Kementerian LHK Bakal Tingkatkan Penegakan Hukum Terkait Pengelolaan Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyatakan bakal menindak tegas pejabat pengelola sampah yang abai.
TRIBUNPALU.COM - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyatakan bakal menindak tegas pejabat pengelola sampah yang abai.
Dikutip dari unggahan pada akun media sosial resminya, kementerian yang dipimpin oleh Siti Nurbaya Bakar itu menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penegakan hukum terkait dengan pengelolaan sampah.
Hal itu dilakukan dalam rangka untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh sampah.
Berkaitan dengan hal itu, Kementerian LHK pun juga turut menyoroti masalah banjir yang disebut sebagai salah satu bencana yang disebabkan oleh masalah sampah.
"#KLHK akan meningkatkan intensitas penegakan hukum terkait pengelola persampahan yang masih belum dikelola dengan baik dan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan termasuk banjir," tulis akun Twitter @KementerianLHK.
Sementara itu, Dirjen Penegakan Hukum LHK, Rasio Ridho Sani menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas pejabat pengelola sampah yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
"Kementerian LHK akan menindak tegas penanggung jawab pengelola persampahan yang menyebabkan kerusakan lingkungan termasuk bencana banjir," ungkapnya pada Media Briefing Banjir Jakarta, Senin (7/1/2020).
• Mendadak Hujan saat Kunjungan ke Bogor, Presiden Jokowi Kenakan Jas Hujan Plastik Pemberian Warga
• Jakarta Terendam Banjir, Presiden Joko Widodo Sidak Waduk Pluit
Kementerian LHK imbau masyarakat untuk antisipasi banjir susulan
Pada Selasa (7/1/2020), Kementerian LHK juga menyampaikan imbauannya kepada masyarakat terkait dengan bencana banjir.
Seperti yang diberitakan belakangan ini, sejumlah wilayah di Indonesia terendam banjir pada awal tahun 2020.
Misalnya banjir yang merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya tidak lama setelah hujan deras mengguyur pada momen pergantian tahun beberapa hari lalu.
Akibat dari banjir yang disusul dengan longsor di beberapa daerah itu, puluhan warga dilaporkan meninggal dunia.
Intensitas hujan yang tinggi beberapa hari ke belakang disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir di awal tahun ini.
• Korban Banjir Bekasi Bakal Tempuh Class Action Gugat Pemerintah
• Walikota Bogor Tagih Janji Anies Baswedan Soal Penanganan Banjir yang Tak Kunjung Ditepati
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun sempat membagikan informasi terkait prakiraan cuaca pada awal Januari 2020 ini.
Dikatakan bahwa musim hujan masih terus berlanjur beberapa hari ke depan.
Berkaitan dengan hal itu, pihak Kementerian LHK pun memberikan imbauannya terkait dengan antisipasi terjadinya banjir susulan.
Melalui akun Twitter resminya, Kementerian LHK mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir, terutama di lingkungan sekitar.
"#SobatHijau, @infoBMKG memprediksi musim hujan masih akan berlanjut, oleh karena itu ada baiknya kita yang berada di wilayah rawan tetap waspada mengantisipasi banjir susulan." tulis akun @KementerianLHK.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan memastikan saluran air terbebas dari sampah.
Terakhir, Kementerian LHK juga menyampaikan agar masyarakat dapat lebih dini mempersiapkan obat-obatan serta barang-barang penting lainnya untuk mengantisipasi banjir susulan.
• Banjir di Jakarta Jadi Sorotan Media Internasional, Jakarta Floods Jadi Topik Utama
• Prakiraan Cuaca 33 Kota Besok, Rabu 8 Januari 2020: Hujan Masih Terus Guyur Sejumlah Wilayah
Banjir di sejumlah daerah mulai surut
BNPB menyampaikan bahwa pada Selasa (7/1/2020) per pukul 18:00 WIB di sejumlah wilayah yang sebelumnya terendam banjir menunjukkan sudah tidak ada genangan air.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang dibagikan melalui laman resmi BNPB, Jakarta Barat menjadi satu-satunya wilayah yang masih terendam dengan tinggi genangan air adalah 10-30 cm.
Selain itu, jumlah pengungsi juga dikabarkan semakin menurun.
Sebelumnya dilaporkan bahwa jumlah pengungsi ialah 14.535 jiwa, namun sekarang sudah turun menjadi 13.993.
Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada karena hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan mengguyur beberapa hari ke depan.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)