2 Tersangka Baru Ditetapkan atas Musibah Susur Sungai yang Tewaskan 10 Siswa SMPN 1 Turi
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan bahwa penyidik telah menetapkan dua tersangka baru atas musibah susur sungai SMPN 1 Turi.
"Waktu itu saya tanya ke perawat, kalau saya cari adik saya yang bernama Annisa Ramadhani. Petugas meminta saya untuk kuat dan mengarahkan saya untuk memeriksa satu persatu jenazah yang ada di situ. Saya takut yang di sana itu adik saya," kenangnya.
Ia dengan berat hati memeriksa satu-persatu jenazah itu, dan ternyata itu bukanlah adiknya.
Ia baru merasa lega ketika mendengar adiknya ternyata sudah berada di sekolah.
Nindia pun sempat mendengar peristiwa yang dialami adiknya.
"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," paparnya.
• Update Terkini Virus Corona: 79 Ribu Kasus di 36 Negara, Korea Selatan Laporkan 833 Kasus
• Sebut Monas Cagar Budaya hingga Kenang Soekarno, Cara Megawati Kritik Anies Baswedan Soal Formula E
• Indonesia Dicoret dari Daftar Negara Berkembang: Kejengahan Presiden AS hingga Tanggapan Pemerintah
Namun ternyata tidak semua temannya mengikuti anjuran Annisa.
"Nanti kalau ennggak turun dimarahi pembina loh," ujar Nindia menirukan ucapan teman Anissa.
"Tapi adik saya ngeyel, dia naik bersama lima orang lainya, baru balik badan sebentar ternyata teman-temannya yang lain sudah ada keseret. Adik saya terus cari pertolongan ke warga," jelasnya.
Nindia sendiri menceritakan bahwa adiknya masih tergoncang dengan peristiwa yang menelan banyak korban itu.
Bahkan teman satu kelasnya ada yang meninggal dunia, atas nama Nur Azizah (15).
Pasca kejadian itu, keluarga terus menenangkan hati Annisa.
Mereka pun tak lagi menanyai Annisa tentang kejadian itu.
Annisa akan marah dan melarang keluarga atau kerabatnya untuk bertanya tentang kejadian kemarin.
"Sekarang dia juga takut kalau lihat air, kalau di kamar mandi sendiri jadi takut," bebernya.
Rasa trauma juga dialami oleh Mahfud atorik (13) pelajar kela 7 SMPN 1 Turi.