Ari Askhara Dipecat Jadi Dirut Garuda, Pramugari Senior: Kami Melakukan Tumpengan
Pramugari senior Garuda Indonesia Yosephine Chrisan Ecclesia memberikan tanggapannya terkait pemecatan Direkur Utama Garuda Ari Askhara.
TRIBUNPALU.COM - Pramugari senior Garuda Indonesia, Yosephine Chrisan Ecclesia memberikan tanggapannya terkait pemecatan Direkur Utama Garuda Ari Askhara.
Yosephine Chrisan Ecclesia menggambarkan pemecatan Ari Askhara bagaikan mengeluarkan duri di dalam tubuh.
Hal ini diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesa Pagi.
"Sepertinya duri yang tertancap itu terlepas," ujar, dilansir dari tayangan di kanal Youtube Talk Show tvOne.
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan bahwa ada sejumlah pihak yang melakukan tasyakuran terkait pemecatan Ari Askhara.
"Setelah kita tahu itu banyak teman-teman yang melakukan tumpengan, syukuran," paparnya.
Lantas ia menjelaskan duri yang ia maksud tadi.
Duri yang dimaksud adalah tekanan di masa kepemimpinan Ari Askhara kepada para awak kabin.
Seperti jam kerja awak kabin yang di luar batas.
"Yang paling parah durinya itu sih kayak penerbangan PP itu lho, memang itu sesuai regulasi masih masuk tapi tolong dipikirkan fatigue dari manusia itu seperti apa."
"Berdasarkan regulasinya itu kalau minimum kabin standartnya 15 jam tapi kenyataannya kita terbang itu nggak murni 15 jam ," paparnya.
Tidak hanya jam kerja, satu hal yang menjadi tekanan awak kabin adalah adanya perbedaan jaminan uang jam terbang.
Yosephine menuturkan bahwa jaminan uang jam terbang antara junior, senior dan manjer sangat berbeda.
"Kedua adanya kebijakan seperti jaminan uang jam terbang, itu tidak adil antara junior, senior dan manajer," ujarnya.
"Di struktural itu dapat double pembayaran, tunjangan jabatan dia dapat, tunjangan jaminan jam terbang dia juga dapat, padahal belum tentu dalam satu bulan jam terbangnya sampai 60 jam," imbuhnya.
• IKAGI Adukan Keburukan Eks Dirut Garuda Ari Askhara ke Menteri BUMN Erick Thohir
• Pramugari Sekaligus Finalis Indonesian Idol Tulis Puisi Pilu dengan Tagar #Savepramugari
• Kekayaan Eks Dirut Garuda Ari Ashkara, Jam Tangan Tengkorak Eksklusif Rp7 Miliar Jadi Sorotan
Tonton video selengkapnya:
Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Terkait Penyelundupan Harley
Disaat yang bersamaan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara juga tengah menjadi sorotan publik.
Ini lantaran pemecatannya oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena terbukti melakukan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru milik Garuda berjenis Airbus A3330-900 NEO.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Erick pun memaparkan, Ari Ashkara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018. Selain itu, yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
• Soal Penyelundupan Harley Davidson dan Brompton, Ketua MPR Bamsoet Minta Ari Askhara Dipidana
• Dicopot dari Jabatan Dirut Garuda, Ini Rincian Harta Kekayaan yang Dimiliki Ari Askhara
• Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda, Ari Askhara Tercatat Punya Harta Capai Rp 37 Miliar

Awak Kabin Garuda Adukan Keburukan Erick Ashkara ke Erick Thohir
Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mendatangi Kantor Kementerian BUMN untuk mengadukan “dosa-dosa” mantan Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara selama memimpin maskapai pelat merah tersebut.
Sekertaris IKAGI Jacqueline Tuwanakotta mengatakan, para awak kabin Garuda bahagia setelah mendengar Ari Akshara dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saat ini karyawan sudah merasa senang ketika yang terjadi Ari Askhara diturunkan, dicopot, banyak karyawan yang bersyukur, bahagia, karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia,” ujar Jacqueline di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Jacqueline menjelaskan, di masa kepemimpinan Ari, awak kabin Garuda merasa bekerja dalam tekanan.
Sebab, jika melakukan kesalahan sedikit saja, manajemen Garuda langsung memindah tugaskan para awak kabin tersebut.
“Mereka (awak kabin) takut ada yang terancam, contoh, lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua, kemudian kesalahan yang harusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang,” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, di era Ari Ashkara jam kerja para awak kabin di luar batas. Misalnya, saat bertugas melayani penerbangan Jakarta-Sydney.
“Contoh schedule Sydney-Jakarta-Sydney, itu harusnya tiga hari, tapi jadi PP (pulang pergi). Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada delapan orang yang diopname,” ucap dia.
Atas dasar itu, dirinya bersama anggota IKAGI lainnya ingin bertemu dengan pihak Kementerian BUMN.
“Kami akan bicara soal kondisi awak kabin yang ada di Garuda Indonesia, kondisi general, dan perusahaan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir resmi mencopot Ari Askhara pada Kamis, (5/12/2019) pekan lalu.
Ari dicopot karena telah menyelundupkan onderdil motor Harley Davidson keluaran 1972 dengan kisaran harga Rp 800 juta.
Setelah mencopot Ari, Erick mengangkat Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan Ari Ashkara. Sebelumnya, Fuad merupakan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia.
(TribunPalu.com)