Kisah Guru di Wonogiri Belikan Sepeda untuk Muridnya, Tak Sekadar Mengajar Tapi Juga Berbela Rasa
Kisah inspiratif Anys Susilo, guru SDN 2 Pokoh Kidul, Wonogiri, Jawa Tengah, dapat menjadi praktik baik pendidikan gambaran tipikal guru.
Ada solusi ketika hati bicara
Tangis bahagia dan peluk gembira dari Rehan mendorong haru Anys.
"Besok sekolah ya nak, gapailah ilmu dan cita-citamu," pesan Anys pada Rehan.
Setelah memiliki sepeda lagi, Rehan sudah tidak pernah membolos lagi.
"Setiap pagi kalau bertemu di sekolah, Rehan pasti memeluk saya," cerita Anys yang juga fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation.
Kisah Rehan yang juga dibagikan Anys di Group FB Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan mendapat respons teman-teman sesama guru dan dosen fasilitator. Mereka ikut berdonasi untuk Rehan.
Donasi tersebut digunakan Anys untuk mengajak Rehan membeli perlengkapan sekolah. Bantuan tersebut melengkapi kebahagiaan Rehan untuk terus bersekolah.
Ikut memahami masalah siswa

• Kisah Kemal, Driver Ojol Usia 19 Tahun dan Tunarungu di Bandung, Sisihkan Penghasilan untuk Orangtua
• Foto Lawas JK Berorasi saat jadi Aktivis Ditampilkan di ITB saat Penganugerahan Doktor, Ini Kisahnya
Membantu siswa seperti Rehan, bukan hanya kali ini saja dilakukan Anys.
Beberapa siswa dapat terbantu melanjutkan sekolahnya karena inisiatif Anys ingin membantu masalah yang dihadapi siswa.
Menurut Anys, kalau guru bisa menyelami perasaan dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi anak, tidak ada siswa yang stres atau putus asa dengan masalah yang dihadapinya.
"Kepedulian ini harus dimiliki oleh para guru. Kita harus bantu dan dampingi siswa untuk bisa mendapatkan pendidikan tanpa masalah," pesan Anys.
Kita tentunya mengharapkan makin banyak guru turut berbela rasa kepada para siswa dengan kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
(Kompas.com/ Yohanes Enggar Harususilo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepeda untuk Rehan, Ketika Guru Turut Berbela Rasa bersama Siswa"