Indonesia Dicoret dari Daftar Negara Berkembang: Kejengahan Presiden AS hingga Tanggapan Pemerintah
Nama Indonesia dicoret dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat (AS) melalui Kantor Perwakilan Perdagangan atau USTR.
Amerika Serikat di bawah Pemerintahan Presiden Donald Trump melakukan langkah pencoretan ini untuk mengurangi jumlah negara yang selama ini dianggap mendapat perlakuan istimewa.
Pencoretan beberapa negara dari daftar negara berkembang juga disinyalir menjadi langkah yang mencerminkan kejengahan Donald Trump.
Menurut Donald Trump, negara-negara ekonomi besar, seperti China dan India, diperbolehkan menerima preferensi khusus karena masuk kriteria negara berkembang di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Dalam kunjungannya ke Davos, Swiss, pada bulan lalu, Donald Trump menyebut WTO memperlakukan AS secara tidak adil.
"China dipandang sebagai negara berkembang. India dipandang sebagai negara berkembang. Kami tidak dipandang sebagai negara berkembang. Sepanjang yang saya ketahui, kami juga negara berkembang," cetus Donald Trump.
• Ada 36 Kasus yang Dihentikan, Firli Bahuri: Terlampau Banyak Perkara yang Ditinggalkan
• Selamatkan 30 Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai, Sudiro dan Darwanto Diapresiasi Wabup Sleman
• Kisah Suraji, Kehilangan Putri Semata Wayangnya yang Jadi Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai
Komentar Pemerintah RI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto angkat bicara terkait dicoretnya Indonesia dari daftar negara berkembang.
Airlangga mengatakan, hal ini akan berdampak terhadap fasilitas-fasilitas negara berkembang.
"Dampaknya tentu fasilitas, Indonesia yang sebelumnya menjadi negara berkembang akan dikurangi, ya kita tidak khawatir itu," kata Airlangga sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id.
Setali tiga uang, ekspor barang-barang Indonesia akan mengalami kenaikan tarif yang tinggi daripada negara berkembang lainnya.
Misalnya, pajak-pajak impor yang diatur AS atas barang Indonesia akan lebih tinggi, termasuk bea masuk.
"Tapi belum tentu, kami tidak khawatir," terangnya.
• Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty Viral Internasional, Media Inggris Ikut Sorot Renang Bikin Hamil
• Wilayah Indonesia Ini Disebut Telah Terpapar Virus Corona, Menkes Australia: Kita Perlu Memonitor
Dampaknya terhadap Indonesia
Selama ini, Indonesia mendapatkan surplus perdagangan dari Amerika Serikat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus perdagangan Indonesia dengan AS pada Januari 2020 sebesar 1,01 miliar dollar AS.