Terkini Internasional

Virus Corona Wuhan, Ilmuwan Khawatirkan Hal Terburuk: Penularannya 10 Kali Lebih Besar daripada SARS

Seorang ahli virus dari China, Guan Yi, memperingatkan, masih ada kemungkinan terburuk yang harus diantisipasi terkait virus corona.

Sky News
Wabah virus Corona di Wuhan, China. 

"Menurut saya, pemerintah setempat tidak melakukan hal yang seharusnya. Mereka bahkan belum memberikan panduan karantina kepada orang-orang yang meninggalkan kota," kata Guan Yi.

Guan Yi menambahkan, pasar seafood di Hunan yang diduga menjadi awal menyebarnya virus corona sudah dibersihkan.

Inilah yang menyebabkan bukti jadi hilang.

"Saya belum pernah merasa takut. Kali ini, saya benar-benar takut," kata Guan Yi kepada Caixin.

Sementara itu, Ilmuwan dari Johns Hopkins University, Eric Toner, sebelumnya mengatakan kepada Business Insider, meski virus korona kali ini lebih 'jinak' daripada SARS, kemungkinan penularannya lebih cepat dan mudah.

Virus corona awal tahun 2020 ini pun telah dibandingkan dengan sejumlah virus mematikan lainnya di dunia.

  • Virus Ebola yang teridentifikasi pertama kali pada 1976, tercatat ada 33.577 kasus, 13.562 kematian, dengan tingkat fatalitas 40,4 persen dan persebaran di 9 negara (per 23 Januari 2020).
  • Virus Nipah yang teridentifikasi pada 1998, tercatat 513 kasus, 398 kematian, tingkat fatalitas 77,6 persen, dan persebaran di 2 negara.
  • Virus SARS yang teridentifikasi pada 2002, tercatat 8.096 kasus, 774 kematian, tingkat fatalitas 9,6 persen, dan persebaran di 29 negara.
  • Virus MERS yang teridentifikasi pada 2012, tercatat 2.494 kasus, 858 kematian, tingkat fatalitas 34,4 persen, dan persebaran di 28 negara (per November 2019).
  • Virus Wuhan yang teridentifikasi pada 2020, tercatat 830 kasus, 26 kematian, tingkat fatalitas 3,1 persen, dan persebaran di 9 negara (per 23 Januari 2020).

Heboh Kerajaan Baru di Garut Bernama Kerajaan Kandang Wesi, Rajanya Bantah Sebarkan Aliran Sesat

Duta Besar China untuk RI Sebut Perairan Natuna Milik Indonesia

60 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dalam 3 Bahasa, dan Arti Sebenarnya dari Gong Xi Fa Cai

Seorang profesor di China yang mengajar ekonomi pertanian di Jerman juga mengeluarkan peringatan yang berbeda, tetapi sama mendesaknya.

Wabah virus corona diprediksi akan memuncak 90 hari setelah permulaannya, kata Yu Xiaohua kepada South China Morning Post.

Ini berarti, diperkirakan puncak wabah virus korona akan terjadi pada bulan Maret mendatang.

Dampaknya akan masih berlanjut hingga awal bulan Mei, tulis Yu Xiaohua di platform media sosial China, Weibo.

Prediksi Yu Xiaohua didasarkan pada model matematika yang menggunakan data dari persebaran wabah SARS.

Meski begitu, prediksi ini belum memasukkan upaya apa saja yang dilakukan pemerintah China untuk mengurangi persebaran virus, termasuk dengan mengarantina sejumlah kota.

Di luar China, kasus virus corona telah dilaporkan di sejumlah kota dan negara.

Yakni, Amerika Serikat, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Singapura, dan Arab Saudi, serta kota Macau dan Hong Kong.

Wabah virus Corona di Wuhan, China.
Wabah virus Corona di Wuhan, China. (Sky News)

Sejumlah video yang beredar di internet menunjukkan pasien yang terinfeksi diangkut dengan boks logam atau tube plastik untuk mencegah penularan virus.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved