Langgar Perintah Pembina Pramuka, Siswi SMPN 1 Turi Ini Selamat dari Tragedi Susur Sungai Sempor
Annisa Ramadhani (15), Siswi SMPN 1 Turi Sleman bernasib baik karena selamat dari tragedi hanyutnya ratusan murid sekolahnya saat menyusuri Sungai.
TRIBUNPALU.COM - Annisa Ramadhani (15), Siswi SMPN 1 Turi Sleman bernasib baik karena selamat dari tragedi hanyutnya ratusan murid sekolahnya saat menyusuri Sungai Sempor.
Annisa berhasil selamat karena dirinya tidak menuruti perkataan dari pembina pramuka di sekolahnya.
Kisah selamatnya Annisa diceritakan oleh Nindia (21), kakak kandungnya yang juga merupakan alumni SMPN 1 Turi.
• Telah Resmi Ditahan Polisi, Berikut Identitas Tiga Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi
• Polda DIY Tetapkan 2 Tersangka Baru Tragedi Susur Sungai, Hanya Tunggu di Sekolah & Lokasi Finish
• 2 Tersangka Baru Ditetapkan atas Musibah Susur Sungai yang Tewaskan 10 Siswa SMPN 1 Turi
Kala itu Nindia dan orangtuanya tidak mengetahui bahwa adiknya itu akan mengikuti kegiatan susur sungai.
Nindia yang juga pernah bersekolah di SMPN 1 Turi merasa aneh karena pihak sekolah membiarkan para muridnya berkegiatan di luar ruangan saat cuaca sedang mendung.
Berdasarkan pengalamannya, kegiatan sekolah dilakukan di dalam ruangan apabila cuaca tidak mendukung.
”Saya di Klinik SWA, kakak saya di puskesmas dan sekolah," imbuhnya.
• Kisah Suraji, Kehilangan Putri Semata Wayangnya yang Jadi Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai
• Selamatkan 30 Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai, Sudiro dan Darwanto Diapresiasi Wabup Sleman
Perasaan cemas dan panik menyerang Nindia ketika ia melihat beberapa jenazah murid SMPN 1 Turi di Klinik SWA.
"Waktu itu saya tanya ke perawat, kalau saya cari adik saya yang bernama Annisa Ramadhani. Petugas meminta saya untuk kuat dan mengarahkan saya untuk memeriksa satu per satu jenazah yang ada di situ. Saya takut yang di sana itu adik saya," cerita Nindia.
Perasaannya mulai lega setelah mengetahui adiknya ternyata sudah berada di sekolah.
Ia lalu menceritakan bagaimana adiknya bisa selamat dari peristiwa tragis tersebut.
Diceritakannya kala itu, Annisa sempat mengukur ketinggian air Sungai Sempor.
Setelah mengetahui ketinggiannya dianggap berbahaya, Annisa bergegas naik dan mengajak teman-temannya ke atas.
Tetapi tidak semua rekannya mengikuti anjuran Annisa.
"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," kata Nindia menceritakan kisah adiknya.
• Seluruh Korban Telah Ditemukan, Operasi SAR Gabungan Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Resmi Ditutup
