PDIP Tegur Anak Cabang yang Tolak Bobby Nasution Maju di Pilkada 2020: Itu Kewenangan Ibu Megawati

Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa saat ini partainya telah memberikan teguran kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP di Medan.

Instagram/ayanggkahiyang
Bobby Nasution, Kahiyang Ayu, dan Sedah Mirah Nasution. 

TRIBUNPALU.COM - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa saat ini partainya telah memberikan teguran kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Medan.

Hal ini lantaran adanya penolakan menantu Bobby Nasution yang akan maju di Pemilihan Wali Kota Medan.

Menurut Hasto, pengurus daerah maupun cabang tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan pernyataan strategis terkait pencalonan di Pilkada 2020.

"PAC sudah kami tegur karena untuk menyampaikan kebijakan strategis terkait Pilkada itu berada di Dewan Pimpinan Pusat ," ujar Hasto dilansir dari Youtube CNN Indonesia.

Tugas PAC hanyalah mendengar dan menyampaikan aspirasi rakyat kepada DPP PDIP.

"Tugas PAC itu mendengarkan aspirasi rakyat dan menyampaikan bukan untuk menyampaikan sikap kepada publik," ujar Hasto.

Tak hanya itu, tugas PAC yang lainnya adalah menjalan keputusan politik yang telah diambil oleh PDIP.

"Tugas PAC adalah untuk menjalankan keputusan-keputusan politik partai dan sebagai insfrastruktur terdepan di dalam menyerap aspirasi rakyat," sambungnya.

Sedangkan keputusan terkait pencalonan Pilkada 2020 berada di tangan Ketua Umum PDIP yaitu Megawati Soekarnoputri.

"Terkait dengan hal tersebut kami sudah langsung memberikan teguran kewenangan terhadap pencalonan itu berada di DPP Partai dalam hal adalah Ketua Umum Ibu Megawatisoekarno Putri," ungkap Hasto.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan bahwa PDIP telah memiliki tahapan tersendiri terkait pencalonan Pilkada 2020.

"Tahapan kami adalah PAC menjaring tokoh kemudian disampaikan kepada DPP melalui DPC dan DPD, kemudian DPP partai melakukan pemetaan politik, itu disiplin partai," paparnya.

"Semuanya sebaiknya menunggu keputusan dari Ibu Megawati Soekarnoputri," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya Sejumlah PAC PDIP di Medan, Sumut, menyatakan dukungan kepada Akhyar Nasution di Pilwalkot Medan.

"Ini aspirasi arus bawah yang ingin mendukung Pak Akhyar," ujar Ketua PAC PDIP Medan Johor, Gumana Lubis, kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).

Mereka menilai Akhyar lebih mampu memimpin Kota Medan dibanding Bobby Nasution yang juga daftar Cawalkot Medan.

Kata Ray Rangkuti: Beda dengan AHY, Gibran-Bobby Menumpang Popularitas Ayahnya

Beban Moral Bobby & Gibran Rakabuming Maju di Pilkada: Menang Tak Dianggap Hebat Kalah Memalukan

Arief Poyuono Ingin Gerindra Usung Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming dalam Pilkada 2020

Tonton video selengkapnya:

PDIP Tolak Anak Gibran Daftar Bakal Calon Wali Kota

Tak hanya Bobby, sebelumnya Gibran Rakabuming Raka juga disebut mendapatkan penolakan dari PDIP Solo.

Hal ini berawal saat, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menyerahkan sebendel formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota ke Sekretariat DPP PDIP di Jakarta, Senin (23/9).

Dalam bendel tersebut hanya terdapat sepasang bakal calon yang diserahkan, milik Purnomo-Teguh.

Tidak ada nama Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakhabuming dalam berkas yang dibawa Rudy.

Dengan demikian PDIP Solo menolak pendaftaran Gibran sebagai balon Wali Kota Solo.

"Dari DPC sudah kami tutup. Tidak ada lagi yang bisa mendaftar. Apalagi Pak Purnomo dan Pak Teguh ini rekomendasi resmi dari lima PAC (Pimpinan Anak Cabang)," kata Rudi saat dijumpai awak media, Senin.

Penjelasan Rudi sekaligus menegaskan pihaknya tidak menerima pendaftaran selain dari rekomendasi PAC, termasuk nama Gibran Rakhabuming.

Lakukan Blusukan di Solo Jelang Pilkada 2020, Gibran Rakabuming Diminta Naiki Reog

Gibran Tak Penuhi Persyaratan Bakal Calon Kepala Daerah, PDIP: Lihat Peta Politik Bagaimana ke Depan

TONTON JUGA:

Dia mengimbuhkan Gibran tidak bisa mendaftarkan diri melalui DPP PDIP langsung. Alasannya, DPP tidak membuka pendaftaran.

"Yang mengerti wilayah itu DPC, bukan DPP," sambungnya.

Gibran kemarin mendatangi kantor DPC PDIP Solo untuk mendaftar bakal calon wali kota, pukul 14.00 siang. Gibran datang sendirian, menumpangi mobil pribadi. Tiba di kantor, Gibran disambut sejumlah kader PDIP.

Ketua PAC Banjarsari, Joko Santoso mengatakan kedatangan Gibran sekadar membuat Kartu Tanda Anggota KTA PDIP. Dia menyerahkan sejumlah berkas berupa data diri dan CV.

"Maaf Pak, saya sela sedikit. Kedatangan saya sekalian mau daftar jadi bakal calon Wali Kota Solo," ujar Gibran.

Joko pun menjawab untuk pengurusan pendaftaran bakal calon kepala daerah, harus melalui Ketua Pemilihan yang bertugas.

"Tapi Pak Putut (ketua pemilihan) masih ada acara di Dewan (DPRD) Solo. Kalau Mas Gibran berkenan menunggu ya tidak apa-apa," jawab Joko.

Gibran pun menunggu kedatangan petugas yang dimaksud, sekaligus menunggu proses cetak KTA PDIP.

Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution Maju Pilkada 2020, Pengamat: Kekuasaan Itu Candu

Menantu Jokowi Bobby Nasution Maju Pilkada 2020, Pengamat: Yang Penting Jangan Diistimewakan

Gibran dan Bobby Nasution Bantah Adanya Dinasti Politik

Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Afif Nasution membantah adanya dinasti politik terkait pencalonan dirinya dalam pemilihan umum Wali Kota (pilwalkot) Medan 2020 mendatang.

Bobby menyebut yang dimaksud dinasti adalah saat Jokowi menurunkan semangatnya dalam menjalankan tugas sebagai kepala negara.

"Yang dinasti itu mungkin motivasinya, semangatnya itu," jelas Bobby dalam tayangan yang diunggah KompasTV, Selasa (10/12/2019).

Bobby menepis jika pencalonan dirinya dihubungkan dengan dinasti politik.

"Bisa dilihat sendiri bagaimana kinerjanya (Jokowi). Tapi kalau dinasti politik, dinasti kekuasaan itu untuk apa," terang Bobby.

Dikutip dari Kompas.com, Bobby mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik.

Meskipun demikian, Bobby belum dapat memastikan partai mana yang akan mendukungnya maju di Pilkada Kota Medan 2020.

"Salah satu hal yang menentukan adalah visi-misinya, masalah berapa persen yang akan mendukung kita lihat aja nanti," ujar Bobby dikutip dari Kompas.com.

Bobby menyatakan, ada mekanisme tersendiri dari partai politik untuk memberikan dukungan kepada calon kepada daerah.

Mengenai pencalonan dirinya di Pemilihan Wali Kota (pilwalkot) Medan, Bobby belum menyampaikan terkait program yang akan diusungnya.

Senada dengan Bobby, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka membantah adanya dinasti politik terkait pencalonan dirinya dalam pemilihan umum Wali Kota (pilwalkot) Solo.

Isu adanya dinasti politik kian santer terdengar setelah adik ipar Gibran, yakni Bobby Nasution juga maju dalam pilwalkot Medan pada 2020 mendatang.

Terkait dengan isu tersebut, Gibran menepis dan berdalih dirinya hanya ingin membangun Kota Solo yang merupakan kota kelahirannya.

"Saya itu hanya ingin sedikit menyumbangkan diri saya ini untuk kota kelahiran saya, itu aja," ujar Gibran dalam tayangan yang diunggah KompasTV, Sabtu (7/12/2019).

Sementara itu, para relawan Kancane Gibran Ges (KGG) sudah bersiap untuk mengawal Gibran ke Semarang untuk mendaftar.

Juru bicara relawan KGG, Imelda Yuniati menuturkan pihaknya siap untuk ikut ke Semarang dan memberikan semangat untuk Gibran.

Imelda juga menuturkan terkait wakil Gibran, pihaknya akan mendukung siapapun wakil yang akan diusung untuk menemani Gibran maju dalam pilwalkot Solo.

"Kami ke sana, di sana kami mau menyanyikan lagu penyemangat buat Mas Gibran."

"Pokoknya kita dukung Mas Gibran, siapapun yang dipilih Mas Gibran (wakil) kita juga akan mendukung," tutur Imelda.

(TribunPalu.com/TribunJateng.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved