BMKG Catat Sulteng Diguncang Gempa Sebanyak 1.099 Kali Sepanjang Tahun 2019

BMKG mencatat sebanyak 1.099 gemba bumi terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2019.

Penulis: Haqir Muhakir |
lacity.org
Ilustrasi seismograf gempa bumi. 

TRIBUNPALU.COM, PALU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu mencatat sebanyak 1.099 gemba bumi terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2019.

Berdasarkan catatan BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, gempa bumi yang terjadi memiliki kuatan yang bervariasi.

Ada yang dirasakan masyarakat, ada yang berkekuatan rendah sehingga tidak dapat dirasakan masyarakat.

Kepala seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas 1 Palu, Hendrik Leopatty mengatakan, selain kekuatan yang bervariasi, gempa bumi yang terjadi di Sulteng juga memiliki kedalaman yang berbeda-beda.

“Jika dilihat jumlahnya, memang ada dirasakan ada juga yang tidak,” jelas Hendrik, saat dihubungi, Jumat (3/1/2020) sore.

Berdasarkan jumlah gempa yang terjadi setiap bulan, pada Januari Sulteng mengalami 92 kali gempa, Februari 102 kali, Maret 100 kali, April sebanyak 177 kali, Mei 105 kali, Juni sebanyak 89 kali gempa, Juli 58 kali gempa, dan Agustus sebanyak 32 kali gempa.

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Sepekan ke Depan, Waspadai Banjir dan Tanah Longsor

BMKG: Potensi Hujan Lebat Guyur Jabodetabek dalam Sepekan

Memasuki setahun bencana di Sulteng, pada September 59 kali gempa, Oktober 77 kali gempa, November sebanyak 114 gempa dan Desember terjadi sebanyak 94 kali.

Lanjut Hendrik, dari jumlah gempa yang terjadi, tercatat April menjadi bulan paling banyak mengalami gempa bumi.

Yakni sebanyak 177 kali gempa, bahkan di bulan April ada 15 kali gempa yang dirasakan masyarakat.

“Namun jumlahnya sedikit setiap bulannya,” tambah Hendrik.

Selain itu, kata Hendrik, gempa bumi yang terjadi sepanjang 2019 didominasi oleh gempa bumi dangkal yang aktifitasnya berada di zona patahan sesar Palu Koro, Matano, dan Sesar Peleng.

Kemudian di bagian utara Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Tolitoli dan Buol, bagian selatan Provinsi Gorontali, Pulau Wakai dan bagian Utara Luwuk, Kabupaten Banggai.

Olehnya itu, Hendrik, mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan perhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi.

“Metodenya seperti pada umumnya, siapkan tas untuk mengisi dokumen berharga, usahakan menghindari tiang listrik, bangunan dan lain sebagainya agar selamat dari dampak gempa itu,” terangnya.

Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan sebelum, saat dan sesudah terjadi gempa bumi yang dikutip TribunPalu.com dari laman resmi BMKG:

Bantu Korban Gempa Sulteng, Lembaga Aksi Cepat Tanggap Bangun Huntara Ramah Difabel

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved