Komentari Periode Kedua Jokowi, Ketua YLBHI: Kasus Pelanggaran HAM Tak Kunjung Terungkap
Asfinawati menyinggung soal kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang hingga kini tak kunjung terungkap.
Dilansir TribunWow.com, Ray Rangkuti menilai pemerintahan Jokowi adalah rezim yang paling buruk dalam penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM).
Menurut Ray Rangkuti, Jokowi seolah mengorbankan penegakan hukum dan HAM hanya untuk memajukan pembangunan infrastuktur.
Mulanya, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Emmy Hafild yang angkat bicara.
Menurutnya, kini terlalu dini menagih penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu pada Jokowi.
Sebab, Jokowi baru saja memulai pemerintahan periode keduanya selama 100 hari.
"Kemudian Jokowi diminta menyelesaikan itu semua, sementara belum selesai ini," ucapnya.
"Ini baru 3 bulan, baru 100 hari."
Melanjutkan penjelasannya, Emmy Hafild pun menyinggung pemerintahan Jokowi sebelumnya.
"Lima tahun yang sebelumnya dia menghadapi ekonomi," kata Emmy Hafild.
"Peninggalan infrastruktur yang berantakan."
Lantas, ia menilai kini keinginan Jokowi memperbaiki infrastruktur sudah terwujud.
"Sekarang infrastruktur sudah, kita menghadapi ekonomi global yang sedang lesu," kata Emmy Hafild.
"Ini bagaimana supaya kita tetap bisa jalan, SDM yang parah."
Lebih lanjut, Emmy Hafild memberikan penilaiannya soal penegakan hukum dan HAM di era Jokowi.
• Pemerintah Terkesan Tutupi Informasi, Warga China Samakan Virus Corona dengan Tragedi Chernobyl
• Fakta Penemuan Jasad Remaja di Gorong-gorong di Tasikmalaya, Berawal dari Bagian Kaki yang Muncul
• Muncul Kerajaan King of The King, Klaim Punya Aset Soekarno, Tugaskan Prabowo Beli Pesawat Tempur
"Saya kira penegakan hukum tidak jadi prioritas yang ke bawah," ucapnya.