Terkini Nasional

Driver Ojol Pertama di Indonesia Mulyono Beri Pesan Ini untuk Nadiem Makarim

Driver ojek online pertama di Indonesia (ojol) Mulyono memberikan sebuah pesan untuk Nadiem Makarim.

Instagram/kemdikbud.ri
Mendikbud Nadiem Makarim 

TRIBUNPALU.COM - Driver ojek online pertama di Indonesia (ojol) Mulyono mengungkap sosok yang paling bersejarah dalam hidupnya.

Sosok tersebut adalah mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim.

Ini lantaran Mulyono merasa bahwa Nadiem Makarim telah memberikan pekerjaan terhadap dirinya.

"Pak orang yang paling berjasa dalam hidup bapak siapa?" tanya Uya Kuya, dilansir dari kanal Youtube Uya Kuya TV.

"Nadiem Makarim, karena dari seorang Nadiem Makarim saya dikasih peluang dikasih pekerjaan tambahan waktu itu," ujar Mulyono.

Mengenal Maxim, Pesaing Baru Grab dan Gojek Asal Rusia yang Tuai Kontroversi

Driver ojol pertama Mulyono bersama dengan Uya Kuya
Driver ojol pertama Mulyono bersama dengan Uya Kuya (Tangkap Layar Youtube Uya Kuya TV)

Jika tidak mengenal Nadiem Makarim, Mulyono merasa jalan hidupnya tidak akan berubah.

"Mungkin kalau saya nggak kenal dengan Nadiem Makarim sampai sekarang saya belum opang (ojek pangkalan)," paparnya.

Lantas Mulyono memberikan ucapan terima kasih kepada Nadiem Makarim karena telah membuka lapangan pekerjaan.

Cerita Sedih Driver Ojol Pertama di Indonesia, Pernah Dikalungin Senjata Tajam hingga Ditempeleng

Go-jek berdiri dibidang penyedia jasa transportasi melalui panggilan telepon sejak 2010. Didirikan oleh Nadiem Makarim, kini Go-Jek telah menjadi on-demand mobile platform.
Go-jek berdiri dibidang penyedia jasa transportasi melalui panggilan telepon sejak 2010. Didirikan oleh Nadiem Makarim, kini Go-Jek telah menjadi on-demand mobile platform. (www.tribunnews.com)

"Oke kalau Pak Nadiem Makarim lihat mau bilang apa," ujar Uya Kuya.

"Saya cuma bisa berucap makasih Pak Nadiem sudah membuka lapangan pekerjaan di Gojek," tutur Mulyono.

Tak hanya mengucapkan terima kasih, Mulyono juga memberikan pesan untuk Nadiem.

Mulyono berhap Nadiem Makariem tetap menjadi orang yang sederhana dan rendah hati meskipun saat ini telah diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Apalahi sekarang udah jadi seorang menteri, lanjutkan sesuai Nadiem yang saya kenal di tahun 2010, yang sederhana, tidak sombong."

"Sekarang jadi menteri pun tetap rendah hati, selamat menjalankan tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," pungkasnya.

Tonton video lengkapnya:

Nadiem Makarim Tetapkan Standar Baru di Dunia Pendidikan, Ini 3 Syarat Kelulusan Siswa

Mendikbud Nadiem Makarim Diminta Fokus pada Gerakan Radikalisme di Kampus

Klarifikasi Soal Ujian Nasional, Nadiem Makarim: Tidak Dihapus, Tapi Diganti dengan Sistem Baru

Mulyono Ungkap Kejadian Tak Enak yang Menimpa Dirinya Selama Menjadi Driver Ojol

Mulyono gabung bersama Gojek pada tahun 2010.

Ia menceritakan saat itu baru ada 20 orang yang mendaftar driver ojol.

"Waktu itu di tahun 2010 saya daftar di Gojek angkatan pertama 20 driver waktu itu," cerita Mulyono, dilansir dari Youtube Uya Kuya TV.

Lantas Mulyono mengatakan bahwa dirinya tidak tahu jika diberikan mendapat nomor khusus 001 saat mendaftarkan diri sebagai driver ojol.

"Untuk 01 nya sendiri pun saya nggak tahu, saya tahu pada kisaran tahun 2016," sambung Mulyono.

Awal mula Mulyono tahu jika dirinya mendapat nomor khusus 001 adalah saat mendatangi sebuah acara dengan Kementerian Perhubungan.

Saat itu disebutkan bahwa ada driver ojol dengan nomor 001 yang menghadiri acara tersebut.

Ternyata nama Mulyono lah yang memiliki nomor khusus 001 dan dirinya diminta untuk naik ke panggung.

Profil dan Rekam Jejak Nadiem Makarim, Eks CEO Gojek yang Jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Driver Mitra Gojek Berencana Gelar Demo Tolak Nadiem Makarim Jadi Menteri

Driver Gojek dengan atribut baru
Driver Gojek dengan atribut baru (KONTAN/Baihaki)

"Tahunya bagaimana pak?" tanya Uya Kuya.

"Pas ada acara dengan Kementerian Perhubungan saya datang tahu-tahu dari pihak manajemen menginformasikan bahwa ada driver 01 Gojek saya dipanggil naik ke panggung saya sama pak menteri di kasih hp," jawab Mulyono.

"HP nya sampai sekarang masih saya pakai," imbuhnya.

Sebelum mendaftarkan diri sebagai driver ojol, Mulyono memiliki profesi sebagai tukang ojek pangkalan.

"Sebelum jadi ojol bapak ngapain pak?" ujar Uya.

"Ojek pangkalan," jawab Mulyono singkat.

Ketika memutuskan untuk menjadi driver ojol ternyata banyak tantangan yang harus dilaui Mulyono.

"Itu bapak gimana merangkul tukang ojek pangkalan supaya mau pindah jadi ojek online?" ujar Uya Kuya.

"Suatu tantangan yang luar biasa beratnya waktu itu," tutur Mulyono.

Bahkan Mulyono pernah mengalami kejadian tidak enak saat tengah mengantarkan barang kepada customer.

Kejadian ini terjadi pada tahun 2012 di daerah Tangerang.

"Saya di suatu daerah di Tangerang sampai dilakungin senjata tajam," ungkap Mulyono.

Saat hendak memasuki komplek perumahan Mulyono dihadang dan dilarang masuk oleh sejumlah tukang ojek pangkalan.

Namun Mulyono tetap ngotot untuk masuk ke komplek perumahan itu.

Bukannya diperbolehkan masuk, Mulyono justru dicaci maki hingga diancam dengan senjata tajam.

"Waktu itu dikisaran 2012 saya antar paket ke suatu daerah di Tangerang, saya tidak diperkenankan masuk."

"Saya ngotot pengen masuk, akhirnya mereka ngrongrong saya dengan cacian makian bahkan salah satu orang pun ngalungin senjata tajam," paparnya.

Tak hanya itu, Mulyono juga mendapat perlakuan tidak enak saat berniat untuk mengajak tukang ojek pangkalan bergabung menjadi driver ojol.

Mulyono mendapatkan pukulan dari tukang ojek pangkalan.

"Pernah ditempeleng, waktu itu saya ngajak teman-teman opang (ojek pangkalan) gabung," ungkapnya.

Meskipun ajakannya selalu mendapatkan penolakan, namun Mulyono mengaku tidak pernah bosan untuk terus meminta teman-temannya untuk menjadi driver ojol.

"Mereka nggak mau awal mulanya, cuma saya tidak pernah bosan untuk mengajak," ucapnya.

Ternyata Mulyono memiliki tujuan tersendiri mengajak tukang ojek pangkalan untuk bergabung menjadi driver ojol.

"Karena waktu itu saya berpedoman begini, saya pengen ojek-ojek pangkalan itu gabunng di Gojek biar saya kemana-mana ini aman," tuturnya.

Lebih lanjut Mulyono mengakui bahwa memang ada rasa iri dari tukang ojek pangkalan terhadap driver ojol.

Ini lantaran tukang ojek pangkalan merasa bahwa semua penumpang sudah diambil oleh para driver ojol.

"Kira-kira kenapa pak menurut bapak ojek pangkalan ini membeci ojek online pada saat itu," tanya Uya Kuya.

"Karena mereka merasa orderannya sudah diambil semua sama ojek online, mereka merasa sepi akhirnya mereka bencilah sama teman-teman online ini," ujarnya.

Padahal menurutnya menjadi driver ojol jauh lebih enak jika dibandingkan dengan tukang ojek pangkalan.

"Lebih enak di ojek online," tuturnya.

Saat ini di wilayahnya sudah tidak ada lagi konflik antara tukang ojek pangkalan dan driver ojol.

"Kalau untuk wilayah jabodetabek alhamdulillah sudah aman," pungkasnya.

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved