Buaya Berkalung Ban di Palu Muncul di Sekitar Perangkap, Netizen: Cuma Lewat-lewat santuy

Buaya berkalung ban di Kota Palu diketahui menampakan diri di sekitar perangkap yang dipasang, Jumat 21 Februari 2020.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
NANANG/AFP
Buaya berkalung ban 

TRIBUNPALU.COM - Buaya berkalung ban di Kota Palu diketahui menampakan diri di sekitar perangkap yang dipasang, Jumat 21 Februari 2020.

Namun sayangnya, buaya yang viral itu hanya lewat dan tidak memakan umpan yang ada di dalam perangkap.

Kemunculannya sempat diabadikan oleh warga Palu yang videonya kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram Infopalu.

Karena tak masuk perangkap, Infopalu kemudian menuliskan keterangan kocak dalam unggahnya tersebut.

Dalam unggahannya, Infopalu menuliskan. Akhirnya buaya berkalung ban ban muncul, baru dekat sekali dengan perangkap, Jumat(21/02/2020) pagi ini.

"Dia cuma lewat-lewat santuy depan perangkap le (emoji)."

Sebelumnya, dua warga negara asing yang bergabung dengan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Buaya di Sungai Palu memasang perangkap besi, Selasa (11/2/2020) sore.

Dua ahli buaya asal Australia itu bernama Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson.

Perangkap yang berukuran 3 X 1,2 meter itu dipasang di sekitar Jembatan Palu II, di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu.

Lokasi pemasangan perangkap besi itu diyakini sebagai tempat atau titik di mana buaya berkalung ban sering menampakkan dirinya.

Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore.
Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore. (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)
Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore.
Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore. (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)

Mereka bersama tim Satgas Penanganan Buaya bahu membahu menempatkan perangkap di posisi yang diyakini pas atau tepat.

Perangkap buaya itu dirakit sejak Selasa siang di kantor Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah.

Untuk membuat perangkap besi setengah terapung, mereka memasangkan 6 buah tong plastik yang berfungsi sebagai pelampung.

Setelah melalui proses perangkaian di bibir sungai di sekitar Jembatan Palu II, Matthew Wright bersama seorang anggota satgas lainnya, membawa perangkap besi itu ke titik yang sudah ditentukan.

Setelah terpasang di tengah sungai, mereka memasukkan seekor itik sebagai umpan ke dalam perangkap.

 Bantu Proses Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Palu, 2 Ahli Reptil asal Australia Pakai Metode Ini

 Ahli Buaya Asal Australia Bergabung dengan Tim Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu

 Beredar Info Warga Asing Ikut Selamatkan Buaya Berkalung Ban, Ratusan Warga Datangi Sungai Palu

 Warga yang Berdiri hingga Bibir Sungai Palu Jadi Kendala Utama Penyelamatan Buaya Berkalung Ban

Ahli sekaligus pemerhati buaya asal Negara Australia Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson, bergabung dengan tim penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu.

Keduanya bergabung atas surat keputusan Direktur KKH Kementerian LHK kepada Kepala Balai KSDA Sulawesi Tengah Nomor : 8.110/KKH/AJ/KSA2/02/2020 tanggal 10 Februari 2020.

Izin yang diperoleh kedua ahli buaya dari Australia itu diperoleh setelah keduanya melakukan observasi di habitat buaya berkalung ban di Sungai Palu pada Minggu, 9 Februari 2020 lalu.

Setelah melakukan observasi, salah seorang dari mereka yakni Matthew Nicolas Wright berangkat ke Direktorat KKH dan berhasil mengantongi izin.

Selasa (11/2/2020) pagi, ahli buaya itu kembali ke Kota Palu dan langsung melakukan pemantauan buaya berkalung ban di Jembatan Palu II di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kota Palu.

Pantauan TribunPalu.com di akun media sosial Matthew Nicolas Wright, Selasa pagi mereka bersama tim BKSDA Sulteng sudah melihat keberadaan berkalung ban itu.

Tim BKSDA Sulteng sudah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Nomor : SK. 219/BKSDAST/TU/112020 tanggal 31 Januari 2020 dengan Kepala Seksi Konservasi wilayah l BKSDA Sulteng Haruna selaku ketua tim satuan tugas.

Kepala Satgas Penanganan Satwa Buaya Berkalung Ban Haruna mengatakan, memang benar kedua warga negara asing itu telah bergabung dengan timnya di bawah komando Kepala BKSDA Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar.

"Kedatangan keduanya untuk membantu proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu," jelas Haruna.

Pernah Gagal, Panji Petualang Temukan 'Buaya Berkalung Ban' di Tempat Tak Terduga, Warganet Ngakak

Tahun 2018, upaya penyelamatan buaya juga dilakukan oleh Muhammad Panji alias Panji si Petualang, seorang bintang di salah satu program televisi nasional.

Saat itu, Panji dan timnya menyusuri Sungai Palu bersama sejumlah personel Polisi Air dan Udara (Polairud), Minggu (21/1/2108).

Namun, sayangnya usaha tersebut juga belum membuahkan hasil.

Buaya yang tadinya berjemur di onggokan pasir di tengah Sungai Palu tiba-tiba masuk ke sungai.

Saat ini, tampaknya Panji Petualang belum kembali ke Kota Palu untuk mencoba kembali usahanya untuk menyelamatkan buaya berkalung ban.

Namun, atensinya terhadap upaya penyelamatan buaya berkalung ban tersebut masih diperlihatkan Panji Petualang.

Hal tersebut terlihat dari unggahan akun Instagram pribadinya, @panjipetualang_real.

Meski atensinya tak tampak serius, tapi ia menggunakan keterangan unggahan dengan nada lucu pada unggahannya Rabu (19/2/2020) siang.

"Loh.. ternyata udah di tangkap," tulis @panjipetualang_real.

Sebab, ia menemukan buaya berkalung ban di tempat yang tak biasa, yakni di toko kue.

Ya, buaya yang dimaksud Panji Petualang adalah sebuah roti buaya yang dibuat mirip dengan buaya berkalung ban itu.

Lika-liku Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Palu, Sempat Dicari Panji Petualang

Sontak saja unggahan Panji Petualang ini pun ramai dikomentari warganet lantaran mengundang tawa.

"Sa ae si aa.... Ini ban nya bisa dimakan pastinya," tulis @anik_agustina85.

"Lah kocak langsung di buat jadi kue wkkwwkwkwk," komentar @pe__ka_.

"Genius idenya kang...." tulis @branjangkawat38 ditutup emoji tertawa.

"Ternyata orang itu pemnang sayembara nya," komentar @miameilindha.

"Dasar roti buaya tiba tiba udah d darat ajah lo," candaan @evamunah.

Sampai saat ini, unggahan ini pun disukai sebanyak 43,3 ribu likes dan direspon sebanyak 614 komentar.

Berkaca dari Kasus Buaya Berkalung Ban, Pemkot Palu Siapkan Lahan untuk Penangkaran

(TribunPalu.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved