218 Orang di Kapal Pesiar di Jepang Terinfeksi Virus Corona, 78 WNI Dilaporkan Sehat

Ada sekitar 3.700 orang dalam kapal tersebut, di antaranya adalah 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal.

Tangkapan Layar YouTube KyodoNews
Pemerintah Jepang mengkarantina 3.500 penumpang dan awak kapal pesiar The Diamond Princess untuk mencegah penyebaran virus corona. 

TRIBUNPALU.COM - Tersisa lima hari lagi masa karantina penumpang dan kru kapal pesiar di Jepang selesai.

Hingga Kamis (13/2/2020), dilaporkan jumlah orang yang positif virus corona di kapal itu mencapai 218 orang.

Kapal Diamond Princess harus disandarkan di Pelabuhan Yokohama, sejak (3/2/2020).

Ada sekitar 3.700 orang dalam kapal tersebut, di antaranya adalah 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, sampai hari ini seluruh WNI yang menjadi kru kapal dalam keadaan sehat.

"Konfirmasi tidak ada WNI yang terinfeksi virus korona. 78 WNI sampai saat ini dalam keadaan sehat," kata Judha melalui pesan singkatnya, Jumat (14/2/2020).

Judha mengatakan, pemerintah melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo terus melakukan komunikasi dengan otoritas setempat, untuk mengetahui perkembangan penanganan karantina di kapal.

KBRI Tokyo rutin mengirimkan bantuan berupa makanan instan dan vitamin C untuk para ABK WNI, serta memantau kondisi para ABK melalui grup WhatsApp.

Kemlu bekerja sama dengan Kementrian Perhubungan telah memanggil dua perusahaan manning agency yang memberangkatkan para kru WNI untuk memastikan pelindungan bagi mereka.

Kemlu juga telah menghubungi keluarga para kru WNI untuk menyampaikan perkembangan terakhir.

Sesuai informasi Otoritas Jepang, jika tidak ada perkembangan lain, dijadwalkan masa observasi kesehatan akan selesai tanggal 19 Februari 2020.

Turis China Positif Kena Virus Corona Sepulang dari Bali, Kemenkes Duga Terinfeksi di Shanghai

Hadapi Wabah Virus Corona, China Buat Aplikasi Close Contact Detector

Sopir taksi di Jepang terinfeksi virus corona

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasikan adanya sopir taksi Jepang usia 70 tahunan terinfeksi virus corona setelah mengantarkan tamu turis China ke bandara Haneda Tokyo.

"Saya telah membawa seorang pelanggan yang tampaknya adalah orang China," papar sopir taksi tersebut kepada pihak dokter yang sedang memeriksa pula rute penularan virus.

Kasus ini pertama kali ditemukan di Jepang, infeksi virus corona di masyarakat Tokyo khususnya dari seorang sopir taksi.

Sebanyak 248 orang, termasuk 218 di kapal pesiar, satu petugas karantina, 12 di pesawat sewaan, dan 17 turis lainnya, dikonfirmasi di dalam negeri.

 Seorang pengemudi taksi di Tokyo dipastikan terinfeksi virus corona baru, dan Profesor Atsuro Hamada dari Universitas Kedokteran Tokyo, yang akrab dengan penyakit menular, mengatakan, "Di ruang tertutup seperti taksi, orang  biasa berada di ruang tertutup maka memiliki dengan risiko terinfeksi. "

Menurut sopir taksi tersebut, sulit untuk mengikuti rute infeksi yang jelas untuk pertama kalinya di Jepang karena mungkin telah terinfeksi dari orang China selain yang dari Wuhan.

 Dengan ditemukan hal ini ada kemungkinan bahwa jumlah pasien akan meningkat secara terus-menerus di masa mendatang.

"Oleh karena itu kita akan bersiap-siap lebih ketat lagi menerima turis terutama yang berasal dari China," ungkap sumber Tribunnews.com malam ini (13/2/2020).

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Lucinta Luna Akui Pakai Narkoba untuk Obat Penenang Depresi, Nikita Mirzani Maklum dan Sebut Wajar

Seorang petugas karantina terinfeksi virus corona

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengungkapkan seorang petugas karantina Jepang usia 50 tahun telah terinfeksi virus corona.

Kini sedang diselidiki kemungkinan besar petugas tersebut terinfeksi sejak tanggal 3 Februari lalu saat pemeriksaan penumpang kapal Diamond Princess.

Setelah pemeriksaan tersebut, kemungkinan virus masuk melalui bagian masker atau bagian sarung tangan ke tubuh petugas tersebut.

Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Teluk Yokohama, Jepang.
Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Teluk Yokohama, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Bagian sarung tangan karena tidak benar saat membuka dan membuang sarung tangan tersebut. Ada caranya untuk membuka masker dan atau sarung tangan," kata Menteri Katsunobu Kato.

Tanggal 5, 6, dan 7 Februari 2020 petugas berada di dalam kantornya dekat dengan Pelabuhan Yokohama tempat kapal Diamond Princess bersandar.

Tanggal 8 Februari petugas itu beristirahat dan Minggu 9 Februari mulai terasa panas demam tinggi yang langsung memeriksakan keesokan harinya ke dokter ahlinya.

Tanggal 11 Februari 2020 terungkap positif petugas tersebut telah terinfeksi virus corona sehingga diungkapkan Kementerian Kesehatan pada 12 Februari kemarin.

Viral Pria Keturunan China di Italia Lakukan Aksi Lawan Rasisme: Saya bukan virus, saya manusia

5 Fakta Bullying terhadap Gadis Disabilitas di Purworejo, Ganjar Pranowo: Perlu Dikirim Psikolog

Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Baik kru maupun petugas telah terinfeksi, telah ada yang positif terinfeksi virus corona membuat beberapa penumpang jadi semakin prihatin dan ingin segera dikeluarkan dari kapal dan pulang ke negara masing-masing.

"Tambah lama kita disekap di dalam kapal ini rasanya yang sekarang kita sehat kemungkinan besar akan terkena virus corona jadinya. Jadi kalau bisa secepatnya dikeluarkan dari kapal ini, apalagi kru kapal yang selalu berputar di dalam pesawat sudah ada yang terinfeksi dan dialah yang jadi carrier bagi yang lain," ungkap sumber Tribunnews.com, seorang penumpang kapal Diamond Princess, Kamis (13/2/2020).

Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Penumpang ini pun telah menyurati kedutaannya meminta agar segera diturunkan dari kapalnya karena yang sekarang sehat malah jadi sakit kalau tidak segera diturunkan dari kapal.

(Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dikepung Penumpang Terinfeksi Virus Korona, 78 WNI ABK di Kapal Pesiar di Jepang Dilaporkan Sehat

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved