Hugh Jackman dan Komedian Brad Williams Beri Dukungan untuk Anak yang Dibully karena Bertubuh Kerdil

Belakangan ini, tengah viral video yang menampilkan seorang anak tengah menangis dan ingin bunuh diri.

Facebook Yarraka Bayles
Viral Video Anak Kerdil Menangis karena Di-bully di Sekolah, Sampai Trauma dan Ingin Akhiri Hidupnya 

TRIBUNPALU.COM - Belakangan ini, tengah viral video yang menampilkan seorang anak tengah menangis dan ingin bunuh diri.

Quaden Bayles, merupakan anak berusia 9 tahun asal Australia yang menyandang dwarfisme.

Kondisi tersebut menyebabkan dirinya memiliki tinggi badan di bawah rata-rata atau kerdil.

Baru-baru ini, sang ibu yaitu Yarraka Bayles membagikan video saat sang anak tengah menangis dan ingin bunuh diri.

Hal tersebut rupanya dipicu oleh bully-an yang diterima Quaden dari teman-teman sekolahnya.

"Beri aku pisau, aku mau bunuh diri saja," ujar Quaden.

5 Fakta Bullying terhadap Gadis Disabilitas di Purworejo, Ganjar Pranowo: Perlu Dikirim Psikolog

Sang ibu pun kemudian membagikan video tersebut melalui akun Facebook pribadinya untuk memberitahu bagaimana buruknya dampak dari tindakan bullying atau perundungan.

"Ini merupakan akibat dari perundungan. Bisakan kalian mendidik anak-anak, keluarga, maupun teman-teman kalian (untuk tidak melakukan ini)?" ujar Yarraka sebagaimana yang diwartakan CNN pada 21 Februari 2020.

Video yang diunggah Yarraka pun menjadi viral di internet dan telah ditonton sebanyak lebih dari 16 juta kali.

Tidak hanya itu, sejumlah warganet juga menyampaikan dukungan kepada Quaden.

Aktor Hugh Jackman turut menjadi satu di antara pengguna internet yang menyerukan dukungannya kepada anak tersebut.

Dalam video yang diunggahnya melalui akun Twitter @RealHughJacman, ia menyampaikan sebuah pesan manis untuk Quaden.

"Quaden, kamu lebih kuat dari yang kamu tahu, dan bagaimana pun itu, kamu adalah temanku," ujar Jackman.

Aktor asal Australia tersebut juga memberikan pesan kepada orang-orang untuk tidak melakukan tindakan perundungan.

"Semuanya, mari kita berbuat baik kepada sesama. Perundungan itu tidak baik," sambungnya.

6 Idol Korea Ini Rayakan Momen Akhir Tahun dengan Berikan Donasi, Ada Kang Daniel hingga Yoo In Na

Jackman bukanlah satu-satunya selebritis yang memberikan dukungannya untuk Quaden.

Seorang komedian asal Amerika, Brad Williams membuka donasi di laman Go-Fund Me untuk Quaden.

Dalam laman donasi tersebut, Williams mengatakan keinginannya untuk membawa Quaden dan ibunya berlibur ke Amerika dan mengunjungi Disneyland.

"I'm setting up this GoFundMe to let Quaden know that bullying will not be tolerated, and that he is a wonderful human being who deserves joy.

I want to fly Quaden and his mother to America, get them a nice hotel, and bring them to Disneyland.

(Saya mengatur (donasi) Go Fund Me ini untuk memberitahu Quaden bahwa tindakan perundungan itu tidak bisa ditoleransi, dan bahwa dia merupakan seorang manusia hebat yang berhak untuk bahagia.

Saya akan menerbangkan Quaden dan ibunya ke Amerika, memberikan hotel yang bagus, dan mengajaknya ke Disneyland)," tulisnya.

Ia juga mengatakan bahwa aksinya itu tidak hanya diperuntukkan bagi Quaden saja, melainkan juga siapapun yang mendapat tindakan perundungan.

Melalui donasi tersebut, Williams ingin mengajak orang-orang menunjukkan bahwa masih ada orang baik di dunia ini.

Hingga kini, total donasi yang diberikan telah mencapai angka $ 463.307.

Jumlah tersebut telah jauh di atas target yaitu sejumlah $ 10.000.

Dibully karena Miliki Tubuh Kerdil, Anak Ini Alami Trauma & Ingin Akhiri Hidupnya: Beri Aku Pisau

Yarraka Bayles ceritakan perundungan yang dialami sang anak

Dilansir dari Tribunnews.com, sang ibu berkata pada NITV, dirinya berniat menjemput anaknya di sekolah hari Rabu (19/2/2020) lalu.

Saat itu, ia melihat anak-anak lain sedang mengerjai Quaden karena fisiknya.

Quaden terlahir dengan achondroplasia atau salah satu bentuk dwarfisme.

Saat kembali ke mobil, Yarraka merekam anaknya yang saat itu menangis karena terus-terusan di-bully oleh teman-temannya.

"Aku baru saja menjemput anakku di sekolah, melihat aksi perundungan, lalu menghubungi kepala sekolah," ujar Yarraka saat Facebook Live.

"Aku ingin orang-orang tahu, orang tua, pengajar, seperti inilah efek yang ditimbulkan dari pembully-an."

"Dan kalian bertanya-tanya mengapa anak-anak bunuh diri."

Yarraka menjelaskan dalam video, ejekan dan hinaan yang diterima anaknya cukup konstan sehingga Quaden seringkali berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Sambil menangis, Quaden berkata dalam video:

"Aku hanya ingin mati sekarang."

"Beri aku pisau aku ingin bunuh diri."

4 Kasus Kekerasan di Sekolah, Guru Pukul Murid hingga Siswi Disabilitas Mengalami Bullying

Viral Video Anak Kerdil Menangis karena Di-bully di Sekolah, Sampai Trauma dan Ingin Akhiri Hidupnya
Viral Video Anak Kerdil Menangis karena Di-bully di Sekolah, Sampai Trauma dan Ingin Akhiri Hidupnya (Facebook Yarraka Bayles)

Postingan tersebut meraih banyak perhatian dan dukungan dari netizen lain.

Anggota komunitas terkemuka, termasuk bintang olahraga, menyampaikan dukungan mereka untuk Quaden.

"Ini adalah salah satu hal paling menyedihkan yang pernah saya lihat," tulis artis Aborigin, Allan Mckenzie.

Yarraka berkata pada NITV dirinya juga mendapatkan kritik karena video itu.

Tetapi ia sudah bersiap.

"Saya telah mendapatkan banyak serangan balasan karena video itu, saya berpikir dua kali untuk menghapus video itu"

"Tetapi saya ingin orang-orang melihat efek bullying terhadap anak saya."

"Jika saya tidak berdiri dan berbicara untuknya, siapa lagi?" ucapnya.

Peringati Hari Disabilitas Internasional, PBB Kampanyekan leave no one behind

Yarraka menambahkan, kesadaran akan disabilitas perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah.

Diskriminasi juga perlu ditangani untuk menyelamatkan nyawa seseorang.

"Tidak ada yang tahu masalah apa yang kita hadapi secara pribadi. Saya biasanya berbagi semua sorotan positif, tetapi hal ini perlu ditangani untuk menyelamatkan nyawa anak kami."

NITV mengabarkan, Quaden telah mengundurkan dari sekolah sejak kejadian itu.

Ia kemungkinan akan menjalani home-schooling.

Yarraka mengatakan kepada NITV, ia tidak menyalahkan anak tertentu.

Meski begitu, ia mendesak sekolah untuk mengambil lebih banyak tindakan untuk mendidik siswa dan orang tua tentang efek bullying.

(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany) (Tribunnews.com/Tiara Shelavie)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved