Pengamat: Kasus Natuna Jadi Ajang Unjuk Kapasitas Joko Widodo dan Prabowo
Klaim China terkait perairan Laut Natuna Utara dan masuknya kapal coast guard yang bersangkutan dinilai tak bisa ditawar lagi.
TRIBUNPALU.COM - Klaim China terkait perairan Laut Natuna Utara dan masuknya kapal coast guard yang bersangkutan dinilai tak bisa ditawar lagi.
Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada Tribunnews.com.
Hendri mengatakan kasus Natuna juga menjadi ajang bagi Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam Mahfud MD, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menunjukkan kapasitasnya.
"Saya rasa ini saatnya Indonesia melalui Presiden Joko Widodo, Pak Mahfud, dan Pak Prabowo, untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin Indonesia yang memang bisa membawa Indonesia dihormati dan disegani di dunia," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (4/1/2020).
• Soal Perairan Natuna, Dahnil Anzar: PKS Ingin men-down grade Prabowo Subianto
• Soal Natuna, Prabowo Sebut China Negara Sahabat, Susi: Bedakan Pencurian Ikan dengan Persahabatan
• Beda Pendapat Anies & Pemerintah Pusat Soal Banjir, Pakar: Perang Mulut Tak Bereskan Masalah
Ia mengatakan kasus tersebut harus menjadi tolak ukur pula bagi ketiganya dalam membaktikan diri untuk Indonesia.
Selain itu, penyelesaian kasus Natuna akan membuktikan juga kinerja mereka bahwa diakui secara internasional.
Founder lembaga survei KedaiKOPI tersebut mengatakan Jokowi harus mencegah pertahanan dan keamanan Indonesia dinilai tidak kuat akibat kasus ini.
"Jangan sampai pertahanan keamanan Indonesia pun dinilai tidak kuat. Jadi saya pikir harus all out untuk Natuna, karena bukan hanya tentang kedaulatan tapi juga tentang pembuktian," tandasnya.
(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha Candraditya)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Bisa Ditawar Lagi, Kasus Natuna Jadi Ajang Jokowi hingga Prabowo Tunjukkan Kapasitasnya