hari hanya 3 jam belajar.

Ini yang membuat Kak Seto yakin atas usulannya tersebut.

Pendidikan di Indonesia tengah diperhatikan betul oleh masyarakat semenjak menteri baru, Nadiem Makarim duduk sebagai Mendikbud.

Banyak wacana baru mengenai pendidikan Indonesia yang jadi sorotan.

Salah satunya yang jadi bahan pembicaraan adalah wacana menghapus Ujian Nasional di tahun 2021.

Nadiem Makarim mengungkapkan wacana penghapusan UN saat ini masih dikaji, dievaluasi dan dilakukan penilaian.

"Kan masih dikaji. Baru minggu lalu kan. Ya kita bertahap assessment. Tahap mengevaluasi, jadi ya belum siap," kata Nadiem seperti yang dikutip Kompas.com.

Dikenal Banyak Prestasi, Nadiem Makarim Ungkap Cerita Unik: Pertama Dipuji Ibu Setelah Jadi Menteri

Nadiem Makarim Ingin Ubah Ruang Rapat di Kantor Kemendikbud, Najwa Shihab: Apakah Itu Cuma Simbol?

Kini, terdapat wacana baru yang diajukan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab dengan nama Kak Seto.

Kak Seto memberikan usulan agar hari di sekolah per minggu dikurangi hingga setengah.

Tak hanya mengenai hari, Kak Seto juga berbicara mengenai pengurangan jam sekolah.

Usulan tersebut disampaikan Kak Seto bukan tanpa dasar.

Sekolah tiga hari itu sudah ia uji coba selama 13 tahun di homeschooling miliknya yang ada di Bintaro, Tangerang Selatan.

Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim (Instagram.com/kemdikbud.ri/)

"Nah kami sudah membuat percobaan sekolah selama 13 tahun ini. Sekolah seminggu hanya tiga kali. Per hari hanya tiga jam. Tapi lulusannya yang masuk Kedokteran ada di UI, Gajah Mada, dan Undip. Kemudian USU dan Unhas. ITB IPB ada," kata Kak Seto di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (4/12/2019).

Kak Seto datang ke Polres Metro Jakarta Utara saat memberi pandangannya terkait tawuran maut di Sunter.

Adapun, polisi menetapkan tiga tersangka baru terkait tawuran yang berujung tewasnya Herly Suprapto (27) di Jalan Sunter Kangkungan, Sunter Jaya, Tanjung Priok.

Terkait usulannya memotong jam pelajaran sekolah, Kak Seto menilai anak-anak tak hanya berprestasi di bidang akademis.

Siswa-siswa binaannya di sekolah tersebut juga banyak yang jadi pengusaha hingga atlet yang sudah berlaga di kancah Internasional.

"Ada yang tuna rungu, putranya Mbak Dewi Yull lulus diundang ratu Elizabeth di London karena mampu memotivasi sesama tuna rungu," ujar Kak Seto.

Masuk Daftar TIME 100 Next 2019, Nadiem Makarim Disebut Bawa Semangat Anak Muda ke Kabinet Jokowi

Fadli Zon Kritik Teks Pidato Nadiem Makarim yang Viral, Fahri Hamzah Sebut Mendikbud sedang Galau

Sebagai pembanding, Kak Seto juga memiliki sebuah sekolah formal bernama Mutiara Indonesia Internasional yang bekerja sama dengan Universitas Cambridge di Inggris dan telah berjalan sejak tahun 1982.

Dari kedua sekolah tersebut, homeschooling Kak Seto yang kegiatan belajar mengajarnya hanya 3 hari justru menerbitkan lulusan yang lebih memuaskan.

Menurut Kak Seto, hal itu bisa terjadi lantaran anak-anak merasa senang saat bersekolah.



Kak Seto
Kak Seto (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Begitu tanya, anak-anak senang enggak sekolah di sini?, Seneng banget pak. Itu yang penting.

Kalau zaman now begitu dengar, anak-anak hari ini guru mau rapat.

Horeee bebas dari penjara rasanya," tutur Kak Seto.

Kak Seto menjelaskan, di sekolahnya itu proses belajar mengajar dibangun secara efektif dengan memanfaatkan diskusi antar sesama.

PR yang diberikan pun harus memicu kreativitas si anak.

Dengan sedikitnya waktu di sekolah, kata Kak Seto, anak-anak bisa meluangkan waktunya bersama keluarga serta mengembangkan minat dan bakat mereka.

Jadi anak-anak tidak jadi "robot" yang diharuskan menerima setiap pelajaran yang ada tanpa mempertimbangkan bakat terpendam mereka yang beda antara satu dan lainnya.

"Nah ini yang saya harapkan idenya Mas Menteri baru. Pokoknya gaya (kurikulum) milenial," pungkas Kak Seto.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kak Seto Usul ke Nadiem Makarim Sekolah Cukup Tiga Hari"

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Kak Seto Usul ke Nadiem Makarim Sekolah Cukup 3 Hari Seminggu & Perhari 3 Jam, 'Kurikulum Milenial'

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved