BNPB Sebut Curah Hujan di Jakarta Tahun 2020 Merupakan yang Tertinggi dalam 150 Tahun Terakhir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa curah hujan di tahun 2020 ini merupakan yang tertinggi dalam 1,5 abad terakhir.
TRIBUNPALU.COM - Bencana banjir kembali melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020 ini.
Curah hujan yang cukup tinggi disebut menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Melalui laman resminya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa curah hujan di tahun 2020 ini merupakan yang tertinggi dalam 1,5 abad atau 150 tahun terakhir.
Hal tersebut berdasarkan pada informasi terkait curah hujan yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pada tahun 2020 ini, curah hujan mencapai 377 mm per hari.
Jika dibandingkan dengan catatan curah hujan di tahun 1866 atau 1,5 abad lalu, curah hujan tersebut meningkat hingga dua kali lipat.
Tercatat bahwa curah hujan di tahun 1866 ialah 188,1 mm per hari.
• BMKG: Sepekan Ke Depan Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya
• BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Seminggu ke Depan, BNPB Minta Warga Waspada
Berikut adalah rangkuman curah hujan dalam 150 tahun terakhir.
- 1866: Curah hujan 185,1 mm/hari
- 1918: Curah hujan 125,2 mm/hari
- 1979: Curah hujan 198 mm/hari
- 1996: Curah hujan 216 mm/hari
- 2002: Curah hujan 168 mm/hari
- 2007: Curah hujan 340 mm/hari
- 2008: Curah hujan 250 mm/hari
- 2013: Curah hujan >100 mm/hari
- 2015: Curah hujan 277 mm/hari
- 2016: Curah hujan 100-150 mm/hari
- 2020: Curah hujan 377 mm/hari
• Kemenkes: Waspadai 5 Penyakit saat Musim Hujan, Kenali Gejalanya
• BMKG Sebut akan Ada 6 Peristiwa Gerhana Sepanjang Tahun 2020, Simak Infonya Berikut Ini
BMKG prediksi cuaca ekstrim, warga diminta waspada bencana
Pada awal tahun 2020, BMKG memprediksi cuaca ekstrim akan terjadi sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek.
Jika kita melihat cuaca akhir-akhir ini, hujan dengan intensitas cukup lebat terus mengguyur sejumlah daerah.
Dalam sepekan pertama di tahun 2020 misalnya, hampir setiap hari selalu turun hujan.
Akibatnya, sejumlah wilayah dilaporkan sempat terendam banjir.

• Resep Herbal Ramuan Jahe untuk Cegah Hipotermia ala Kementerian Kesehatan
• Simak Tips Perawatan dan Mekanisme Restorasi Arsip Rusak Akibat Bencana dari ANRI Berikut Ini!
Cuaca ekstrim ini disebut masih akan terjadi hingga pertengahan Februari mendatang.
Oleh karenanya, waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana khususnya yang disebabkan oleh curah hujan tinggi perlu untuk dilakukan.
Hal ini dapat membantu kita mengurangi kemungkinan kerugian apabila terjadi bencana misalnya banjir.
Berikut sejumlah tips yang dapat dilakukan dalam menghadapi cuaca ekstrim yang sudah TribunPalu.com rangkum dari laman BNPB.
1. Pantau informasi terkait cuaca
Informasi cuaca dapat diakses melalui siaran televisi atau radia serta laman resmi dari badan terkait yakni BMKG.
Selain itu, update seputar ramalan cuaca juga bisa diperoleh melalui akun media sosial resmi BMKG.
2. Siapkan tas siaga yang berisi perbekalan
Tidak ada salahnya untuk menyiapkan tas khusus yang diisi dengan perbekalan seperti makanan dan pakaian untuk beberapa hari.
Langkah ini dapat berguna apabila sewaktu-waktu terjadi bencana, Anda hanya perlu membawa tas tersebut.
3. Amankan dokumen dan barang-barang penting
Selain menyiapkan tas berisi perbekalan, Anda juga bisa menyiapkan tas atau wadah khusus untuk menyimpan dokumen dan barang-barang berharga.
Tidak hanya itu, menyimpan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi juga bisa menjadi pilihan untuk menghindari kemungkinan kerusakan akibat terendam banjir.
Cara ini dapat meminimalisasi kemungkinan rusak atau hilangnya barang-barang tersebut.
4. Cabut peralatan yang tersambung listrik
Jika tempat tinggal Anda berada di wilayah yang rawan banjir, ada baiknya mulai memperhatikan alat-alat elektronik yang digunakan.
Saat terjadi hujan deras yang memiliki kemungkinan memicu banjir, tidak ada salahnya untuk mencabut alat-alat elektronik di rumah dari sambungan listrik.
5. Catat nomor telepon penting
Mencatat nomor telepon penting seperti ambulan, pemadam kebakaran, polisi, SAR atau BASARNAS, serta BPBD juga dapat dilakukan sebagai tindakan antisipasi bencana.
Memiliki catatan nomor telepon penting tersebut dapat membantu Anda saat mengalami keadaan darurat.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)