Virus Corona

Ahli di IPB Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Kelelawar Buah atau Jenis Codot

Mengkonsumsi kelelawar buah dapat berisiko terpapar virus corona bila preparasi kelelawar menjadi bahan makanan dilakukan secara kurang tepat

KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Sukarwanti Penjual Kelelawar Bacem di Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta Selasa (29/1/2020) 

TRIBUNPALU.COM - Ahli patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof Drh Agus Setiyono MS, PhD, APVet menilai virus corona berpeluang menyebar di wilayah Indonesia lewat kelelawar pemakan buah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian Prof. Agus bersama Research Center for Zoonosis Control (RCZC), Hokkaido University, Jepang tentang kelelawar buah.

Dalam penelitian tersebut ditemukan enam jenis virus baru pada kelelawar buah dengan daerah sampel yaitu Bukittinggi, Bogor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado, dan Soppeng (Sulawesi Selatan).

Enam virus tersebut adalah coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus dan gammaherpesvirus.

Menurutnya, mengkonsumsi kelelawar buah dapat berisiko terpapar virus corona bila preparasi kelelawar menjadi bahan makanan dilakukan secara kurang tepat.

Hadapi Virus Corona, Menlu Retno Marsudi: Ini Bukan Hal Mudah, Tapi Kita Wajib Lindungi WNI

Deretan Potret Dokter & Perawat yang Lelah Rawat Pasien Virus Corona, Ada yang Meringkuk di Lantai

Virus corona dapat berada di dalam tubuh kelelawar tanpa menimbulkan persoalan medis bagi kelelawar dan virus ini tidak secara khusus hidup di dalam kelelawar buah.

“Hewan lain juga memiliki kemungkinan menjadi induk semang virus ini,” ungkap Prof. Drh. Agus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Ia menilai letak geografis kelelawar buah tidak menjadi penentu penyebaran virus karena virus ini secara umum terdapat pada kelelawar buah di manapun berada.

Prof. Agus menilai penyebaran corona virus dari kelelawar buah di Indonesia terinfeksi virus corona.

Menurutnya, kelelawar terbang sangat jauh dan dapat berpindah tempat tinggal (habitat) mengikuti musim buah sebagai makanan pokoknya.

“Kelelawar memiliki sistem imun yang unik. Ada berbagai virus yang berdiam dalam tubuhnya dan bukan hanya virus corona saja tapi banyak lagi patogen yang berpotensi zoonosis (penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya). Dan hal ini tidak 'dihalau' sebagai benda asing oleh kelelawar,” terang Prof. Agus. Coronavirus atau Virus Corona muncul di Wuhan, China pada awal tahun 2020.

Virus jenis baru ini telah menewaskan 80 orang dan telah menyebar ke berbagai negara. Spekulasi maupun dugaan bermunculan mengenai penyebab asal virus tersebut.

Salah satunya berasal dari sup kelelawar, sebuah makanan popular di Wuhan.

Saran dan pencegahan virus corona

Prof. Agus memberikan saran untuk dapat melakukan pencegahan terhadap serangan virus corona.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved