Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Sadi Didu: Tak Kaget Ari Askhara Selundupkan Onderdil Harley

Said Didu ikut mengomentari pemecatan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia.

Editor: Imam Saputro
Tribun-Medan/Ambaranie Nadia K.M
Said Didu 

TRIBUNPALU.COM - Said Didu ikut mengomentari pemecatan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia.

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ternyata tidak kaget atas penyelundupan onderdil Harley Davidson yang dilakukan Ari Askhara.

Di satu sisi, Said juga mengaku kaget dengan tindakan Ari Askhara tersebut.

"Saya kaget dan tidak kaget," ujar Said saat menjadi narasumber di TVone, Jumat (6/12/2019).

"Saya kaget karena ada orang yang berani melakukan hal ini. Saya tidak kaget karena yang melakukan Ari Askhara," lanjutnya.

Said juga membeberkan, Ari Askhara adalah orang yang 'kuat.'

Menurutnya, Ari menjadi direksi hanya dalam empat tahun dan jabatan terus mengalami kenaikan.

"Menurut saya, Ari Askhara orang yang sangat 'kuat.' Bayangkan dia masuk ke BUMN jadi direksi 2014 dan hanya empat tahun pindah jadi direksi dan naik terus."

"Rata-rata hanya delapan bulan di satu jabatan," tutur Said Didu.

Said juga menjelaskan bagaimana 'kekuatan' Ari Askhara yang pernah terlibat kasus, tapi tetap kembali menjadi Dirut.

"Saat menjadi Direktur Keuangan di Garuda diberhentikan karena ada kasus, tapi balik lagi jadi Dirut. Bisa dikatakan, orang ini adalah orang kuat," ujar pria berkacamata itu.

Berkaca dari pengalamannya, Said menduga orang-orang seperti Ari Askhara adalah titipan penguasa.

"Biasanya, pengalaman saya, orang seperti ini titipan kekuasaan atau orang dekat kekuasaan," pria kelahiran Kabupaten Pinrang itu.

Dalam pemilihan direksi BUMN, menurut Said, orang seperti Ari Askhara adalah musuh utamanya.

"Ini adalah musuh utama dalam pemilihan direksi BUMN, saya katakan ke Menteri BUMN. Sekali Bapak menggunakan variabel non profesional untuk memilih direksi, maka rusak BUMN," ujar Said.

Dalam proses pemilihan direksi, Said menjelaskan tahu banyak mengenai direksi lain yang kelakuannya seperti Ari Askhara.

"Ini kelihatannya seperti puncak dari gunung es, dari proses pemilihan direksi selama menteri masih Ibu Rini."

"Saya tahu banyak direksi yang kelakuannya mirip-mirip dengan Ari Askhara dan pindah-pindah setiap saat," ujarnya.

Said mengungkapkan pengalamannya saat masih berada dalam jajaran internal BUMN.

Ia mengatakan, ikut mengganti Dirut dan menyelamatkan Garuda.

"Di Garuda Indonesia, saya tidak pernah menemukan (kasus penyelundupan) sejak saya di dalam."

"Saya di dalam itu tiga kali mengganti Dirut."

"Saya ikut menyelamatkan Garuda dan itu tertata dengan baik."

"Hanya masalah di akhir-akhir Pak Emir. Kita harus akui, Emirsyah Satar yang membesarkan Garuda hanya kepleset di akhir," ungkapnya.

Said Didu memberikan harapan besar kepada Erick Thohir selaku Menteri BUMN untuk menangkap orang yang sama seperti Ari Askhara.

"Jadi saya katakan untuk Pak Erick Thohir untuk mencari spesies yang sama agar BUMN bebas dari virus-virus penikmat kekuasaan," tuturnya.

Erick Thohir Geram 

Terkuaknya kasus penyelundupan barang mewah di maskapai Garuda Indonesia membuat Menteri BUMN, Erick Thohir geram.

Melalui konferensi persnya bersama Menteri Keuangan dan Bea Cukai, Erick tak segan-segan akan mencopot orang yang bermain di balik kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Dilansir Kompas TV, Erick memaparkan proses penyelundupan barang mewah tersebut.

Erick menjelaskan proses penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton dilakukan secara menyeluruh.

Hal yang membuat Erick semakin geram, proses penyelundupan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang berinisial AA.

Disebutkan, AA merupakan orang yang diduga memesan motor Harley Davidson.

"Bahwa daripada komite audit, disebutkan mempunyai kesaksian tambahan siang ini, motor harley davidson diduga milik saudara AA," ujar Erick, Kamis (06/12/2019).

Kapolda Sulteng Ditarik ke Mabes Polri, Syafril Nursal Gantikan Lukman Wahyu Hariyanto

Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda, Ari Askhara Tercatat Punya Harta Capai Rp 37 Miliar

Proses Penyelundupan

AA memberikan intruksi untuk dicarikan sebuah motor klasik Harley Davidson dengan tipe Shovelhead pada tahun 2018.

Sepeda motor Harley Davidson tipe Shovelhead merupakan sebuah sepeda motor klasik yang diproduksi pada tahun 70'an.

Proses pembelian Harley tersebut dilakukan melalui proses transfer dari rekening pribadi manager finance maskapai Garuda di Amsterdam Belanda.

"Saudara AA memberikan intruksi untuk mencari motor klasik harley davidson tipe shovelhead het ditahun 2018. Proses transfer dari jakarta dilakukan dari rekening pribadi finance manager garuda di Amsterdam," ujar Erick.

Lebih lanjut Erick menyebutkan dalam pembelian sepeda motor Harley tersebut AA dibantu oleh IJ dalam proses pengiriman dll.

Erick sangat menyesalkan kejadian penyelundupan yang dilakukan oleh para petinggi di jajaran Maskapai Garuda.

Menurut Erick, proses ini merupakan proses yang dilakukan secara menyeluruh didalam sebuah BUMN.

Proses penyelundupan ini dilakukan secara terorganisasi dan bukan dilakukan secara individu.

Menteri BUMN ini juga menegaskan akan mencopot AA selaku Direktur Utama PT Garuda Indonesia dan akan segera mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda menggantikan AA.

"Kami akan langsung tunjuk Plt," imbuh Erick.

Kemenhub dan ADB Akan Bangun 1 Bandara dan 3 Pelabuhan di Sulteng Senilai 100 Juta Dolar

Erick Thohir Minta Oknum Penyelundupan Mundur

Pada hari sebelumnya, Rabu (4/12/2019), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta kepada semua pihak yang dirasa terlibat dalam penyelundupan barang mewah di dalam maskapai Garuda lebih baik untuk mundur daripada dicopot. 

"Kalau benar, bagaimana sebuah fasilitas negara dilakukan untuk membawa Harley. Ini sesuai yang saya rasa, bukan berarti saya menuduh. Maka dari itu, kalau memang benar silakan menggundurkan diri daripada dicopot," tegas Erick.

Hal ini ia sampaikan saat hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu (4/12/2019).

Erick juga menerangkan, BUMN dinilai oleh masyarakat karena karakternya.

Menurutnya, jika BUMN sampai mencopot si oknum, artinya ia tidak memiliki rasa tanggung jawab.

"Saya berharap mereka mundur. Kita dinilai oleh masyarakat karena karakter. Kalau sampai kita harus mencopot, berarti rasa tanggung jawabnya tidak ada," ujar Erick.

Seret Direksi Garuda Indonesia

Jika terbukti dalam kasus penyelundupan barang mewah itu dilakukan oleh oknum yang bekerja di Garuda, Erick meminta orang tersebut langsung mengundurkan diri tanpa harus dicopot.

Karena menurut Erick, jika kami (BUMN) harus samapai mencopot, itu berarti rasa tanggung jawabnya tidak ada.

"Saya berharap mereka mundur. Karena kita itu dinilai oleh masyarakat karena karakter kita. Kalau sampai kita harus mencopot, berarti rasa tanggung jawabnya tidak ada," ujar Erick.

Petugas Bea dan Cukai mendapati barang-barang ilegal itu saat pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai pelat merah tersebut tiba di Indonesia pada pertengahan November 2019 lalu.

Pesawat didatangkan dari Perancis.

Temuan barang-barang yang diduga ilegal tersebut juga  ikut menyeret direksi Garuda Indonesia.

Sebab ternyata terdapat beberapa direksi yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Menurut VP Corporate Secretary PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, M. Ikhsan Rosan 

Ajaran direksi berada di dalam pesawat tersebut karena sebelumnya mengikuti serah terima pesawat baru itu dari pabrikan di Perancis untuk dibawa ke Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul  Said Didu Tak Kaget Ari Askhara Selundupkan Onderdil Harley dan Berita Populer: Erick Thohir Ungkap 'Kebobrokan' dalam Kasus Penyelundupan Harley di Maskapai Garuda

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved