Rizal Ramli Bandingkan Kinerja Erick Thohir dan Rini Soemarno: Pilih Orang Bagus Kita Bisa Tidur

Rizal Ramli memuji kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang telah membuat banyak gebrakan di 1,5 bulan menjabat.

KONTAN
Rizal Ramli 

"Nah yang kedua menyangkut kasus ini sendiri, saya senang bea cukai bekerja professional, bagus, cuma ada menteri keuangan yang bangga banget menggagalkan Rp 1,5 M kasus ini. Mohon maaf, yang bersangkutan nerbitin surat utang kerugian negara itu ratusan triliyun. Itu yang harusnya diberesin, bukan malah isu ini," kritik Rizal Ramli.

"Ada yang mau menaikkan popularitas murahan, padahal dia sendiri menerbitkan surat utangnya merugikan bangsa dan negara kita. Karena 2-3 persen lebih mahal di bandingkan negara-negara yang ratingnya lebih rendah dari kita seprti Thailand, Philipina dan Thailand," sindir Rizal Ramli lagi.

Bahkan, Rizal Ramli juga mengkritik kinerja Nadiem Makarim yang hingga saat ini belum kelihatan.

"Saya katakan saya salut sama Erick, tadinya saya berharap menteri yang bakal banyak merubah di Indonesia namanya itu Nadiem Makarim, tapi ini udah 1,5 bulan pidato kiri kanan doang tuh si Nadiem, contohlah prestasi dan kinerja si Erick," tutupnya.

 

Erick Thohir Akan Copot Semua Pejabat Garuda yang Terlibat Penyelundupan Harley

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan merombak total jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat mewah Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.

Tak hanya mencopot Ari Askhara dari kursi direktur utama, sejumlah direksi maskapai pelat merah itu akan diganti jika memang ikut terlibat.

"Kalau memang kotor, ya kita bongkarlah. Ini kan amanah," ujar Erick Thohir seusai peresmian Jalan Tol Kunciran-Serpong di Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).

"Pak Presiden sudah buat statement yang cukup terbuka bahwa bongkar total manajemen BUMN selama itu tidak benar," kata Erick.

Erick menduga masalah penyelundupan yang dilakukan Ari Askhara melibatkan direksi lain.

Indikasinya terlihat dari keikutsertaan empat direksi dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia yang baru dipesan dari pabrik Airbus di Perancis itu.

Erick kecewa karena apa yang dilakukan Ari Askhara tampak seperti tindakan penyelundupan yang terencana dan sistematis.

"Karena yang sedih ini dilakukan sistemik. Dalam arti dirutnya ada kerja sama ini itu terus, bukan individu," kata Erick.

"Bahkan pesawat saja dipakai yang notabene masih uang negara (fasilitas negara). Masuk ke hanggar, ya itu kan sudah skenario," ujarnya.

Erick mengaku akan melakukan pertemuan dengan para komisaris PT Garuda Indonesia untuk menyelidiki oknum lain yang terlibat.

 

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved