Kisah Dokter di Wuhan, Akui Marah dan Kecewa: Bos Besar Pakai Masker Bagus, Kami Pakai Seadanya!
Berikut kisah-kisah pilu tim medis yang tangani virus corona di Wuhan, China: Harus gunakan popok, tak lepas pakaian hamzat, hingga kecewa dengan bos.
5. Dokter akui kecewa dengan Pimpinan Rumah Sakit
Pada Kamis, unit bedah saraf di Rumah Sakit Uni Wuhan menuturkan mereka butuh banyak perlengkapan medis.
Termasuk goggle dan masker N95.
Unggahan di Weibo itu sudah mencakup donasi finansial, termasuk detil rekening bank, dan nomor telepon siapa yang harus dihubungi.
Salah satu nomor telepon yang dihubungi, mengaku hanya bernama Cheng, berkata bahwa yang mereka butuhkan adalah pakaian pelindung sekali pakai.
"Tanpa baju itu, dokter tidak bisa datang melakukan kontak dengan pasien untuk merawat mereka. Jadi, pekerjaan kami sangat terpengaruh tanpanya," bebernya.
Cheng melanjutkan, mereka sudah mendapatkan banyak donasi publik setelah permohonan mereka menjadi viral.

Meski begitu, kualitasnya tidak sesuai yang diharapkan.
Dengan segala keterbatasan yang mereka hadapi, dokter di Rumah Sakit Uni Wuhan masih bisa memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.
"Bagaimana pun, tugas kami adalah melayani masyarakat," kata Cheng yang mengaku dia bekerja selama 15 sampai 16 jam dalam sehari.
Dokter lain mengungkapkan bagaimana dia sempat marah bagaimana dia melihat pimpinan rumah sakit mengenakan masker berkualitas baik.
"Saya begitu kecewa. Bos besar memakai masker bagus. Sementara kami yang berada di garda terdepan hanya mengenakan masker biasa. Apa yang bisa saya katakan?" tukasnya.
(TribunPalu.com)