Puncak Fenomena Gerhana Matahari Sebagian di Kota Palu Tertutup Awan

Puncak Gerhana Matahari Sebagian di Kota Palu tertutup awan, Kamis (26/12/2019) pukul 14.16 WITA.

Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin
Proses pemantauan fenomena gerhana matahari sebagian dari petugas BMKG Stageof Kelas I Palu, Kamis (26/12/2019) siang. 

TRIBUNPALU.COM, PALU -- Puncak Gerhana Matahari Sebagian di Kota Palu tertutup awan, Kamis (26/12/2019) pukul 14.16 WITA.

Awan itu berlangsung cukup lama mulai dari awal proses gerhana matahari, sampai menjelang akhir proses gerhana matahari di pukul 15.30 WITA.

Meski begitu, Kepala BMKG Stageof Kelas I Palu Cahyo Nugroho mengatakan, terganggunya penampakan gerhana dengan awan tipis itu merupakan hal yang biasa.

Karena berdasarkan prakiran cuaca, terjadi cuaca ekstrem.

"Tapi tidak terjadi di Kota Palu, cuaca ekstrim terjadi di Poso, untuk Kota Palu hanya terkena imbasnya," kata Cahyo.

Warga yang turut menyaksikan fenomena gerhana matahari sebagian di Kota Palu, Kamis (26/12/2019) siang.
Warga yang turut menyaksikan fenomena gerhana matahari sebagian di Kota Palu, Kamis (26/12/2019) siang. (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)
Warga yang turut menyaksikan fenomena gerhana matahari sebagian di Kota Palu, Kamis (26/12/2019) siang.
Warga yang turut menyaksikan fenomena gerhana matahari sebagian di Kota Palu, Kamis (26/12/2019) siang. (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)
Proses pemantauan fenomena gerhana matahari sebagian dari petugas BMKG Stageof Kelas I Palu, Kamis (26/12/2019) siang.
Proses pemantauan fenomena gerhana matahari sebagian dari petugas BMKG Stageof Kelas I Palu, Kamis (26/12/2019) siang. (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)

Puncak Gerhana Matahari Sebagian (GMS) di Kota Palu terjadi pukul 14.16 WITA, dimulai pada pukul 11.29 WITA dan berakhir pada jam 15.49 WITA.

Cahyo menjelaskan, bahwa Gerhana Matahari yang melintasi wilayah Indonesia sebagian terpantau sebagai Gerhana Matahari Cincin dan sebagian lagi terpantau sebagai Gerhana Matahari Sebagian.

Sementara untuk Kota Palu yang terpantau gerhana matahari yang terjadi adalah gerhana matahari sebagian.

Menurut Cahyo, sapaannya, gerhana matahari sebagian yang terjadi di Kota Palu itu, karena presentasi dari masuknya bulan terhadap matahari hanya 80 persen sampai dengan 90 persen.

"Sehingga tidak membentuk cincin seperti di Singkawang," jelas Cahyo.

Diketahui, kata Cahyo, berdasarkan catatan milik BMKG, fenomena gerhana matahari serupa pernah terjadi di Indonesia pada tanggal 14 Desember 2011 silam.

Kemudian diperkirakan, fenomena gerhana matahari cincin akan kembali terjadi pada 5 Januari 2038 mendatang.

"Gerhana matahari dengan pola yang sama," terangnya.

Fenomena alam yang langka itu cukup menarik perhatian sejumla warga di Kota Palu.

Beberapa warga bahwa turut menyaksikan gerhana matahari sebagian dari deoan rumah mereka.

Para warga menggunakan alat lihat seadanya untuk menyaksikan fenomena alam ini, yakni media foto scan rontgen.

Lokasi pemantauan milik BMKG Stageof Kelas I Palu juga menarik perhatian sejumlah anak sekitar lokasi pemantauan.

Mereka bahkan berebut alat semacam kacamata khusus untuk menyaksikan langsung fenomena gerhana matahari sebagian.

"Bagus sekali, warna kayak ada kuningnya," ujar Haikal, seorang anak yang turut menyaksikan fenomena gerhana matahari di Kota Palu.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved