Banjir Jakarta
Presiden Joko Widodo Sebut Upaya Pengendalian Banjir di Jakarta Terhambat Sejak 2017
Presiden Joko Widodo menyatakan upaya pengendalian banjir di Jakarta sudah dilakukan sejak jauh hari namun terkendala pembebasan lahan.
“Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020,” kata dia.
Sementara itu, percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, sedang berlanjut. Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1.200 meter.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan sudetan, pihaknya melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane telah mengajukan perbaikan penetapan lokasi (penlok) ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 26 Desember lalu.
Selain di Jakarta, Kementerian PUPR juga akan melakukan pengendalian banjir di wilayah Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bekasi.
“Kementerian PUPR sudah membuat Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Bekasi dimana pada tahun 2020 akan dilakukan value engineering terhadap perencanaan tersebut dan segera ditindaklanjuti dengan pekerjaan fisik konstruksinya,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.
Dari pengamatan di lokasi pos curah hujan di Halim, tercatat intensitas hujan mencapai 370 milimeter dengan perkiraan debit Sungai Ciliwung mencapai 500 meter kubik per detik.
Sedangkan, di lokasi pos curah hujan di Cakung intensitas hujan tercatat 300 milimeter. Bila dibandingkan dengan kriteria intensitas curah hujan BMKG, curah hujan di kedua wilayah tersebut tergolong sangat lebat.
Untuk diketahui, BMKG mengklasifikasi intensitas curah hujan ke dalam empat kategori, yaitu hujan ringan (5-20 milimeter/hari), hujan sedang (20-50 milimeter/hari), hujan lebat (50-100/hari) dan hujan sangat lebat (di atas 100 milimeter/hari).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Upaya Pengendalian Banjir Jakarta Terhambat Sejak 2017",
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Krisiandi